Soal PAN Tanggapi Ucapan Luhut Serang Amien Rais, Mantan Wartawan Zulfikar Akbar: Logikanya Template

Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Amien Luhut

TRIBUNWOW.COM - Mantan wartawan harian Topskor, Zulfikar Akbar menanggapi perihal ucapan Luhut Binsar Panjaitan yang marah saat politikus PAN Amien Rais mengkritik Presiden Jokowi.

Luhut yang dengan nada tinggi dan berapi-api balik menyindir Amien Rais dengan istilah asal bunyi (asbun).

Tidak hanya sampai di situ, Luhut juga mengakui jika dirinya paham betul dengan rekam jejak sosok senior yang disebut-sebut Amien Rais tersebut.

"Jangan asal kritik saja. Saya tahu track recordmu kok.

Kalau kau merasa paling bersih kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga kok, ya sudah diam saja lah.

Tapi jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu kok. Emang kau siapa?" tegasnya.

BACA  SBY Sebut Lakukan Blusukan Lebih Dulu dari Jokowi, Nadirsyah Hosen: Tidak Berarti Lebih Berkualitas

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Dradjad H Wibowo mengatakan jika reaksi Luhut ini menunjukkan jika di dalam pemerintahan anti terhadap kritik.

Dradjad juga berpendapat jika reaksi Luhut ini bisa jadi iklan yang buruk bagi pemerintahan Jokowi.

Menurutnya, masyarakat awam dapat terkesan seolah pemerintahan ini senang mencari kesalahan dari pihak yang berbeda pandangan ataupun yang berseberangan.

Melihat berita tersebut, mantan wartawan Harian Topskor melalui akun Twitter pribadinya @zoelfick, Zulfikar Akbar mengatakan:

"Logika PAN dalam hal kritik vs kritik balik, sepertinya sudah template dari Amien Rais"

BACA  Amien Rais Sebut Pengibulan, Ini Alasan Sebenarnya Jokowi Gencar Bagi-bagi Sertifikat Tanah

Dikabarkan sebelumnya, dalam sebuah acara diskusi di Bandung, Amien Rais sempat melontarkan kalimat yang dinilai kontroversial.

Dalam kesempatan tersebut, Amien Rais mengatakan jika kebiasaan presiden yang kerap membagi-bagikan sertifikat kepada masyarakat disebut sebagai pengibulan alias pembohongan.

"Ini pengibulan, waspada bagi-bagi sertifikat, bagi tanah sekian hektar, tetapi ketika 74 persen negeri ini dimiliki kelompok tertentu seolah dibiarkan. Ini apa-apaan?" kata Amien.

Menanggapi hal tersebut, sederet tokoh pun membela Presiden Jokowi.

Sederet tokoh tersebut diantaranya; Rustam Ibrahim, Muhamad Guntur Romli, hingga Johan Budi.

Dilansir Tribunwow.com dari Kompas.com, ternyata pemerintahan Jokowi gencar bagi-bagi sertifikat tanah dengan alasan banyak rakyat kecil yang sering mengalami sengketa lahan.

Sengketa tersebut terjalin baik oleh sesama warga maupun dengan pengusaha.

Ironinya, kebanyakan rakyat kecil kalah dalam sengketa tersebut karena tidak mempunyai sertifikat.

"Oleh sebab itu, saya perintahkan kepada menteri agar sertifikat itu harus segera diberikan supaya masalah-masalah sengketa tadi bisa rampung," ujar Jokowi.

Tak hanya sampai disitu, Jokowi dalam setiap acaranya juga sering berpesan kepada para penerima sertifikat supaya menjaga betul lembaran sertifikat itu.

"Saya titip, disimpan, diberi plastik supaya jika ada genting bocor tidak merusak sertifikat.

Sertifikat juga harus difotokopi agar jika hilang masih ada fotokopian sehingga ngurusnya mudah," pesan Jokowi. (TribunWow/Dian Naren)