TRIBUNWOW.COM - Seorang bocah ditemukan tewas digigit oleh anjing jenis Pitbull pada Minggu (6/8/2017).
Bocah yang masih berusia 8 tahun tersebut bernama Ramisya Bazighah yang tinggal di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.
Melansir dari Surya, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, saat Sasa, panggilan akrab bocah ini sedang berada di rumah bersama neneknya, Atik.
Pergi ke Perpustakaan Tak Lagi Membosankan dengan Trik Ini!
Saat Atik menunaikan ibadah Salat, Sasa sedang bermain dekat dengan anjing tersebut.
Nahas, saat sedang bermain dengan anjing tersebut, Sasa berada di luar pengawasan Atik.
Saat mainan Sasa jatuh di dekat anjingnya, ia hendak mengambilnya, namun anjing tersebut kaget dan terbangun lalu spontan menggigit Sasa di bagian leher.
Kebiasaan Makan Ini yang Picu Penyakit Dokter Ryan Thamrin, Enak Tapi Berdampak Buruk
Sasa langsung dilarikan ke Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.
Kembali melansir dari Surya, Sasa pun dinyatakan tewas dan keluarganya kini menutuo diri terhadap media.
Keterangan pun hanya didapatkan dari Kapolsek Lowokwaru, Kompol Bindriyo yang berada di luar tempat kejadian perkara (TKP).
Jatuh Cinta, Guru Ini Kirimkan Pesan Mesra untuk Siswinya yang Baru Berusia 11 Tahun di WhatsApp!
"Ini masih dicari siapa orangtuanya. Karena untuk visum harus dengan izin orangtua," katanya.
Sasa diketahui adalah anak asuh dari pasangan Wisnu dan Dyan. Mereka mengangkat Sasa sebagai anak sejak bocah tersebut berusia 2 tahun.
Kedua orangtua asuhnya mengangkat Sasa saat mereka bertemu saat acara ulang tahun putra mereka, Adit, di panti asuhan.
Tampak Biasa Saja! Batu Ini Diperkirakan Berumur 1.442 Tahun hingga Ditawar Rp46 Miliar
"Kondisi Ramisya saat diangkat adalah anak yatim, jadi masih punya ibu," terang Ibu RT 02 RW 02 Kelurahan Mojolangu, Titin Utaminingsih.
Saat kejadian, Titin juga sempat ikut menolong, ia juga menjelaskan bahwa sang nenek sempat menyiram air agar anjing Pitbull setinggi 80 sentimeter tersebut berhenti menggigit Sasa.
Namun sudah terlambat, karena mulut anjing tersebut cukup besar dan gerakannya menggigit mampu mengoyakkan sehingga tidak bisa dihindari.
Wanita Ini Nekat Temui Pria yang Memberikan Kado Natal Padanya 14 Tahun Lalu, Selanjutnya Pilu!
Bahkan Titin juga membantu mengelus-elus anjing tersebut.
Penyerangan anjing tersebut diduga ia kaget karena tertimpa mainan korban yang jatuh di atas kepalanya.
"Biasanya juga jinak dan sudah biasa bermain dengan korban, anjingnya juga diikat. Namun tadi karena faktor kaget," lanjutnya.
Chelsea Akan Boyong Gareth Bale ke Liga Inggris?
Nasib si Pitbull kini...
Masih melansir dari Surya, anjing Pitbull tersebut kini sudah dibawa ke Polres Malang Kota.
Menurut Kapolsek Lowokwaru, Kompol Bindriyo saat ditemui di TKP, Jalan Candi Penataran nomor 10, pihak kepolisian saat ini masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Masih terus coba koordinasi dengan orangtuanya dan diselidiki. Keluarga sangat tertutup," ujarnya.
Jadi Viral! Ini Alasan Rezy Selvia Dewi Ceritakan Kisahnya Dampingi Suami yang Idap Kanker Lidah
Diketahui, di dalam rumah TKP terdapat beberapa orang yang bergabung di komunitas pecinta anjing, tapi tidak bisa dimintai keterangan.
Titin sendiri juga menjelaskan bahwa anjing tersebut tidak biasanya marah dan sudah terbiasa main dengan korban meski dalam kondisi terikat.
"Jarang sekali terlihat marah. Tadi ketika kejadian beberapa warga juga datang namun tidak berani mendekat karena anjingnya terlihat galak," terangnya.
Lakukan Kekerasan Pada Siswa hingga Patahkan Tulang Tangannya, Perbuatan Guru Ini Bikin Geram!
Diketahui, anjing tersebut baru bisa dipisahkan setelah sang ayah angkat datang.
Keluarga yang tertutup itu pun awalnya tidak mau Sasa dibawa ke kamar jenazah dan divisum. Mereka menginginkan korban langusng dimakamkan.
Namun, karena rujukan ketua RT, akhirnya berhasil membawa korban ke kamar jenazah.
Fakta Otentik Seorang Relawan Kemanusiaan Tentang Pria yang Dibakar Hidup-hidup Ini Bikin Merinding!
Relawan dari beberapa komunitas pun datang ke TKP dan kamar jenazah di RS Saiful Anwar Malang.
Seorang relawan bernama Uut mengatakan bahwa akan melakukan pendampingan hingga pemakaman.
"Karena sudah evakuasi, kami menunggu keluarga dampai terkondisi dan dilakukan visum. Setelah visum baru dibawa ke rumah duka hingga pemakaman," ujarnya. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)