TRIBUNWOW.COM, BEKASI - Masih tampak sembab di mata Siti Zubaedah (25) tangisi kepergian suaminya.
Ia paparkan beberapa kejanggalan tentang suami yang dituduh mencuri hingga dibakar, Jumat (4/8/2017).
Reporter WartaKota (jaringan TribunWow.com) menemui langsung Siti Zubaedah, wanita yang sedang hamil 6 bulan, istri dari alamarhum Muhammad Al Zahra alias Joya (30), pria yang dituduh mencuri amplifier di musala dan berakhir tragis.
Joya tewas dan merasakan sakitnya penganiayaan serta panasnya api yang membakar tubuhnya setelah disiram bensin jenis pertamax.
Dikonsumsi Tora dan Mieke, Ini Fakta tentang Dumolid yang Sebenarnya Bukan Narkotika!
Ia tewas embuskan nafas terakhir dengan kondisi tubuhnya yang 80 persen terbakar, menurut informasi yang didapat pria ini masih bernafas saat tubuhnya dibakar.
Joya yang menurut keluarga rajin beribadah mampir salat di musala Kampung Sukatenang.
Joya tewas di wilayah Kampung Muara Bakti RT12/7, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi pada Selasa (1/8/2017) petang.
Pria yang keseharian bekerja sebagai tukang servis TV dan sering memperbaiki amplifier ini dituding mencuri aplifier musala.
"Saya yakin, suami saya tidak seperti itu. Bukan pencuri yang dituduhkan," kata Siti saat ditemui Reporter WartaKota di rumahnya Kampung Jati RT 04/05, Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis (3/8/2017) malam.
Ketika diwawancarai, Siti berkali-kali mengelus perutnya, anak kedua yang berusia kandungan 6 bulan.
"Saya belum memikirkan nasib ke depan gimana setelah kejadian ini," imbuhnya.
Ia kemudian beberkan beberapa hal tentang suaminya.
Kisah Kakek Berusia 102 Tahun dari Kota Parepare yang Bersemangat Ibadah Haji
Berikut 5 kejanggalan yang dipaparkan Siti.
Ia meyakini suaminya bukan seorang pencuri.
1. Siti menjelaskan kalau selama ini pekerjaan suaminya adalah tukang servis barang elektronik seperti tv dll, satu di antaranya amplifier.
2. Selama ini kebiasaan suaminya adalah membeli amplifier bekas yang biasanya rusak lalu ia perbaiki kemudian dijual pada orang lain.
Hakim Usir Wartawan saat Sidang Kasus Narkoba Anak Bupati
"Suami saya sering membeli amplifier bekas dari orang lain. Di rumah amplifier itu diperbaiki untuk dijualnya kembali," jelas Zubaedah.
3. Ia meyakini ampli yang jadi barang bukti dan dibawa ke kantor polisi merupakan ampli yang baru saja dibeli dari orang lain.
Bukan hanya Siti yang yakin akan hal itu.
Pandi (40) ayah kandung Siti atau mertua Joya membenarkan beberapa hal yang disampaikan anaknya tersebut.
Pandi yakin saat peristiwa terjadi menantunya tersebut sedang menurunkan amplifier dari sepeda motor untuk menghindari praktik pencurian.
Selamai ini menurut Pandi menantunya saat bekerja selalu mampir untuk salat.
"Menantu saya adalah orang yang taat dan rajin beribadah. Saya yakin dia mau menurunkan amplifier karena hendak salat. Tapi malah diteriaki maling," kata Pandi.
Sementara Polisi menyimpulkan Joya mencuri
Sementara itu pihak kepolisian kirimkan rilis hasil penyelidikan sementara peristiwa tersebut.
Begini Pengakuan Tora Sudiro soal Obat Terlarang yang Dikonsumsinya
Polisi menyesalkan pemberitaan media yang hanya berdasarkan media sosial sehingga memberikan informasi yang salah.
Seperti diketahui pemberitaan sebelumnya pria yang dibakar hidup-hidup bukan mencuri hanya mampir salat dan sedang membawa ampli.
Kemudian dituding mencuri lalu dihajar massa dan berakhir tragis dengan dibakar hidup-hidup.
Seperti dikutip dari Tribunnews.com, Pihak Polres Metro Bekasi menegaskan, dari penyelidikan sementara, MA (Muhammad Al Zahra/Joya) pria yang tewas dibakar massa di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (1/8/2017) sore kemarin diduga memang pencuri amplifier musala setempat.
Caisar Joget Lagi di Pesbukers, Teuku Wisnu Sentil Soal Hijrah, Begini Katanya
Ini diperkuat keterangan saksi penjaga atau marbot musalah tersebut.
