TRIBUNWOW.COM - Cinta orang tua kepada anak tentu saja sepanjang masa.
Bagi pasangan yang telah menikah, dikaruniai buah hati adalah hal terindah.
Sayangnya, di dunia ini masih banyak para orang tua yang tidak bertanggung jawab.
Kasus yang melibatkan nyawa anak-anak ataupun bayi masih hadir dalam frekuensi tinggi.
Seperti kasus yang baru saja terjadi di sebuah daerah di Surabaya.
Bayi laki-laki ditemukan meninggal di Jalan Ploso Timur, Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/1/2018).
Sungguh tragis, bayi ini ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di rumahnya.
Batita yang diketahui masih berumur 16 bulan tersebut diduga tewas di tangan bapaknya sendiri, Panji.
Begini fakta lengkap penemuan bayi tewas mengenaskan di Tambaksari tersebut.
1. Bayi tewas di pelukan tangan ayah kandungnya.
Kejadian tersebut terjadi di rumah Panji, di Ploso Timur gang VI A nomor 32 Surabaya.
"Kejadian sekitar jam 18.00 WIB," ujar Dedi Rahmanto, ketua RT V Ploso, saat ditemui TribunJatim.com di lokasi kejadian, Selasa (9/1/2018).
Bayi berinisial GO tersebut tewas diduga lantaran dianiaya ayahnya sendiri.
GO merupakan anak dari Sri Mulyani (28) dan Panji (30).
"Dugaannya dianiaya karena terluka di bagian kepalanya. Karena gak ada yang tahu awalnya waktu kejadian, tahunya sudah gak tertolong," ujar Dedi Rahmanto, Ketua RT V RW IX Ploso, Tambaksari, Surabaya, kepada TribunJatim.com, Selasa (9/1/2018).
"Tadi langsung laporan ke Polsek, langsung dibawa ke RSUD Dr Soetomo," tambahnya.
Lantaran keberadaan rumah tanpa penerangan, polisi sempat menunggu untuk identifikasi.
2. Penemu bayi adalah saudara ipar/keluarga sendiri.
Diawali kunjungan seorang keluarga yang merupakan tante dari bayi tersebut.
Dikatakan Ketua RT setempat, Dedi Rahmantio seorang wanita yang merupakan kakak ipar istri pelaku menjadi saksi kejadian tersebut.
"Awalnya saudara istri pelaku yang tahu. Jadi kebetulan main ke sini, tiba-tiba tahu bayi itu telungkup. Kepalanya terluka," ujar Dedi kepada TribunJatim.com saat di depan rumah kejadian.
Sore itu sekitar pukul 18.00 WIB, saksi kemudian meminta tolong warga.
Tetapi, kemudian dikejar oleh pelaku yang adalah ayahnya sendiri, Panji (30).
"Di rumah itu cuma ada Pak Panji dan anaknya. Istrinya kerja. Saksi minta tolong ke warga," tambah Dedi.
Namun nahas, bayi tersebut sudah tak tertolong.
Melihat kejadian tersebut warga kemudian mengamankan Panji.
"Sekitar jam 18.30 WIB, Panji diringkus. Warga nolong anak itu, langsung dilarikan ke RS Unair. Kami langsung lapor polisi," ujar Dedi.
3. Pertikaian orang tua bayi yang diduga menjadi latar belakangnya.
Bayi yang berinisial GO itu merupakan anak dari Sri Mulyani (28) dan Panji (30).
"Dugaannya dianiaya karena terluka di bagian kepalanya. Karena gak ada yang tahu awalnya waktu kejadian, tahunya sudah gak tertolong," ujar Dedi Rahmanto, Ketua RT V RW IX Ploso, Tambaksari, Surabaya, kepada TribunJatim.com, Selasa (9/1/2018).
Dedi juga menambahkan, Panji dikenal kerap bertengkar dengan istrinya.
"Tahun lalu sering tengkar. Katanya juga akhir-akhir ini juga tengkar," tambahnya.
Saat kejadian, warga tampak heboh di gang rumah korban.
Sejumlah polisi turut berada di lokasi.
Saat ini, rumah pelaku yang berada di Jalan Ploso Timur Gang VI A Tambaksari, Surabaya, tersebut masih dipasang garis polisi.
4. Penuturan tetangga dan keluarga pelaku.
Panji (30) yang diduga menjadi pelaku penganiayaan kepada buah hatinya sendiri ini dikenal kerap berselisih paham dengan keluarga.
Warga Jalan Ploso Timur Tambaksari ini dikatakan tetangganya kurang dapat berbaur.
"Kurang berbaur. Jarang juga sapaan dengan warga. Warga juga takut ya karna sering depresi dan agresif itu," ujar Wakil Ketua RT setempat, Edi Suparto (42) kepada TribunJatim.com di tempat kejadian.
Ia juga mengatakan pada bulan Oktober 2017, Panji sempat diperiksa polisi Tambaksari.
"Sudah pernah dilaporkan dan diperiksa di Polsek Tambaksari. Warga sekitar mengetahui ini berperilaku kasar. Dia (Panji) sering menghajar anak dan istrinya," tambahnya.
Bahkan warga setempat juga mengaku kurang mengenal tetangganya yang sudah tinggal selama satu tahun tersebut.
"Iya ini rumahnya gelap karna memang dicabut setahun lebih ga bayar listrik. Mereka juga ga terdaftar di kelurahan," ujarnya.
Kejadian yang kemudian menewaskan anaknya itu diakui warga tak tahu awal mulanya.
"Nggak ada yang tau karna yang di rumah hanya bapak dan anak itu. Tahu tahu saudaranya sudah minta tolong karna ponakannya nggak gerak dan terluka," tambah Edi. (*)
Berita ini telah diterbitkan oleh Tribun Jatim dengan judul "Sering Cekcok dengan Istri, Suami Aniaya Anaknya, Sang Bayi Meninggal dalam Kondisi Mengenaskan"