Tak Hanya Menyerang Fisik, Kenali Jenis Kekerasan yang Satu Ini dalam Hubungan

Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNWOW.COM - Sepasang kekasih pasti mengidamkan sebuah hubungan yang menyenangkan.

Konflik pasti ada, tergantung bagaimana kita menyikapinya.

Bagi mereka yang berpikiran positif, konflik yang terjadi bisa digunakan untuk membangun relasi yang lebih intim.

Lari dari Kejaran Api saat Kebakaran Besar di California, Pria Ini Lihat Penampakan Janggal di Pohon

Meski begitu, kita juga harus memahami antara konflik yang membangun dan konflik yang menjurus pada sesuatu yang tidak sehat.

Jika Anda merasa pasangan melakukan kelima hal ini, lebih baik Anda segera mencari pertolongan—bisa jadi Anda sedang mengalami kekerasan emosional.

Sangat pencemburu

Pasangan yang cemburu sering kali terlihat manis, namun jika cemburu yang ditunjukkan berlebihan, Anda wajib waspada.

Bikin Merinding! Kalimat Sakti ini Bikin Siswi SMA Lolos dari Pemerkosaan

Ekspresi marah dapat terlihat saat Anda tidak 'melaporkan' kepada pasangan tentang hal-hal yang Anda lalui hari itu dan dengan siapa saja.

Berubah sangat cepat

Kritikan tidak pernah luput saat Anda bersama pasangan.

Dia sangat sering mengomentari Anda mulai dari pakaian yang Anda kenakan, hingga mungkin cara Anda berjalan.

Setelah kata-kata yang 'menyakiti' Anda terlontar dari pasangan, dia akan segera minta maaf dan mengatakan tidak bermaksud menyakiti hati Anda.

Segalanya berubah menjadi argumentasi

Ketika Anda dan pasangan berdiskusi, ia seolah berusaha menguasai pembicaraan.

Pendapatnya harus menang dan Anda harus setuju dengannya.

Jika Anda tidak setuju, maka pasangan Anda akan marah.

Anda takut bicara dengannya

Sebenarnya, jika bisa memilih, Anda sebenarnya takut bicara dengan pasangan.

Belajar dari pengalaman diskusi yang berakhir perdebatan.

Tetap, pasangan adalah prioritas Anda

Pasangan yang melakukan kekerasan secara emosional umumnya egois dan Anda menempatkannya menjadi prioritas.

Seolah-olah Anda tersiksa namun tidak bisa melepaskan diri dan akhirnya menuruti pasangan Anda.

Jika Anda mengalami hal-hal tersebut, lebih baik segera memilih.

Jika Anda memilih untuk bertahan dalam relasi itu, hargailah diri Anda, jangan selalu kalah dengan keinginan pasangan Anda.

Berjuanglah dengan keinginan-keinginan Anda sehingga dia juga melihat bahwa Anda memiliki pendirian yang teguh.

Mintalah pasangan Anda untuk melakukan terapi yang mungkin akan mengubahnya menjadi manusia yang lebih baik.

Jika pasangan Anda tidak bersedia menjalani terapi dan Anda sudah lelah, waktunya Anda pergi.

Meninggalkan sebuah hubungan memang menyakitkan, namun tak semenyakitkan jika berada dalam sebuah hubungan tanpa kasih. (Intisari/Natalia Mandiriani)

Berita ini telah dimuat di Intisari dengan judul: Kekerasan dalam Hubungan Bisa Juga Berbentuk Kekerasan Emosional, Kenali Gejalanya