TRIBUNWOW.COM - Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Ruang Badan Pembina Harian (BPH), Gedung Siti Walidah, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sabtu (10/03/2018).
Dihadiri oleh sekitar 30 jumlah peserta yang terdiri dari petani dan pengurus MPM Perwakilan dari PDM dan PWM membuat acara menjadi khidmat.
Wakil Ketua MPM, Budi Nugroho mengungkapkan kegiatan ini dimaksudkan agar terbentuk konsensus baru akan arah pemberdayaan petani dan implementasinya untuk mengantisipasi segala perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.
Alasan Solo menjadi tuan rumah, Budi mengungkapkan lantaran Solo akan dijadikan sebagai role model dalam membangun paradigma jihad kedaulatan pangan dan implementasi sistem pertanian terpadu ala Muhammadiyah.
"Solo raya sebagai forum strategis bisa menjadi role model bagi teman-teman MPM di daerah lainnya", ujar Budi.
Dengan menggunakan Agricultural Value Chain, diharapkan masyarakat dapat menerapkan sistem produksi secara komprehensif dari hulu ke hilir.
Seraya dengan Budi, Marpuji Ali selaku Ketua PP Muhammadiyah sangat mengharapkan kebersinambungan yang akan dijalankan oleh MPM pimpinan daerah lainnya.
"Yang diawali oleh Muhammadiyah adalah dengan cita-cita yang dilanjutkan dengan kerja keras (jihad). Dalam hal ini membutuhkan ketabahan dan kesabaran hingga membuahkan hasil kebersamaan. Dalam hal ini MPM PP yang dari satu tempat lantas memiliki tugas untuk meneruskan dan mengembangkan ke daerah dan wilayah".
MPM PP Muhammadiyah selama ini telah melaksanakan pendekatan-pendekatan baru di era Revolusi Industri 4.0 dan Revolusi Pertanian 3.0 untuk memastikan bahwa pemberdayaan petani telah berada pada jalur yang benar.
FGD hari ini merupakan rangkaian dari program acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang akan diadakan pada 16-18 Maret mendatang.
Pada Rakornas, rencananya akan dihadiri oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman dengan agenda besarnya adalah panen raya di Karanganyar. (TribunWow/Dian Naren)