Memprihatinkan, Begini Kondisi Siswi SMA 3 Lamongan yang Surati Ahok Setelah Kasusnya Viral

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rochima

TRIBUNWOW.COM - Setelah kasusnya viral dan menjadi pembicaraan publik di linimasa, kondisi siswi SMA 3 Lamongan memprihatinkan.

Dilansir Kompas.com, hal tersebut disampaikan oleh sang kakak, Rochima (36).

Ia mengatakan saat ini adiknya stress dan trauma karena banyak pihak yang menyudutkannya terkait persoalan ini.

"Ini adik saya sedang keluar sama temannya, mungkin stres setelah baca banyak komentar yang macam-macam. Masak kita dibilang cari keuntungan lah, ini lah, itu lah, kasihan adik," ungkap Rochima saat ditemui wartawan, Selasa (2/1/2018).

Sang kakak juga mengaku adiknya mematikan HPnya karena tidak ingin melihat komentar-komentar atau pemberitaan dirinya.

"Ini (handphone) hp-nya ditinggal di rumah, nggak tahu sejak ramai jadi perbincangan, hp-nya sering gak diaktifkan (sambil menunjuk hp milik FM yang tergeletak di meja belajar, yang dalam keadaan terpisah antara baterai dan induknya)," katanya.

Baca: Ancam Cabut Kesepakatan Obama, Donald Trump Akan Potong Bantuan untuk Palestina

Belum Terima Bantuan

Rochima mengatakan bahwa hingga saat ini, pihaknya belum menerima dana bantuan dari Ahok.

"Di surat yang kemarin itu, di bagian akhir, adik memang sempat menulis tentang ijazahnya. Dan kemudian Pak Ahok memberi balasan itu. Saya juga katakan, sampai saat ini kami juga belum menerima bantuan dana dari Pak Ahok," kata Rochima.

Menurutnya, tidak ada motif apa-apa saat adiknya mengirim surat untuk Ahok.

Ia mengaku sang adik hanya mengidolakan Ahok dan sedikit bercerita tentang masalah pribadinya.

Kasus ini menjadi ramai diperbincangkan karena banyak yang menganggap persoalan ini aneh.

Ditambah banyaknya pihak yang saling bantah.

Setelah dilakukan investigasi oleh Dinas Pendidikan Jawa Timur, terkuak beberapa fakta yang mengejutkan.

Baca ini: Kalah Perang di Afganistan Trump Ancam dan Salahkan Pakistan, tak Disangka Begini Reaksi Mereka

Pihak sekolah tidak melakukan penahanan ijazah seperti yang diberitakan.

Siswi tersebut belum mendapatkan ijazahnya lantaran ia tidak pernah ke sekolah setelah lulus, ditambah ia juga belum cap 3 jari.

Untuk pengambilan ijazah, ternyata tidak dipungut biaya alias gratis.

Siswi tersebut memang punya tunggakan sekolah, tapi tunggakan tersebut dianggap selesai jika ia telah lulus, tidak ada pengaruhnya pada pengambilan ijazah.

Dinas pendidikan juga menyoroti jika ijazah siswi tersebut telah diambil pada tanggal 28 Desember, 2 hari sebelum kasus ini mencuat dan viral pada 30 Desember 2017.

Baca juga: Tasyakuran, Anies Baswedan: Lampaui Target Pajak, Pemprov DKI Jakarta Boleh Berbangga

Saat datang ke sekolah, pihak sekolah mengungkapkan bahwa siswi itu meminta nomor rekening sekolah, dengan dalih akan digunakan untuk menerima uang hadiah lomba puisi dari Ahok.

Akan tetapi pihak sekolah tidak memberikannya, karena menurut mereka dana hadiah atau bantuan siswa langsung ditransferkan ke rekening pribadi siswa, bukan sekolah.

Di sisi lain, CEO AMI Group yang rencananya akan memberikan beasiswa kuliah kepada siswi tersebut akhirnya membatalkannya.

Hal itu dilakukan setelah Kadindik membeberkan temuan investigasinya.

Ia menganggap siswi tersebut tidak memenuhi syarat dan etika berdasarkan temuan fakta.

Top 5 News! Nasib Gadis Palestina yang Meninju Tentara Israel hingga 9 Fakta Pembunuhan Siswi SMK di Pontianak

"Atas klarifikasi Kepala @dindik_jatim Pak @saifulrachman32 maka RENCANA BANTUAN KULIAH bagi siswa SMA 3 Lamongan, saya BATALKAN. Karena syarat dan etika berdasarkan fakta tidak terpenuhi.

Terimakasih atas perhatian Pak Kadis Pendidikan Provinsi Jatim, Kepala Sekolah dan lainnya," tulis Azzam, CEO AMI Group. (*)