Remaja 14 Tahun Sumbangkan Rambut untuk Amal Tapi Justru Kena Sanksi dari Sekolah

Penulis: Wulan Kurnia Putri
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Niamh Baldwin

TRIBUNWOW.COM - Seorang remaja mencukur rambutnya untuk amal.

Sayangnya, keputusan tersebut justru membuat remaja berusia 14 tahun itu dihukum karena pelanggar peraturan sekolah.

Dilansir dari Mirror.co.uk, Niamh Baldwin memotong rambutnya yang pirang dan panjang lalu disumbangkan ke yayasan Littel Orincess Trust.

Rambut tersebut digunakan untuk membuat rambut palsu bagi penderita kanker.

Baca Juga: Kerajaan Bisnis Ahok yang Dibangun Bersama Veronica Tan, dari Kontraktor Pertambangan hingga Hotel

Sayangnya, bukannya mendapatkan pujian dari gurunya di Akademi Mounts Bay, Penzance, Cornwall, Niamh Baldwin justru dianggap melanggar peraturan sekolah.

Ibu Niamh Baldwin, Anneka merasa heran dengan hukuman yang diberikan untuk putrinya.

Padahal, selama ini Niamh Baldwin adalah siswi yang berprestasi di sekolah.

"Dia telah dihukum secara tidak adil. Dia selalu menjadi anak yang bijaksana dan perhatian" kata Anneka.

Baca Juga: Lima Pelajar Hamil di Luar Nikah di Tahan, Petugas Memburu Laki-laki yang Bertanggung jawab

"Tapi saya kagum saat dia mengatakan kepada saya bahwa dia ingin melakukan ini selama Natal. Saya pikir ini adalah hal yang paling berani dilakukan." tambahnya.

Namun pihak sekolah menegaskan terkait peraturan yang berlaku.

Peraturan sekolah tersebut melarang siswanya memotong rambut lebih dari tingkat 2, yakni sekitar seperempat inci atau 0,6 centimeter.

"Kebijakan tersebut telah diterbitkan dalam kebijakan perilaku kita selama bertahun-tahun" kata Kepala sekolah, Sara Davey.

Baca Juga: Gara-gara Puntung Rokok, Seekor Kambing di India Kecanduan Menyantap Tembakau

"Potongan rambut ekstrem termasuk cukur kepala tidak pernah diizinkan dan ini umum terjadi di sekolah-sekolah di Inggris" katanya

"Semua siswa tahu kebijakan sekolah dan mereka juga mengetahui konsekuensinya."

"Jika Niamh Baldwin berkonsultasi terlebih dahulu kepada pihas sekolah, kami akan mengarahkan dan memberikan alternatif lain untuk ide penggalangan dana" katanya. (*)