Tim Jagoannya Menolak Melanjutkan Pertandingan, Curhatan Suporter PSN Ngada Bikin Haru!

Penulis: Claudia Noventa
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Stadion Marilonga Ende pasca kericuhan laga final antara Perse Ende vs PSN Ngada.

TRIBUNWOW.COM - Pertandingan final El Tari Memorial Cup 2017 (ETMC) yang mempertemukan Perse Ende melawan PSN Ngada di  Stadion Marilonga Ende memang telah berakhir, pada Rabu (9/8/2017).

Meski pertandingan di hentikan di menit ke-58 karena kericuhan pemain dan penonton, pemenang ETMC telah ditentukan.

Perse Ende dinobatkan sebagai ETMC tahun ini setelah unggul 1-0 atas PSN Ngada lewat gol Adi Atep, seperti dikutip dari Pos Kupang.

Antonio Conte Sebut Penjualan Nemanja Matic Sebagai Kerugian Besar Chelsea!

Kabarnya para pemain tim PSN Ngada menolak untuk melanjutkan permainan lantaran alasan keamanan.

Pada pertandingan tersebut PSN Ngada diketahui memasuki ruang ganti di tengah-tengah pertandingan.

Tim PSN Ngada pose di Stadion Sultan Agung, Bantul Yogyakarta, sebelum bertandinga vs Mamuju Utama FC, Sulbar. (ISTIMEWA )

Usai pertandingan berakhir, seorang pendukung PSN mengungkapkan curahan hatinya di akun media sosial, Facebook.

Postingan status yang ditulis oleh Andy Siwe itu bahkan begitu membuat haru para suporter lain yang membacanya hingga menjadi viral.

"Maafkan kami masyarakat ngada dan ngadamania semuanya....

Pertimbangan keamanan, kenyamanan dan keselamatanlah yg menjadi latar belakang kita tdk melanjutkan pertandingan.

Kita bertanding krn ada jaminan keamanan namun dlm kenyataannya kita hanya dijadikan bulan2an oleh wasit, panitia dan asprov NTT.

Beberapa pemain kita dipukul namun tdk ada sanksi dari wasit baik itu cukup sekedar pelanggaran.

Selama pertandingan anak2 kita terus dilempari.

Heboh! Persija Jakarta Perkenalkan Reinaldo Da Costa Sebagai Striker Anyar Mereka!

Puncaknya ketika salah seorang pemain kita OSCAR DAGA dipukul oleh pemain perse bernomor punggung 7 bernama alvian sehingga timbulah reaksi salah seorang pemain kita utk mendorong alvian, hal ini yg memicu masuknya ribuan sporter ende mengejar para pemain kita menggunakan kayu dan balok.

Pertanyaannya kog didalam stadion ada kayu dan balok? Awalnya kita sgt berkeberatan utk bermain krn alasan keamanan, dan sesuai aturan serta regulasi PSSI dan FIFA situasi tadi sangat tdk layak utk dilakukan sebuah pertandingan apalagi laga Grand Final namun krn ada jaminan keamanan dan setelah minta pertimbangan Bapak Bupati dan wakil bupati kita akhirnya harus menjunjung tinggi sportifitas dgn dan siap bermain...

Kita memutuskan utk berhenti bermain krn alasan keamanan yg ditimbulkan oleh pihak ke tiga dan itu ada dalam regulasi PSSI maupun FIFA dan kita akan bermain disaat situasi memungkinkan atau hal lain yg situasinya dianggap kondusif utk dilakukan sebuah pertandingan namun disela2 keadaan ini panitia dan asprov mengambil kesempatan utk mengumumkan perse ende sebagai juara dgn berpedoman pada regulasi PSSI dan FIFA.

Naif, krn panitia dan asprov sendiri sedang mengangkangi dan memperkosa aturan PSSI dan juga FIFA.

Kita terima apapun keputusan konspirasi yg syarat kepentingan ini namun tidak menghentikan upaya kita utk melaporkan, menuntut pantia dan asprov kepada PSSI pusat dan pihak berkompoten lainnya...
Terima kasih Ngadamania......

Dari kami PSN Ngada....." tulis Andy Siwe yang telah dibagikan sebanyak 446 kali oleh pengguna Facebook itu.

Status yang ditulis oleh Andy Siwe ((Pos Kupang/Screenshot))

Postingan tersebut langsung menuai banyak komentar dari para suporter PSN Ngada.

Seperti yang dilontarkan akun @Eddy Kurniawan, "Sy setuju..sebagai orang bola apa yg diputuskan oleh PSN itu sangat tepat...jika sy berada diposisi kalian maka sy akan melakukan hal yg sama....itu pasti.."

"Ka andi harapan kami..usut tuntas...biar ada pembelajarn kedepannya bahwa keamanan dan kernyamanan menjadi prioritas utama," tulis akun @San Luph Vony.

"Semua tim yg berlaga di ETMC menjagokan PSN sbgai juara ETMC 2017. Dan semua tim yg pernah bertemu PERSE mulai dr babak penyisihan smpai final, mengeluhkan perlakuan yg tdk adil dr panitia dan wasit, sikap2 provokatif dr para pemain PERSE maupun intervensi yg tdk semestinya dr para suporter PERSE. Mk kesimpulannya ya memang tuan rmh tdk becus," ujar akun @Frans Radho Wedjo.

Kini manajer PSN Ngada, Ferdi Burah menjelaskan alasan mereka tak melanjutkan pertandingan penting itu.

Teka-teki Terpecahkan, Persib Bandung Pamerkan Striker Anyar yang Menyandang Ban Kapten di Negaranya

Ferdi mengungkapkan alasan berhenti di tengah-tenagh pertandingan adalah karena masalah keamanan, perangkat pertandiangan serta panitia.

Dirinya mengungkapkan panitia tidak memberitahu dan menjemput para pemain PSN ketika berada di ruang ganti.

Padahal mereka kembali ke ruang ganti lantaran diarahkan pihak keamanan karena situasi sudah semakin tak kondusif.

Para penonton memang mulai melempar batu serta botol ke dalam lapangan ketika pertandingan berlangsung.

Ferdi mengatakan para pemain masih ingin melanjutkan pertandingan jika ada jaminan keamanan dari panitia serta aparat keamanan.

Gareth Bale Tak Dijual Real Madrid, Sikap Jose Mourinho Langsung Berubah 180 Derajat Pada Bale!

"Namun bukan diartikan bahwa PSN Ngada sudah tidak mau melanjutkan pertandingan," ujar Ferdi saat ditemui di Wisma Emaus, tempat penginapan PSN Ngada, Kamis (10/8/2017).

Saat berada di ruang ganti mereka mendengar pengumuman kemenangan yang diberikan kepada Perse Ende sehingga tim PSN langsung meninggalkan stadion dan menuju Wisma Emaus.

Kini pihak Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) juga telah mendengar kabar itu dan sedang melakukan penyelidikan mengenai kerusuhan yang terjadi.

(TribunWow.com/Claudia N)