TRIBUNWOW.COM - Griya Pijat Alexis resmi ditutup beberapa waktu lalu.
Penutupan hotel yang terletak di Jalan RE Martadinata No 1, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara itu menyusul tak diperpanjangnya izin usaha oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Kabar tentang penutupan Alexis ini rupanya tak terdengar oleh semua orang.
Terbukti, masih ada saja pelanggan yang mampir ke hotel tersebut.
Peristiwa itu berlangsung pada Rabu (1/11/2017).
Usai Pernikahan Kahiyang-Bobby, 50 Sopir Becak Akan Dapat Hadiah
Seperti diberitakan Grid.id seorang pria bule datang menumpang taksi Toyota Alphard pada Rabu siang.
Pria tersebut turun dari mobil sambil menenteng tas hitam.
Setelahnya, pria ini kemudian berjalan menuju mobil.
Namun, pria tersebut lantas harus menelan ludah.
Hal itu dikarenakan petugas menyatakan hotel itu sudah tak lagi beroperasi.
Setelahnya, pria ini pun kaget.
Niat Latihan Pull Up di Tiang Gawang, Polisi Nganjuk Justru Tewas Berlumuran Darah
"Benarkah? Sejak kapan?" tanyanya.
Beberapa saat kemudian, ia pergi.
Namun saat ditanya, ia sempat menjawab bahwa ada keperluan khusus di hotel tersebut.
"Hanya keperluan bisnis. Sampai jumpa, ya," katanya seraya berlalu.
Di sisi lain, berkaitan dengan penutupan Alexis, sejumlah hal pun terbongkar.
Andika Kangen Band Kena Musibah, Netizen Malah Gemes Pengen Benerin Celananya!
Di media sosial Twitter, seorang warganet bahkan membagikan screenshot percakapan whatsapp.
Dalam percakapan itu disebutkan sejumlah nama yang dikabarkan jadi terapis di surga dunia Alexis.
Tak tanggung-tanggung, dalam screenshot yang sama pun diperinci soal tarif hingga ukuran tubuh para terapis.
Sebelumnya, seorang pelanggan Alexis yang enggan disebutkan namanya pun pernah memberi keterangan.
Dalam pernyataannya, pelanggan tersebut mengatakan Alexis memiliki terapis dari luar dan dalam negeri.
Soal tarif, pun ada perbedaan antara terapis lokal dan mancanegara.
"Memang benar, terapis (pemijat) nya dari berbagai negara di dunia, ada Vietnam, Thailand, Uzbekistan, Rusia, hingga China," ujarnya, Senin (30/10/2017).
Menurutnya, biaya pijat dengan terapis impor tersebut juga berbeda dengan terapis lokal Indonesia.
"Kalau lokal Rp 1,4 juta, kalau yang impor, Rp 2,4 juta, jadi selisih Rp 1 juta," ujarnya lagi.
(Tribunwow.com/Dhika Intan)