TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyatakan jika Republik Indonesia sudah tidak akan ada lagi di tahun 2030.
Hal ini ia ungkapkan dalam acara Konferensi Nasional dan Temu Kader Partai Gerindra yang diunggah dalam akun resmi Gerindra, Senin (19/3/2018).
Kini dikabarkan pernyataan Prabowo tersebut hasil dari kutipan dalam sebuah karya fiksi berjudul 'Ghost Fleet' yang ditulis oleh Peter W Singer dan August Cole.
Diketahui, Peter W Singer adalah peneliti politik dan perang asal Amerika Serikat dan editor lepas di majalah sains dan teknologi Popular Science.
Dilansir dari The Diplomat, ternyata ramalan Indonesia bubar di tahun 2030 sebenarnya bukan cerita utama yang ditonjolkan dalam novel ini.
BACA Heboh Ucapan Prabowo soal Indonesia Bubar di Tahun 2030, Begini Penerawangan Mbah Mijan
Cerita utama yang disuguhkan dalam novel ini berisi kisah perang antara 3 negara raksasa dunia yakni Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok.
Negara Tiongkok, di masa depan digambarkan menguasai energi dunia lewat cadangan gas bumi.
Penyebabnya, di tahun 2030, harga minyak melejit gila-gilaan akibat dua hal.
Amerika pun secara tiba-tiba menemukan endapan sumber daya alam tersebut di dekat Palung Mariana, Tiongkok.
Pemerintah Tiongkok yang dikenal dengan pemerintahan yang otoriter dan cukup berpengaruh, nekat menjalankan tanpa rasa takut terhadap sanksi ekonomi dari Amerika Serikat.
Ditambah lagi dengan terjadi kekacauan di Indonesia karena perang Timor dan tragedi bom dahsyat di Dhahran, Arab Saudi.
Merasa punya sumber energi melimpah, Tiongkok kemudian berambisi untuk menguasai dunia, khususnya di kawasan Pasifik Barat.
Untuk mewujudkan ambisi itu, mereka harus menaklukkan Amerika Serikat.
Strategi yang dipakai Tiongkok adalah meretas sistem keamanan cyber Amerika.
Sejumlah alat pertahanan militer Amerika diceritakan bobol.
BACA Twitwar Antara Generasi Muda Partai Gerindra vs PSI soal Pidato Prabowo Indonesia Bubar 2030
Dalam menjalankan misinya, Tiongkok dibantu oleh Rusia.
China dan Rusia juga telah mengembangkan kemampuan untuk mendeteksi dan melacak kapal bertenaga nuklir dengan menggunakan radiasi Cherenkov, yang memungkinkan China untuk secara efektif menetralkan armada kapal selam nuklir Angkatan Laut AS.
China meluncurkan serangan cyber besar-besaran terhadap Amerika Serikat, melumpuhkan banyak sistem teknologi canggih, termasuk F-35 Lightning, yang dikompromikan dengan microchip yang terinfeksi dalam rantai pasokan.
Serangan tersebut membuat terganggunya satelit komunikasi dan alat pengintaian milik militer Amerika.
Didukung oleh Rusia, Cina mampu menangkap Hawaii setelah pertempuran berdarah, mendirikan Kawasan Administratif Khusus Hawaii.
Serangan itu mengarah pada kehancuran total Armada Pasifik Amerika Serikat.
Singkat kata, tujuan utama Ghost Fleet adalah untuk menginformasikan keamanan dan profesional pertahanan, seperti narasinya yang penuh karakter berfungsi untuk menerjemahkan konsep teknis canggih dengan ilustrasi praktis, namun tetap fiktif.
Buku ini memberikan pembaca dengan visi yang masuk akal tanpa alasan untuk apa yang suatu hari nanti bisa menjadi kenyataan perang kekuatan besar.
BACA Tanggapi Pidato Prabowo, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Indonesia Bubar 2030 Bisa Lebih Cepat
Dikabarkan sebelumnya, Prabowo dalam video yang diunggah tersebut tengah mengenakan baju putih dan berpeci.
Prabowo tampak semangat dan menggebu-gebu dalam menegaskan pidatonya.
"Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara. Gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini," ucap Prabowo.
"Tetapi, di negara lain, mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung! Mereka ramalkan kita ini bubar," imbuhnya.
Prabowo juga mengatakan bahwa meyoritas kekayaan bangsa Indonesia dikuasai oleh segelintir orang saja.
"Elite kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, enggak apa-apa."
"Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, enggak apa-apa."
"Bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil ke luar negeri tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa."
"Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara sekalian!"
"Semakin pintar! Semakin tinggi kedudukan! Semakin curang! Semakin culas! Semakin maling! Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi."
BACA Reaksi Partai Gerindra saat Ditanyai Perihal Statement Prabowo soal Indonesia Bubar 2030
Dalam keterangan video tersebut, Partai Gerindra juga menuliskan ajakan untuk melawan koruptor dan komprador.
Yakni mereka yang mengambil uang rakyat dan membiarkan penjarahan kekayaan Indonesia untuk dikirim ke luar negeri.
"Sudah berkali-kali Prabowo Subianto mengingatkan, bahwa negara ini kaya namun miskin karena para elit kita membiarkan para komprador menguasai sumber daya alam Indonesia.
Bahwa mereka, para elit, seakan menutup mata dan telinganya ketika banyak rakyat Indonesia berteriak kelaparan, para ibu berteriak susahnya akses kesehatan yang layak, mahalnya pendidikan yang bermutu.
Pantaskah mereka dipilih kembali? Pantaskah mereka kita biarkan terus menjarah hasil bumi nusantara?
Mari kita pertahankan momentum peperangan melawan koruptor dan komprador.
Koruptor adalah mereka yang mengambil apa yang sudah menjadi uang rakyat untuk perut sendiri.
Komprador adalah mereka yang membantu menjarah, atau membiarkan penjarahan serta pengiriman kekayaan alam nusantara ke luar negeri - Prabowo Subianto," sebagaimana tertulis dalam keterangan video. (TribunWow/Dian Naren)