TRIBUNWOW.COM, NUNUKAN- Aliming (70) tampak menikmati segelas kopi di warung yang berada di petak pasar penampungan tanah merah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sambil mengawasi beberapa sapi yang diikat di lapangan di samping pasar.
Tugasnya memang hanya mengawasi beberapa sapi milik juragannya agar tidak lepas dan mengganggu warga.
“Biasanya setelah sapi agak gemuk nanti diambil juragan, diganti lagi dengan sapi kurus. Begitu terus,” ujarnya, Kamis (4/1/2018).
Aliming mengaku sekarang banyak warga Nunukan yang mencari dirinya untuk sekadar berbincang atau memberikan uang untuk membeli rokok setelah video dirinya jadi korban bully sekelompok anak beredar di media sosial Facebook.
Kadang beberapa orang yang tak dikenal menengok dirinya yang tinggal di bedak pasar nomor 14.
“Banyak yang nyari saya pengin tahu keadaan saya. Banyak juga yang ngasih uang,” imbuhnya.
Saat diajak ngobrol, banyak hal yang dilupakan oleh Aliming, termasuk sejak kapan dia mulai bekerja mengawasi sapi-sapi milik juragannya.
Dia mengaku baru 2 hari bekerja, padahal dari pengakuan sejumlah tetangganya, pria yang mengaku berasal dari Kabupaten Sopeng, Sulawesi Selatan, tersebut telah hampir 6 bulan bekerja.
BACA: Sakit Paru-paru Tak Kunjung Sembuh, Ginah Ceburkan Diri ke Sumur
Pria yang pandai memijat tersebut sebelumnya mengaku bekerja di Malaysia sebagai tukang pijat keliling sebelum "terdampar" di Nunukan.
Sebuah video berisi sekelompok anak menganiaya Aliming dengan cara menendang dan memukul sempat menjadi viral dan menghebohkan warga Nunukan.
Lokasi video berada di sebuah bangunan los pasar yang tidak terpakai yang berada di deretan tempat Aliming tinggal. Selain menendang dan memukul, sejumlah anak anak yang berusia 5 hingga 10 tahun tersebut juga berbicara kurang sopan terhadap Aliming.
Menanggapi video yang beredar, Aliming justru membantah adanya penganiayaan karena anak-anak tersebut merupakan teman bermain, dan dia justru meminta warga menghapus video tersebut.
“Tidak benar itu. Tidak ada saya dipukul. Saya minta dihapuslah video itu,” ucapnya.
Kadir, salah satu tetangga Aliming, mengaku kakek penjaga sapi di Pasar Tanah Merah tersebut memang sering menjadi korban kejahilan anak-anak kecil yang sering bermain di pasar Tanah Merah.