TRIBUNWOW.COM - Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean angkat bicara tentang pernyataan peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @LawanPoLitikJKW, cuitan itu ia tuliskan.
Deputi Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan mengatakan, kesaksian Novanto tersebut bisa menjadi bahan bagi KPK untuk mengembangkan kasus korupsi pengadaan e-KTP.
"Ini bahan buat KPK, ini bisa menjadi bahan untuk terus mengembangkan kasus," ujar Ade dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (24/3/2018).
Apalagi kata Ade, Presiden Joko Widodo telah memberi lampu hijau kepada lembaga anti-rasuah.
POPULER: Tak Lagi Bersama Skuat Persib Bandung, Michael Essien Dikabarkan Merapat ke Klub Ini
"Statement presiden (Jokowi) ke KPK kan sudah jelas. Presiden minta dilanjutkan prosesnya jika memang ada (dugaan) keterlibatan," kata Ade.
Sementara itu, Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho, mengatakan pernyataan Setya Novanto dalam sidang pada Kamis (22/3) lalu belum cukup menegaskan keterlibatan Puan Maharani dan Pramono Anung dalam kasus korupsi EKTP.
Emerson Yuntho mengatakan jika pernyataan Setya Novanto harus segera di korscek.
menurutnya akan lebih baik jika adanya saksi lain dan fakta lainnya.
Mengenai pernyataan Emerson Yuntho, Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapannya.
Menurut Ferdinand apa yang disampaikan Emerson Yuntho adalah lelucon.
Ferdinand menambahkan soal ucapan Emerson itu terkesan membela.
VIRAL: Raffi Ahmad Ngaku Kangen Acara Dahsyat, Anji: Gue Kangen Masa-masa Dahsyat Masih Acara Musik
"Ayo tertawa bersama2 menertawakan lelucon ini. Aktivis anti korupsi mestinya mendesak penyidik mengungkap keterangan setnov, bukan malah terkesan membela meski betul yg disampaikannya. Tp ini lucu bangat utk aktivis anti korupsi"