TRIBUNWOW.COM - Empat anak laki-laki di China meninggal dunia karena keracunan karbon monoksida.
Peristiwa tersebut diduga akibat mereka menyalakan api untuk menghangatkan badan.
Dilansir dari SCMP, mereka tinggal sendirian di rumah, di Qingshan di provinsi Yunnan.
Orangtua mereka pergi ke ibu kota provinsi Kunming, untuk menjenguk putra sulungnya.
Baca Juga: Di Balik Gemerlap Ibu Kota, Jakarta, Ada 6 Kisah Misteri yang Buat Bulu Kuduk Berdiri!
Anak-anak menyalakan api di rumah pada hari Minggu.
Sayangnya, mereka menutup semua jendela dan pintu, sehingga menyebabkan asap beracun.
Lu Yucong, sepupu keempat anak tersebut mengatakan, orangtua mereka tidak mengajar bagaimana menyalakan api secara aman sebelum berangkat ke Kunming.
Nahasnya, tidak ada yang mengetahui peristiwa ini.
Baca Juga: Dari Gigi hingga Lidah, 7 Artis Hollywood Ini Asuransikan Bagian Tubuhnya dengan Berbagai Alasan
Hingga pihaak sekolah menghubungi ayah mereka pada hari Senin pagi untuk menanyakan tentang ketidakhadiran anak-anak tersebut.
Sang ayah kemudian menghubungi seorang tetangga untuk memeriksa rumah pada Senin siang.
Keempat anak tersebut ditemukan tewas.
Warga desa di daerah tersebut sering membakar kayu atau batu bara di musim dingin karena tidak mampu melakukan pemanasan sentral modern.
Baca Juga: Pasang Lampu Natal, Seorang Wanita Kena Tagihan hingga Rp3.848 Triliun, Ternyata Faktanya. . .
"Biasanya keluarga menghangatkan diri dengan api di dapur," kata Lu.
Kebanyakan warga desa berprofesi sebagai petani.
Mereka menanam jagung untuk mencari nafkah.
Chen Caiben, ayah anak laki-laki itu, membangun kembali rumahnya tiga tahun yang lalu setelah hancur karena gempa.
Baca Juga: Begini Cara Raisa Ngode Keras Hamish agar Cepat Punya Baby
Dia harus meminjam 30.000 yuan (US $ 4.500) dan juga menerima subsidi pemerintah untuk memperbaiki rumahnya.
Pasangan tersebut tidak memiliki uang membeli peti mati untuk anak-anak mereka.
Mereka pun membuat peti mati dari papan kayu sisa dari program rekonstruksi gempa bantuan dari kerabat dan tetangga.
Pemerintah daerah telah memberi bantuan dan tunjangan sebesar 40.000 yuan. (*)