Anak Tega Memutilasi Ibu Kandung, Menguburnya di Belakang Rumah dan Sebagian Dibuang di Tong Sampah

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pembunuhan

TRIBUNWOW.COM - Seorang wanita bernama Helena Levina (57) di Kota Perth, Australia Barat dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan minimal 20 tahun.

Hukuman itu ditujukan kepada Levina karena melakukan pembunuhan terhadap ibunya sendiri, Ella Hromaya (76) dan mengubur mayatnya di halaman belakang rumah mereka.

Ia hanya bisa memejamkan mata dan menggelengkan kepalanya saat mendengar vonis yang dijatuhkan kepadanya di Pengadilan Tinggi.

Levina dan Ella diketahui tinggal bersama di sebuah properti perumahan negara bagian di South Guildford bersama putri Levina, yang tidak dapat disebutkan namanya karena alasan hukum.

Populer: Ibu 31 Tahun Ditahan Gara-gara Biarkan Dua Anaknya Tidur dengan Mayat Kakaknya

Pembunuhan ini terungkap saat mayat Ella ditemukan oleh salah satu anjing mereka pada bulan Maret 2016.

Ella dibunuh oleh Levina pada 22 Februari 2016.

Kala itu kondisi rumah hanya ada Ella dan Levina karena putri Levina sedang pergi bermain bersama teman-temannya.

Saat putrinya pulang, Levina mengatakan bahwa neneknya sudah pindah dan dijemput oleh dua orang penginjil dari Saksi Yehuwa yang pernah mengunjunginya sebelumnya.

Dua minggu kemudian anak perempuan Levina mendapati salah satu anjing milik keluarga mereka mengunyah tengkorak neneknya di halaman belakang rumah.

Dia segera menghubungi polisi yang kemudian menemukan mayat Ella Hromaya sebagian terkubur di dua tempat sampah di belakang rumah Levina.

Pada hari penangkapan Levina, polisi menemukan kartu konsesi bank milik ibunya, dan kartu penduduk manula yang disembunyikan di pakaiannya.

Rekaman CCTV juga menangkap gambar Levina menarik dana pensiun ibunya dari akunnya pada hari-hari setelah pembunuhan tersebut.

Populer: Punya Perut Rata dan Menstruasi Teratur, Wanita Ini Kaget Tiba-tiba Melahirkan Bayi

Hubungan tidak harmonis

Hakim Joseph McGrath menggambarkan hubungan ibu dan anak tersebut sebagai "hubungan yang sengit" dan mengatakan jika Levina "sangat tidak menyukai almarhum".

Helena Levina menggunakan bahasa yang kasar untuk menggambarkan ibunya kepada orang lain atau tetangganya.

"Ibu saya tinggal bersama saya, saya tidak tahan dengan wanita jalang itu. Aku ingin membunuhnya," ucap Levina sebagaimana dikutip TribunWow.com dari AustraliaPlus.

Dua minggu sebelum pembunuhan tersebut, polisi sempat dipanggil ke rumah Levina setelah ibu an anak tersebut bertengkar karena Elle Hromaya memecahkan sebuah hiasan saat membersihkan debu.

Helena Levina mengatakan kepada petugas kepolisian bahwa dia ingin mereka membawa ibunya pergi.

Hakim McGrath mengatakan bahwa pembunuhan itu bukanlah pembunuhan berencana karena hanya ada rentang waktu yang pendek, yakni hanya 90 menit saat putri Levina pergi berjalan-jalan bersama teman-temannya.

Putri Levina juga mengatakan jika ibunya tidak bermaksud membunuh neneknya.

Populer: Bu Maafin Fauzy Isi Panggilan Telepon Misterius dari HP Sang Anak yang Meninggal di Pantai Selatan

Tidak ada penyesalan atau empati

Helena Levina sebetulnya telah dinyatakan bersalah oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi tahun lalu.

Namun pengacara Levina, Henry Sklarz, mengatakan kepada pengadilan bahwa kliennya mempertahankan argumennya kalau dia tidak bersalah dan berniat mengajukan banding atas keyakinannya itu.

Hakim McGrath mengatakan bahwa Helena Levina tidak menunjukkan penyesalan atau empati, yang dianggap sebagai faktor pencegah dan dapat digunakan untuk mengurangi hukuman terdakwa.

Dia menambahkan bahwa Helena Levina tidak dapat dikategorikan memiliki karakter yang baik, karena sebelumnya dia telah kedapatan mencuri belanjaan.

Penyelidik kejiwaan psikiatri juga menemukan bahwa keadaan mental Helena Levina tidak stabil. (*)