TRIBUNWOW.COM - Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Ali Baal Masdar membuat heboh dengan usulan untuk merombak urutan sila pada Pancasila.
Sontak saja usulan tersebut menjadi bahan olokan netizen di Twitter.
Sebagian dari mereka menganggap usul tersebut adalah sebuah kebodohan dan mengolok-olok sang gubernur.
@Jemune: Orang ini bukan cuma goblok tidak bisa membaca Teks Panca Sila tp benar-benar goblok tdk tau sejarah lahirnya Panca Sila.
@mielkyadwi: bukan urutanya yg kejauhan, situ maennya krng jauh pak, klo nomr slingkuhan hafal kan.
@penumpang_gelap: waduh..... jangan membuat urutan sendiri dah. urutan sila-sila dalam Pancasila sudah diatur seperti dalam Pembukaan UUD, haruskah itu diganti? Pahami dengan baik tata urutan sila-sila dalan Pancasila.
@Jongyohan: Ini Gaberner satu lagi yg mau memaksakan kehendak karena kesalahan yg diperbuatnya. Spt Gaberner rumah susun dijadikan rumah lapis. Beda Tipis.
@maxonsiro: Gubernur @pemprovsulbar kasi contoh yang yang nggak bener. Kalo mengaku salah itu tulus, nggak usah pake embel2. Bukan pemimpin yang baik.
@izumifaiz: Bapak aja yang sebaiknya dirombak, karena melontarkan alasan yang agak kurang cerdas.
Dilansir dari Kompas.com, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengakui kesalahannya yang keliru membaca teks Pancasila.
Ia beralasan ingin mendekatkan sila pertama dengan sila kelima.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menjadi pembicara di depan ratusan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Selasa (14/11/2017).
“Saya salah ucap, sila kedua di bawah sila kelima, kenapa? Karena saya selalu berpikir radikalisme, terorisme, komunisme, aksi demo dan persoalan lainnya karena masih terlalu jauh antara sila pertama dengan sila kelima Pancasila,” kata Masdar.
“Bisakah sila pertama pancasila didekatkan dengan sila kelima Pancasila? Itu masalahnya,” sambung Masdar.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar salah membacakan teks pancasila saat upacara peringatan hari Sumpah Pemuda, 28/10/2017.
Video tersebut menjadi viral dan menjadi bahan perbincangan.
Gubernur Sulbar salah membaca teks pancasila, ketika ia membaca sila ke 2, seharusnya ia membaca kemanusiaan yang adil dan beradap, namun ia justru membaca sila ke 5, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (*)