Kasusnya Belum Temui Titik Terang, Inilah 2 Hal yang Ingin Disampaikan Novel Baswedan kepada Jokowi

Penulis: Astini Mega Sari
Editor: Astini Mega Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Novel Baswedan & Jokowi

TRIBUNWOW.COM - Sepuluh bulan berlalu, tapi kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan belum juga menemukan titik terang.

Hingga kini pihak kepolisian belum menetapkan satu tersangka.

Wajah Novel Baswedan disiram air keras seusai menunaikan shalat Subuh berjamaah di Masjid Al Ikhsan, Jalan Deposito RT 003 RW 010, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 11 April 2017.

BACA JUGA: 5 Fakta Hujan Duit di Kuningan Jakarta: Jumlah Nominal hingga Maksud Tersembunyi

Usai serangan tersebut, Novel dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sore harinya, Novel dirujuk ke Jakarta Eye Center.

Luka parah pada kedua mata Novel akibat siraman air keras ternyata tak cukup ditangani di Indonesia.

Pada 12 April 2017, dokter merujuk agar Novel mendapatkan perawatan mata di Singapura.

Pada 17 Agustus 2017, Novel menjalani operasi pertama di Singapura.

BACA JUGA: Budi Waseso Pensiun, Inilah Sosok Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) yang Baru

Setelah beberapa waktu di rawat di Singapura, Novel akhirnya pulang ke Indonesia, Kamis (22/2/2018) meski kondisi matanya belum 100 persen pulih seperti sedia kala.

Menanggapi perkembangan kasusnya, Novel menganggap bahwa semakin lama penyidikan dilakukan dan tidak terungkap maka akan semakin sulit kasus tersebut untuk bisa diungkap.

Hal itu disampaikan Novel Baswedan dalam wawancaranya bersama Najwa Shihab dalam program acara Mata Najwa 'Kami Bersama Novel: Dalang Teror Novel Baswedan' yang tayang pada Rabu (28/02/2018).

Dalam wawancara tersebut, Najwa Shihab juga sempat bertanya mengenai komunikasi antara pihak istana dengan pihak Novel Baswedan.

BACA JUGA: Top Seleb: Kartika Putri Jadi Sosok Inspirator hingga Daniel Mananta Ungkap Senjata Kuat Marion Jola

"Bang Novel, anda sudah sempat berkomunikasi atau pihak istana sudah sempat menghubungi Bang Novel, Mbak Emil, atau keluarga, atau tim kuasa hukum bicara soal kasus ini?"

"Saya nggak tahu apa sudah dihubungi atau tidak. Tapi saya rasanya pernah waktu sekitar bulan Oktober atau apa dari Pak Presiden pernah mengundang dengan keluarga saya. Cuma waktu itu waktunya bertepatan dengan istri dan anak-anak saya sedang baru terbang ke Singapur dan kemudian waktu itu belum terlaksana," Jawab Novel Baswedan.

Novel juga sempat mengungkapkan dua hal yang ingin dia sampaikan secara langsung kepada Presiden Joko Widodo jika ada kesempatan untuk bertemu.

Pertama, adalah soal penegakan hukum terkait kasusnnya, dan kedua, adalah soal pandangannya terkait rencana pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang belum diputuskan oleh Jokowi.

BACA JUGA: Top News: Prestasi Jokowi Menurut Nusron Wahid hingga Video Viral Hujan Duit di Kuningan Jakarta

"Kalau ada kesempatan untuk bertemu, apa yang spesifik Bang Novel atau keluarga yang ingin sampaikan? Apa harapan yang ingin disampaikan langsung ke Presiden Jokowi?" tanya Najwa Shihab.

"Kalau saya bertemu dengan Pak Presiden ada dua hal penting yang saya mau menyampaikannya. Yang pertama adalah penegakan hukum itu penting sekali diperhatikan. Kalau penegakan hukum ini kemudian menjadi banyak permasalahan, itu problematikanya kemana-mana.

Apalagi ini penegakan hukum terkait dengan orang yang melakukan pemberantasan korupsi. Tentu itu menjatuhkan mental-mental, saya khawatir, semoga tidak, menjatuhkan mental-mental orang yang sedang berjuang bener-bener, karena bukan cuma saya kan yang bertugas memberantas korupsi

BACA JUGA: 8 Seleb Ini Hadir dan Lakukan Penghormatan Terkahir saat Jenazah Sidevi Tiba di India

"Yang kedua saya juga menyampaikan bahwa TGPF ini semestinya nggak perlu ditakuti. Kenapa TGPF adalah hal biasa ketika diduga ada hambatan-hambatan, dan kemudian apabila dianggap sebagai suatu solusi bisa dibentuk.

Saya kira nggak ada masalah. Saya kira saya belum bisa berpikir apakah TGPF itu akan menimbulkan masalah, menimbulkan kekhawatiran seperti apa, itu saya masih belum berpikir. Oleh karena itu, dua hal itu yang menjadi penting bahwa Presiden mestinya bisa memahami dan dengan begitu perhatiannya bisa lebih," ujar Novel Baswedan. (TribunWow.Com/Astini Mega Sari)

LIHAT JUGA: Menengok Rumah Tahanan Terbesar di Indonesia yang Jauh dari Kata Menyeramkan