TRIBUNWOW.COM - Pencurian dengan modus gendam masih beredar di tengah masyarakat.

Seorang siswa SMA kehilangan motornya, diduga karena digendam pada Kamis (12/10/2017) di Wilayah Pakem, Yogyakarta.

Sebelum kehilangan motornya, korban disuruh untuk menggengam sebuah paku oleh pelaku.

Dilansir dari Tribun Jogja, Kapolsek Pakem, Kompol Haryanta menjelaskan duduk perkara dari masalah tersebut.

Pacaran 7 Tahun Lamanya, Wanita Ini Disiksa hingga Tewas oleh Kekasihnya, Penyebabnya . . .

Awalnya siswa yang diketahui bernama Ulul Azmi (17) tersebut berhenti di depan Kantor Kecamatan Pakem.

Ulul berhenti guna menelepon temannya, saat itu dia menaiki Honda Vario dengan nomor plat H 3881 AEW.

Tak berlangsung lama, ada seseorang yang mendekatinya menanyakan di mana letak masjid terdekat.

Tak hanya menanyakan letak masjid, keduanya terlibat obrolan yang cukup lama.

Haryanta mengatakan jika korban tidak menjelaskan apa yang sedang diobrolkan mereka berdua, hingga akhirnya pelaku memberikan sebuah paku.

Setelah paku diberikan kepada korban, kemudian pelaku menyuruhnya untuk menggenggam paku yang sudah ia berikan tadi.

Minta Pajero Sport Berujung Dijebloskan ke Penjara, Ini Kisah Bupati Barru Andi Idris Syukur

Tak hanya itu, pelaku menyuruh korban untuk berjalan sejauh 300 meter dengan paku digenggaman tangannya.

Tak sampai 300 meter, Ulul mulai menyadari perlakuan anehnya tersebut.

Di meter ke 100, Ulul menengok ke belakang dan melihat motornya telah raib.

Motornya dibawa oleh pelaku yang menyuruhnya menggenggam paku dan berjalan sejauh 300 meter tadi.

Karena motornya hilang, korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke polsek pakem.

Haryanta menjelaskan bahwa itu merupakan modus gendam terbaru.

"Ini merupakan modus baru. Korban diberi paku supaya dibuang setelah jalan 300 meter. Dengan demikian pelaku dengan mudah membawa kabur motornya," jelas Kapolsek, Jumat (13/10/2017).

Sempat LDR, Wanita Asal Sulawesi Selatan Dinikahi Pilot Bule Portugal! Begini Awal Perkenalan Mereka

Kasus gendam modus baru tersebut masih dalam tahap penyelidikan.

Haryanta meyakini jika itu merupakan modus gendam baru.

"Bisa jadi gendam. Saat ini masih dalam penyelidikan reskrim," tandasnya. (TribunWow.com/Bima Sandria)