TRIBUNWOW.COM - Jasad seorang penjaga rumah indekos, Asnawati atau biasa dikenal Tante Vero (50) ditemukan membusuk dan digerogoti 9 ekor anjing peliharannya, Jumat (24/11/2017).
Asnawati tingal di salah satu kamar di rumah indekosnya itu, Jalan Cengkeh, Kelurahan Pondok Cina, Beji, Depok.
Di kamar di lantai dasar itulah, jenazah Isnawati ditemukan setelah selama lima hari belakangan tak keluar kamar.
Apa saja fakta-fakta di balik insiden ini?
1. Digerogoti Anjing Peliharannya
Sebelumnya, Asnawati dikabarkan meninggal usai digerogoti 11 anjing peliharan yang berada di rumah indekosnya itu.
Ketua RT 4/7 Kelurahan Pondok Cina, Ahmad Fauzi alias Ozzy menuturkan keberadaan sembilan anjing Asnawati itu ada di kebun bagian belakang.
Tribun Jabar melansir Warta Kota, tak jauh dari kebun itulah ada kamar dimana jenazah Asnawati ditemukan.
Kapolsek Beji Komisaris Yenny Anggraini Sihombing memastikan bahwa jumlah anjing peliharaan Asnawati berjumlah sembilan ekor bukan 11 ekor.
"Jadi jumlah anjing peliharaannya ada 9 ekor, bukan 11 ekor ya. Semuanya akan dievakuasi nanti sore ini, sekarang masih di dalam," kata Yenny.
Sementara, Ketua dan Pendiri Animal Defenders Doni Herdaru Tona mengungkap sembilan anjing tersebut adalah anjing ras friendly jenis poodle, pomeranian, dan Shih Tzu.
2. Diduga Sakit Diabetes
Saat ditemukan, jenazah Asnawati sudah membusuk dengan kondisi tubuh sudah tak lengkap lagi.
Sebagian kaki kanan dan tangan kiri sudah habis digerogoti sembilan ekor anjing peliharaannya.
Melansir Warta Kota, anjing-anjing tersebut menggerogoti jasad Asnawati karena bentuk insting alami anjing untuk bertahan hidup.
Hal ini diungkap oleh seorang dokter hewan bernama Bagas di Mimi Petshop.
"Anjing memiliki insting alami yang keluar untuk survive bertahan hidup, makanya dia makan jasad pemiliknya, yang sudah jadi bangkai," ujar Bagas saat ditemui di Mimi Petshop, Jalan Pasar Minggu Raya, Jakarta Selatan, Jumat (24/11/17).
Doni Herdaru Tona selaku Ketua dan Pendiri Animal Defenders juga mengungkap, anjing makan jenazah korban bukan dengan sengaja.
"Kalau memang otopsi menyatakan jenazah digerogoti, menurut saya bisa dilihat dari sudut pandang begini. Bagian yang digerogoti adalah kaki dan tangan. Kenapa dua bagian ini? Bukan bagian lain? Karena bagian ini biasanya anjing berinteraksi dengan kita atau majikannya, gigit-gigit dan bercanda. Jadi anjing Asnawati terbiasa bercanda dengan korban dengan dua area ini, kaki dan tangan," kata Doni kepada Warta Kota.
Doni melanjutkan, anjing bisa saja punya dorongan untuk memakan bagian kaki dan tangan Asnawati karena sudah membusuk.
"Sangat mungkin interaksi itu dilakukan anjing-anjing yang setia itu untuk mencoba bangunkan majikannya yang mereka kira tidur. Lalu mereka coba tarik area yang biasa mereka tarik. Namun karena membusuk, lalu lepas atau copot, dan mereka terdorong untuk makan bagian itu karena kelaparan selama beberapa hari tanpa makanan," imbuhnya.
Menurut Kasubag Humas Polresta Depok AKP Sutrisno, dugaan sementara polisi setelah meminta keterangan saksi, korban meninggal karena sakit.
"Asnawati diketahui memiliki riwayat sakit Diabetes," katanya.
3. Bekerja Sebagai Karyawan Laundry
Selain sebagai penjaga kos, Asnawati juga diketahui bekerja di sebuah tempat laundry yang tak jauh dari tempat tinggalnya itu.
Laundry tersebut mempekerjakan tiga orang karyawan yang semuanya adalah wanita. Di laundry ini, Tante Vero bekerja sebagai tukang setrika.
"Belum lama sih, paling sekitar enam bulan," tutur salah satu karyawan laundry tempat Asnawati biasa bekerja.
"Tante bukan karyawan tetap soalnya dia kan utamanya jaga kosan. kalau kosan sudah beres baru dia ke sini. Tante bagian khusus gosokan aja," tambah karyawan tersebut kepada Warta Kota.
Di laundry ini Asnawati dibayar per hari.
Tidak diketahui berapa bayaran yang diterimanya dalam sehari.
Karyawan laundry tersebut enggan menyebutkan besaran gaji per hari yang diterima Asnawati.
4. Asnawati Diduga Tinggal Sendiri
Asnawati dikabarkan memiliki dua orang anak perempuan.
"Anaknya dua, satu anak angkat dan satu anak kandung. Dua-duanya cewe," kata Roni, tetangga Asnawati.
Sedangkan, Ahmad Fauzi selaku ketua RT mengetahui Asnawati hanya tinggal berdua dengan anak perempuannya.
Ahmad Fauzi mengetahui hal tersebut setelah melihat Kartu Keluarga (KK) Asnawati.
Anak perempuan Asnawati tinggal di Johar Baru, Jakarta.
"Tapi anak perempuannya itu jarang ke sini. Dia tinggal di Johar Baru. Sekarang anaknya ada di dalam rumah kos, orangnya gemuk dan pakai jilbab biru tadi," kata Fauzi.
Ia mengatakan tidak tahu di mana suami Asnawati berada.
"Saya ngga kenal dan ngga tahu suaminya. Sepertinya sudah pisah lama. Sejak kenal Tante Vero, saya gak pernah tahu suaminya," kata Fauzi.
5. Pesan Terakhir Sebelum Meninggal
"Saya ingin lebih bermasyarakat karena saya di sini tinggal sendiri. Supaya kalau ada apa-apa, warga pada mau bantu saya," kata Ahmad Fauzi, Ketua RT 4/7, Kelurahan Pondok Cina, menirukan ucapan terakhir Asnawati pada dirinya sekitar dua bulan lalu.
Ucapan itu masih terngiang hingga kini di telinga Fauzi.
"Saya inget bener, itu ucapan dia curhat terakhir kali ke saya, sebagai Ketua RT," kata Fauzi kepada Warta Kota.
Menurut Fauzi, Asnawati memang cukup bermasyarakat dan lebih aktif dalam setengah tahun terakhir.
"Pengajian, senam, dan arisan ibu-ibu di sini, dia aktif sekali dan selalu ikut," ujar Fauzi.
Ia menjelaskan, Asnawati sudah lebih dari 10 tahun tinggal di wilayah tersebut. (*)
Berita ini telah diterbitkan Tribun Jabar dengan judul "Fakta-fakta Jenazah Asnawati Digerogoti 9 Anjing Miliknya, Pesan Terakhirnya Begitu Memilukan"