Laporan Wartawan Tribun Medan, Royandi Hutasoit
TRIBUNWOW.COM, MEDAN - Sopir angkutan kota melakukan perusakan pada kendaraan taksi online yang dikemudikan di Jalan Setia Budi, Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/12/2017).
Si sopir angkutan kota berambut gondrong itu membabi buta memukul bagian kap mobil taksi online memakai kunci roda.
Ia pun berteriak menyuruh penumpang yang merupakan anak SMA keluar dari dalam mobil sambil terus memukul bagian pintu mobil.
Sopir taksi online pun keluar dari angkutan umum, dan baku hantam nyaris terjadi.
Melihat adanya perlawanan, si sopir angkot memanggil rekan-rekannya, si sopir taksi online pun kembali masuk dan memilih pergi setelah penumpangnya turun.
Si Sopir angkot pun terus mengejar sambil memukul bak mobil belakang sembari berteriak-teriak.
"Jangan lari kau, ku matikan kau nanti, a***ng," teriak si sopir angkot.
Azizah, seorang penumpang yang ada di dalam taksi onlien mengungkapkan, sejak masuk di SMK 8 jalan Dr Mansyur Medan, sudah dikejar sopir angkot yang menumpangi kendaraannya.
"Udah dikejar kami dari tadi. Ngeri kali tadi. Kasian abang Grabnya. Mobilnya rusak dipukuli sama sopir angkotnya," ujarnya.
Para sopir angkot yang mogok juga melakukan sweeping kepada para pengemudi angkutan berbasis online lain.
Di sekitaran Simpang Pos, tepat di bawah Fly Over Jamin Ginting Medan, dua oknum sopir angkot membanting helm pengemudi Gojek yang melintas hingga kaca pecah.
Personel Sabhara Polda Sumut langsung mengamankan kedua pelaku.
Aksi mogok sopir angkot
Para pengemudi angkutan kota di Medan melakukan aksi mogok, Rabu (13/12/2017).
Aksi mogok dilakukan sebagai upaya penolakan angkutan berbasis online yang jumlahnya semakin banyak di Kota Medan.
Ratusan siswa dan penumpang lain sempat telantar.
Pemerintah setempat dan pihak kepolisian mengerahkan sejumlah mobil untuk mengangkut mereka.
Sejumlah siswa sekolah diangkut menggunakan truk Polisi Sabhara karena aksi mogok sopir angkot, di Medan, Rabu (13/12/2017). (Tribun Medan/Array)
Kapolsek Delitua, Kompol Arifin Marpaung, mengatakan polisi berupaya mengantarkan para siswa ke sekolahnya agar bisa belajar.
"Kami juga membantu masyarakat yang hendak bekerja. Bagi anak sekolah, kami antar dengan sepeda motor juga," kata Arifin, Rabu (13/12/2017).
Pihak kepolisian, kata Arifin, juga melakukan penjagaan ketat di kawasan Simpang Pos Medan karena sempat terjadi aksi anarkis.
Beberapa pengemudi angkutan online diadang oleh para sopir angkot.
"Kami tetap berupaya melakukan penjagaan hingga situasi benar-benar aman. Sejauh ini, kondisi sudah terkendali," katanya.(*)