TRIBUNWOW.COM - Jembatan beton yang terletak di Kecamatan Mandastana, Kabupaten Batola, Kalimantan Selatan mendadak runtuh.
Pantauan Banjarmasin Post sebagaimana dikutip Tribun Video peristiwa runtuhnya jembatan tersebut terjadi pada Kamis (17/8/2017) sekitar pukul 11.30 WITA.
Jembatan ini pertama kali difungsikan pada 2015 lalu.
Adapun, sejumlah fakta berkaitan dengan ambruknya bangunan yang diberi nama Jembatan Tanipah atau Jembatan Mandastana tersebut pun terkuak.
• Bikin Ngakak! Babi-babi ini Dipaksa Menyelam dan Berenang, Ternyata Ini Tujuannya!
Dihimpun Tribunwow.com, berikut ulasannya:
1. Menghubungkan dua desa
Kepala Humas dan Informasi Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, pada Jumat (18/8/2017) mengunggah foto yang memperlihatkan penampakan Jembatan Tanipah sebelum dan sesudah runtuh.
Adapun, dalam keterangan unggahan, Sutopo menyebut bangunan itu dibangun pada 2015 lalu dan menyedot biaya yang cukup tinggi.
• Bupati Ganteng Ini Ngidam Sambel Bawang, Begini Gayanya Ngulek Sambel
"Kondisi sebelum & setelah jembatan roboh di Kec. Mandastana Kab Batola Kalsel. Jembatan dibangun Rp17 milyar thn 2015 patah akibat fondasi roboh,” tulis Sutopo.
Sementara itu, informasi yang dikutip dari Banjarmasin Post jembatan tersebut menghubungkan dua desa, Desa Bangkit baru dan Desa Tanipah.
2. Penyebab ambruk
Dijelaskan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Kuala, Ardiansyah dalam keterangan persnya, penyebab Jembatan Tanipah ambruk adalah lantaran tiang pancang utama ambles ke dalam sungai.
• Viral di Medsos, Begini Video Saat Presenter TV One Ucapkan Kalimat yang Dianggap Hina Jokowi!
Akibatnya, bagian tengah lantai jembatan tersebut roboh.
“Dipastikan penyebabnya tidak karena bencana. (Jembatan) ambruk karena tiang pancang utama jembatan, posisi di tengah sungai ambles ke bawah, sehingga lantai jembatan lepas pada bagian tengah,” ujar Ardiansyah sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Dijelaskan Ardiansyah lebih lanjut, kejadian ini pun tak menimbulkan korban jiwa.
"Waktu jembatan ambruk tidak ada korban jiwa karena pada saat itu tidak ada yang melintas. Untuk menolong masyarakat, terutama anak sekolah yang ingin menyeberang sungai, BPBD menurunkan perahu polietilena sebanyak 4 buah," tutur Ardiansyah.
• Pesawat Delay, Pramugari Cantik Ini Lakukan Hal Tak Terduga
3. Akibat yang timbul
Berkaitan dengan robohnya Jembatan Tanipah, warga dua desa yang terhubungkan oleh jembatan tersebut pun terpaksa memutar.
Mereka terpaksa memutar lewat Desa Puntik Luar, tembus jalan tol lalu ada Jembatan Ramania, yang menghubungkan Desa Puntik Luar ke Desa Sungai Ramania menuju ke arah Desa Tanipah.
• Aurel Unggah Foto Seksi di Bali, Netizen Malah Fokus pada Bagian Tubuhnya yang Ini
Selain itu, seperti diberitakan Banjarmasin Post sejumlah warga pun memilh menggunakan kelotok demi bisa lebih cepat sampai ke desa seberang.
"Harus sekitar sekitar empat kilometer memutar. Selain itu, akses lainnya tidak ada, kecuali pakai perahu kelotok," kata Basri, warga Desa Bangkit Baru RT. 2 Kecamatan Mandasatana.
4. Tuntutan warga
Berkaitan dengan kejadian ini, banyak warga yang lantas memanfaatkan jembatan lain untuk menyeberang.
• Viral! Foto Cewek Berjilbab Pamer Bra dan Payudara di Jembatan Suramadu
Jembatan yang jadi 'sasaran baru' warga itu adalah Jembatan Ulin.
Sementara itu, berhubungan dengan semakin viralnya Jembatan Ulin, warga sekitar lantas meminta pemerintah setempat untuk melakukan perbaikan.
Warga sekitar daerah tersebut, Syamsudin khawatir jembatan ulin yang letak belok kanan menuju Desa Puntik Luar sebelum naik jembatan beton yang runtuh mengalami hal yang tidak diinginkan.
Warga meminta, paling tidak, pemerintah melakukan perbaikan lantainya yang renggang dan terlihat lapuk. (Tribunwow.com/Dhika Intan)