Kisah 2 Anggota Paskibra Jawa Timur, dari Mantan Maling hingga Bawakan Bendera di Istana

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Tinwarotul Fatonah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fariza Putri Salsabila

TRIBUNWOW.COM - Rasa bangga kini menggelora di hati Bledheg Sangheta. Ia telah dipercaya sebagai anggota Paskibra Kota Surabaya.

Padahal untuk menjadi seorang anggota Paskibra, mereka harus berkompetisi dengan banyaknya kandidat lain dari berbagai sekolah.

Namun kesempatan untuk menjadi anggota Paskibra sangat terbuka untuk siapa saja.

Tak terkecuali Bledheg, yang dulunya merupakan mantan maling.

7 Potret Almira Tunggadewi Yudhoyono, Cucu SBY yang Ulang Tahun ke-9 di Hari Kemerdekaan RI

Siswa SMK 10 Keputih Surabaya ini dulu pernah terjerumus pada kehidupan kelam.

Saat itu ia masih duduk di kelas dua SMP.

Ia pernah terlibat dalam kelompok pencurian, mengkonsumsi miras dan pil koplo.

Akibat ulahnya ini, ia kemudian dibawa ke kampung anak negeri, yayasan yang menampung anak-anak nakal.

Sekolah anak negeri inilah yang menjadi kawah candradimuka bagi Bledheg.

Siswa laki-laki kelahiran 12 November 1999 ini telah berubah.

Kini ia telah menjadi siswa yang berprestasi dan berhasil menjadi anggota Paskibra Kota Surabaya.

"Saya dulu nakal, pokoknya nakal sampai berhenti sekolah satu tahun," kata Bledheg sembari malu-malu kepada TribunJatim.com, Selasa (15/8/2017).

Kisah pencurian yang dilakukan Bledheg

Pimpinan Polisi yang Kawal Bung Karno Ternyata Tak Tahu Proklamasi Akan Dikumandangkan Hari Itu

Bledheg menceritakan kisah kelam di masa lalunya kepada TribunJatim.com.

Suatu ketika, Bledheg dan komplotannya ketahuan saat menjalankan aksinya mencuri di sebuah toko.

Saat itu, Blendheg bertugas menjaga di luar toko untuk memastikan rekan-rekannya yang sedang beraksi di dalam toko aman.

Namun sialnya, satu rekan mereka telah tertangkap di dalam toko.

Aksi pencurian mereka pun gagal total.

Karena masih berusia anak-anak, mereka tak dilaporkan ke polisi.

"Kawan saya itu yang habis sama orang tuanya, saya masih untung karena gak ikut ambil," cerita Bledheg.

Fariza Putri Salsabila sebagai pembawa bendera di Istana

Tak hanya Bledheg, Jawa Timur juga memiliki Fariza Putri Salsabila.

Fariza telah didapuk mewakili Provinsi Jawa Timur terpilih sebagai pembawa Bendera Merah Putih dalam upacara peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (17/8/2017).

Anak Artis yang Tunarungu Ini Bikin Bangga di HUT ke-72 RI, Aksinya Keren Banget!

Fariza merupakan putri dari pasangan Rudi Hendratno dan Ary Irawati.

Ia merupakan pelajar yang berasal dari SMAN 1 Kota Blitar.

Sementara, tiga lainnya dari Kelompok 8 yang bertugas untuk mengibarkan bendera ialah Rahmat Hersa Widiatmoko sebagai Komandan Kelompok 8 yang mewakili Provinsi Kalimantan Barat, Rianto Fajriansyah sebagai pembentang bendera yang mewakili Provinsi Bengkulu, dan Agus Putra Pratama Yudha sebagai penarik bendera yang mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Komandan Upacara dipasrahkan kepada Kolonel Pnb M. Yani Amirullah

Amirullah adalah pria kelahiran Semarang, 5 Mei 1972 yang merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1995.

Saat ini ia menjabat sebagai Komandan Wing Udara 7 Lanud Supadio.

Sedangkan yang bertugas sebagai Komandan Kompi Paskibraka adalah Kapten Inf Priya Firmansyah.

Ia merupakan lulusan Akademi Militer tahun 2008.

Pria kelahiran Sorong, 12 Oktober 1985 tersebut kini bertugas sebagai Dankipan B Raiders 300 Dam III/Slw.

Ada sebanyak 68 pemuda yang bertugas menjadi tim Paskibraka hari ini.

Mereka juga telah mengucapkan Ikrar Putra Indonesia dan siap untuk menjalankan tugasnya dalam Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)