TRIBUNWOW.COM - Sebuah media asing memberitakan bahwa setidaknya terdapat 100 korban jiwa di Papua.
Melihat berita tersebut, Fahri Hazah melalui akun twitternya @fahrihamzah Rabu (24/1/2018), mengaitkan laman berita seraya mengomentari, "Pak @jokowi dan @KemensetnegRI mohon klarifikasi berita ini dua hari lalu. #SaveAsmat"
Tak lama setelah mengunggah status tersebut, dirinya kembali membuat status opininya terkait tragedi tersebut.
@Fahrihamzah: "Jika benar bahwa kematian rakyat akibat campak dan malnutrisi di satu titik kabupaten #Asmat di #PapuaKita mendekati 100 orang, maka ini adalah tragedi mengurus negara yang fatal. Sambil menunggu klarifikasi mari kita berdoa untuk keselamatan rakyat Asmat."
Dikabarkan sebelumnya, kanal berita tersebut menyampaikan bahwa setidaknya penyakit campak dan kekurangna gizi membunuh hampir seratus orang di Papua.
Wabah campak dan lonjakan kasus gizi buruk di provinsi paling timur Papua di Indonesia telah membunuh setidaknya 95 orang, sebagian besar anak-anak pribumi, yang menyoroti perawatan kesehatan yang sangat tidak memadai di wilayah miskin tersebut.
BACA Cara Mematikan Fitur Terakhir Aktif di Instagram
Seorang kepala tentara di ibukota provinsi Jayapura, Boni Christian Pardede, mengatakan bahwa 25 orang di satu kecamatan telah meninggal karena kekurangan gizi dan wabah diare.
Dia mengatakan, situasi di kecamatan Okbab yang bergunung dilaporkan pertama kali oleh para aktivis gereja, yang mengatakan bahwa 23 anak-anak dan empat orang orang dewasa telah meninggal dunia. Namun, Pardede mengatakan, laporan terbaru dari tim kesehatan yang tiba di sana membuat korban tewas berusia 25 tahun.
BACA Gerhana Bulan Akan Terjadi 31 Januari, Simak Tata Cara Salatnya
Dia mengatakan militer berencana mengirimkan tim kedua termasuk dokter dan paramedis dari Jakarta pada hari Selasa.
Sementara itu, seorang petugas kesehatan di kabupaten terpencil Asmat mengatakan jumlah korban tewas akibat wabah campak dan kekurangan gizi sejak September telah meningkat menjadi 70 orang. Dua korban terakhir adalah anak-anak yang meninggal Sabtu di rumah sakit pemerintah di Agats, kota utama Asmat.
Papua dan tetangganya, Papua Barat adalah provinsi termiskin di Indonesia dan merupakan rumah bagi gerakan kemerdekaan yang telah berlangsung puluhan tahun dan pemberontakan bersenjata.
BACA Tanggapan Pasha Ungu Atas Penampilan Rambutnya yang Dianggap Tak Pantas: Saya Tampil Rapi
Berita ini mengatakan di wilayah ini secara kultural dan etnis berbeda dari wilayah Indonesia lainnya, yang mencapainya pada awal 1960an. Sumber daya mineralnya yang kaya telah dieksploitasi selama beberapa dekade oleh perusahaan pertambangan A.S. Freeport, namun penduduk asli Papua kurang mendapat manfaat dan lebih miskin, lebih sakit dan lebih mungkin meninggal lebih muda daripada orang lain di negara ini.
Militer Indonesia mengirim tim yang terdiri lebih dari 50 dokter dan paramedis pekan lalu untuk membantu menanggapi wabah campak. (TribunWow/Dian Naren)