TRIBUNWOW.COM - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto merupakan tersangka kasus korupsi e-KTP.
Kamis (16/11/2017) Setya Novanto dikabarkan mengalami kecelakaan, mobil yang ditumpanginya menabrak tiang listrik.
Sebelumnya Setya Novanto dikabarkan menghilang.
Perkembangan kasus Setya Novanto membuat netzien kreatif dengan membuat topik-topik yang akhirnya menjadi trending.
Setelah kemarin muncul tagar #IndonesiaMencariPapah saat Setya Novanto menghilang, kini muncul tagar #SETDES yang mendesak untuk menangkap Setya Novanto bulan ini.
Akan tetapi, isi dari tagar tersebut bikin ngakak, seperti berikut.
@YoyokWaluyo56: SET NOV hrs d tangkap bulan ini, Kl bln dpn udah jd SET DES, kl ga d hukum at least hukum matikkkkk SET DAH.
Sebagian besar isi dari tagar tersebut meminta Setya Novanto ditangkap bulan ini, karena apabila bulan depan, namanya akan berubah menjadi "Set Des" dan apabila masih tidak bisa ditangkap, maka namanya akan menjadi "Set Dah".
Seperti diberitakan sebelumnya, Berdasarkan keterangan saksi yang berada di lokasi, mobil Toyota Fortuner hitam bernomor polisi B 1732 ZLQ melaju kencang dari arah Jalan Permata Berlian menuju arah Permata Hijau, Jakarta Selatan, sebelum akhirnya menabrak sebuah tiang listrik.
Kecelakaan tersebut diperkirakan terjadi pukul 18.35 WIB.
Saksi itu mengatakan, mobil fortuner hitam itu melanju sangat kencang kemudian tampak lepas kendali dan menyerempet sebuah pohon lalu naik ke trotoar dan menabrak sebuah tiang listrik di trotoar.
"Kejadian (pukul) 18.35. Gerimis. Jalanan kemarin agak sepi. Mobilnya melaju kencang, lalu oleng ke kanan dan menabrak," ungkap saksi tersebut, Kamis malam.
Berdasarkan keterangan saksi tersebut, ada tiga orang pria di dalam mobil.
Beberapa saat setelah tabrakan seorang pria keluar dari mobil menuju pintu mobil bagian tengah.
Laki-laki tersebut kemudian membopong seorang pria lainnya yang mengenakan kemeja berwarn putih dan celana hitam yang diduga merupakan Setya Novanto ke sebuah mobil sedan berwarna hitam yang ada di depannya.
Mobil sedan itu berjarak sekitar 10-15 meter dari mobil fortuner.
Saksi tersebut berjarak sekitar 3 meter dari pria berkemeja putih yang diduga Setya Novanto.
Tak terlihat ada darah mengalir dari tubuh atau kepala dari orang yang dibopong itu.
"Saya diminta tolong, warga yang lain juga. Tapi semuanya diam saja. Dia bopong Setya Novanto ke mobil sedan yang jaraknya 10 meter di depan. Saya enggak tahu itu mobil konvoi atau tidak. Saya yakin itu Setnov (Setya Novanto) karena jaraknya dekat banget," kata saksi itu.
Dari kecelakaan yang terjadi kemarin, mobil yang ditumpangi Setya Novanto terlihat ringsek.
Sebelum mengalami kecelakaan, Setya Novanto menghilang saat KPK mendatangi kediamannya pada (15/11/2017).
Menyikapi statusnya yang kembali menjadi tersangka, Setya Novanto telah mengajukan praperadian untuk kedua kalinya.
Setya Novanto menggugat penetapan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Gugatan parperadilan tersebut didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Ya benar. Pengajuannya Rabu 15 November 2017," ujar Kepala Hubungan Masyarakat PN Jaksel Made Sutisna, saat dihubungi, Kamis (16/11/2017).
Menurut Made, belum ada penunjukan hakim tunggal yang akan mengadili sidang praperadilan Setya Novanto.
Made mengatakan, sidang perdana praperadilan biasanya digelar satu pekan setelah gugatan didaftarkan.
Sebelumnya, Setya Novanto juga telah mengajukan praperadilan atas status tersangka yang disandangnya.
Setya Novanto menang dalam gugatan praperadilan tersebut.
Penetapan tersangka pertama tersebut dibatalkan oleh hakim tunggal Cepi Iskandar.
Sebelumnya, Setya Novanto selaku anggota DPR RI periode 2009-2014 bersama dengan Anang, Andi, Irman dan Sugiharto diduga dengan tujuan menguntungkan diri sindiri dan orang lain atau korporasi, menyalahgunakan kewenangan atau sarana yang ada padanya sehingga diduga mengakibatkan kerugian negara Rp 2,3 triliun rupiah dari nilai paket pengadaan Rp 5,9 triliun dalam pengadaan paket e-KTP tahun 2011-2012 di Kemendagri. (*)