Pembersihan Lahan untuk Bandara di Kulonprogo Terus Dilakukan, Pemilik: Allahu Akbar Ini Tanah Saya

Editor: Galih Pangestu Jati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana memanas, petugas berhadapan dengan warga di depan Posko PWPP-KP

TRIBUNWOW.COM - Kondisi suasana eksekusi pembersihan lahan bandara mulai memanas saat satu backhoe mulai bergerak mendatangi Posko PWPP-KP.

Eksekusi ini merupakan eksekusi lanjutan dari pembersihan lahan persiapan pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) setelah sehari sebelumnya dilakukan penggusuran di sejumlah rumah yang kosong.

Kondisi eksekusi mulai ricuh sekira pukul 10.10 WIB, ketika satu Backhoe bergerak mendatangi sanggar milik Hermanto yang letaknya persis disamping Posko warga PWPP-KP.

Saat Backhoe mendekat, Hermanto terlihat pasang badan, dan meneriaki petugas.

"Amar ma'ruf nasi munkar, Allahu Akbar, Allahu akbar. Ini tanah saya, petugas katanya mengayomi masyarakat tapi bertindak seperti ini," teriak Hermanto berusaha melindungi sanggarnya dihadapkan barisan petugas.

Hermanto kemudian terpaksa diseret oleh petugas menjauh dari jangkauan Backhoe.

Masih di depan posko PWPP-KP samping kanan sanggar Hermanto, barisan petugas gabungan saling berhadap-hadapan dengan sejumlah warga dan relawan solidaritas penolak penggusuran yang bersikokoh menolak pindah.

Kondisi semakin panas, saat backhoe meraung-raung menghantam pepohonan samping kanan sanggar Hermanto.

Hermanto, sejumlah warga dan dibantu relawan dengan perjuangan penghabisan masih berupaya menghadang barisan pasukan.

"Saya memiliki sertifikat, KTP saya juga sama dengan Pak Jokowi, dengan Sultan, saya punya hak. Ini tanah saya," makin lantang Hermanto berteriak mempertahankan tanahnya.

Petugas tampak bergeming mendapat teriakan dari Hermanto.

Kondisi semakin tak menentu, ketika petugas gabungan mendapat instruksi untuk menangkap para relawan solidaritas penolak penggusuran karena dinilai menghambat proses eksekusi.

Satu per satu relawan solidaritas ditangkap dan diamankan petugas kepolisian.

Bahkan, Posko PWPP-KP tempat mereka bernaung digeledah oleh petugas dan menyuruh relawan solidaritas untuk meninggalkan lokasi.

"Selain warga setempat, silakan keluar, kalian tidak memiliki izin tinggal di sini," ujar petugas.

Instruksi tersebut kemudian ditindak lanjuti dengan menangkap satu per satu relawan solidaritas penolak penggusuran untuk diamankan.

Saat ini, Sanggar Hermanto telah roboh dan rata dengan tanah dihantam kerasnya backhoe.

Sementara Hermanto dan sejumlah warga, masih tetap berdiam didalam Posko, persis disebelah sanggar. (*)

Berita ini telah diterbitkan oleh Tribun Jogja dengan judul Pembersihan Lahan Bandara Baru Mulai Memanas, Pemilik: 'Ini Tanah Saya'