Fahira Idris: Pemerintah Jangan Abai Dalam Menjaga Keamanan Rakyat, Khususnya Ulama dan Pemuka Agama

Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendiri sekaligus Ketua Umum Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar), Fahira Idris di acara apel akbar sekaligus pelantikan pengurus Ormas Bang Japar se-DKI, di Universitas Trilogi, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (13/8/2017).

TRIBUNWOW.COM - Fahira Idris, ketua komite III DPD RI menjadi bintang tamu di acara Indonesia Lawyer Club di sebuah stasiun televisi swasta, Selasa (7/2/2018).

Dilansir TribunWow dari akun Instagram @fahiraidris, mengunggah foto berserta pernyataannya terkait sikap atas kejadian tindakan brutal yang menyerang ustaz.

Dalam keterangan yang ia tulis, Fahira menyampaikan gagasannya kepada pemerintah agar menjaga keamanan untuk rakyat.

VIRAL: Unggah Foto Dul Jaelani Latihan Piano, Patung Wajah Seseorang Bikin Galfok, Netizen: Cie Botak

"Alhamdulillah baru selesai diskusi di #ilctvone - Pesan saya kepada Pemerintah: Jangan sampai negara abai dalam menjaga keamanan rakyat, khususnya para Pemuka Agama/ Ulama yang juga merupakan Tiang-Tiang Pancang Berdirinya Republik ini.. Usut Tuntas Pelaku & Motif nya..!"

Diketahui beberapa waktu lalu, HR Prawoto (40), pengurus Persis Pusat meninggal dunia karena dianiaya oleh seorang pria diduga mengalami ganguan jiwa.

"Korban bernama HR Prawoto S.E (40) dianiaya oleh seorang pria bernama Asep Maptuh (45) di Blok Sawah Kelurahan Cigondewah Kidul Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung," ujar Hendro di Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro,Kamis (1/2).

POPULER: Terbongkar Nama Anak Pertama Nabila Syakieb

‎Kronologi kejadian, Asep Maftuh ini tinggal berada dekat dengan rumah korban. Saat kejadian, pelaku menggedor rumah korban kemudian ditegur.

Pelaku malah balik menyerang dan mengejar korban sambil membawa potongan pipa besi. Naas, korban terjatuh.

"Pelaku memukuli korban beberapa kali hingga korban luka patah tangan kiri dan luka terbuka di kepala. Korban langsung dibawa ke RS Santosa Kopo dan meninggal dunia," ujar dia.

Soal motif, belakangan diketahui bahwa Asep Maftuh sang pelaku ini mengalami gangguan kejiwaan. Itu diketahui oleh warga sekitar.

"Pelaku diduga mengalami depresi dan sementara dilak‎ukan observasi di RS Jiwa Cisarua. Pelaku sudah ditangkap," ujr Hendro. (TribunWow.com/Woro Seto)

Baca juga:  Roket Terbesar di Dunia Meluncur Menuju Mars