TRIBUNWOW.COM - Belum lama ini, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengungkapkan penolakan transgender dalam militer.
Dasar yang digunakan Trump dalam kebijakan tersebut adalah mengenai biaya perawatan kesehatan untuk transgender yang tidak sedikit.
Beberapa pihak pun akhirnya menelisik mengenai anggaran militer tersebut.
Dilansir dari BBC.com, terungkap bahwa Pentagon atau departemen ketahanan AS menyediakan anggaran sebanyak $ 84 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun untuk menyediakan obat kuat.
Jumlah ini bisa digunakan untuk membeli sebuah jet tempur.
Lalu, buat apa militer Amerika Serikat membeli obat kuat atau viagra sebanyak itu?
Ada beberapa alasan yang mencengangkan.
Ternyata, hal ini dilakukan untuk mmbantu para pensiunan militer Amerika Serikat.
Gara-Gara Sang Ibu Salah Injak Gas, Nyawa 5 Bocah Melayang! Kronologinya Bikin Merinding!
Hal ini seperti semacam rahasia umum bahwa banyak pensiunan militer yang menderita disfungsi ereksi.
Tidak hanya itu, obat-obat tersebut digunakan untuk 10% tentara yang masih aktif.
Disfungsi seksual yang dialami tersebut sebagian besar disebabkan oleh adanya gangguan psikologis.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine pada tahun 2015 mengungkap bahwa veteran laki-laki sangat rentan terhadap gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Dari studi tersebut, 85% veteran tempur pria dengan PTSD mengalami disfungsi seksual setelah bertugas.
Intinya, disfungsi seksual merupakan kondisi yang umum dan militer Amerika Serkat harus membayar untuk perawatan jutaan prajuritnya tersebut. (TribunWow.com/Galih Pangestu J)