"Hasil penyelidikan kami menunjukan, bahwa orang yang dibakar massa ini adalah diduga pelaku pencurian amplifier musalah di wilayah itu," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Rizal Marito, saat menghubungi Tribunnews.com, Rabu (2/8/2017) malam.
Penjelasan ini disampaikan pihak Polres Metro Bekasi menyusul beredarnya kabar MA yang tewas dibakar massa itu disebut sebagai korban salah sasaran amukan massa sebagaimana tulisan dan foto yang diunggah di Facebook. Dan unggahan metizen itu dimuat di media massa online.
MA tewas dibakar massa di Kampung Muara Bakti RT 012/07, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi pada Selasa (1/8/2017) sore kemarin.
Dibilang Suka Gembar Gembor Kekayaan di Medsos, Gaji Pembantu Roro Fitria Ternyata Segini
Petugas kepoliskan membawa jenazahnya ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diautopsi.
Rizal menjelaskan, pelapor marbot musala menyatakan mulanya mengetahui 3 unit amplifier di musalanya hilang setelah pria yang belakangan bernisial MA itu keluar meninggalkan musala.
Marbot tersebut berteriak maling kepada MA yang telah berada di sepeda motornya depan musala.
Lantas, MA melarikan diri dengan sepeda motornya sejauh 2 Km ke arah pasar.
Begini Foto-foto yang Beredar Saat Tora Sudiro dan Mieke Amalia Diduga Diperiksa Polisi!
Teriakan maling mengundang massa yang ada di pasar tersebut.
MA diduga panik hingga menceburkan diri di sebuah kali hingga ke kampung seberangnya.
Pelariannya berakhir setelah sejumlah warga menangkapnya.
Lantas, warga melakukan aksi main hakim sendiri dan membakar MA hingga tewas.
Rizal menegaskan, dari penyelidikan, meski MA dikabarkan berprofesi sebagai tukang service televisi, amplifier yang dibawanya saat itu adalah milik musala.
"Ini berdasarkan penyelidikan kami, ada pelapor, ada beberapa saksi dan ada barang buktinya," kata Rizal.
"Hasil penyelidikan, amplifier masjid yang hilang itu ada di dia, ada di motor dia. Ampli itu milik masjid. Sekarang barang buktinya ada di polsek," katanya.
Menurut Rizal, meski MA diduga adalah pelaku pidana pencurian, aksi main hakim sendiri dari warga hingga menghilangkan nyawa seseorang adalah tidak dapat dibenarkan alias melanggar hukum.
Oleh karena itu, selain menyelidiki kasus dugaan pencurian yang dilakukan MA, pihak Polres Metro Bekasi dan polsek setempat juga menyelidiki kasus pengeroyokan hingga menghilangkan nyawa MA.
Saat ini, petugas tengah mencari sejumlah warga yang diduga terlibat aksi tersebut.
"Untuk pengeroyokan yang mengakibatkan MA meninggal dunia, tetap kami akan proses," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Rizal meminta media massa tidak asal mengunduh atau mengambil unggahan terkait suatu peristiwa diduga pidana dari media sosial yang tidak jelas sumbernya dan tanpa ada konfirmasi dari pihak kepolisian.
Pemuda Inggris yang Melawan ISIS Tiba-tiba Bunuh Diri saat Bertempur, Alasannya Bikin Kaget!
Diberitakan sebelumnya berdasarkan unggahan Facebook Yuni Rusmini ada 5 fakta yang dinilai polisi keliru berdasarkan penyelidikannya.
1. Pria mampir untuk salat di masjid
Seorang pria seperti dalam postingan akun Facebook Yuni Rusmini mampir di masjid di Kampung Sukatenang untuk salat.
Ia kemudian dituding mencuri dan melarikan diri untuk hindari amuk massa.
Akhirnya ia dibakar hidup-hidup hingga tewas, lokasinya di Kampung Muara, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Fakta ini dibantah polisi, pria ini berdasarkan penyelidikan sementara memang ketahuan marbot musala mengambil ampli masjid.
3 Fakta Barcelona yang Lepas Neymar, dari Program Penghapusan hingga soal Pembayaran
2. Pria yang tewas meninggalkan istri yang hamil 7 bulan
Pria yang tewas ternyata meninggalkan istri yang sedang hamil 7 bulan.
Pria ini adalah lelaki baik, rajin beribadah dan bertanggungjawab pada keluarga.
Informasi ini belum ada klarifikasi dari pihak keluarga.
3. Gara-gara bawa ampli
Pria ini dituding mencuri oleh warga lantaran ketahuan bawa amplifier di dalam masjid.
Ia dituding mencuri ampli masjid padahal faktanya, ampli tersebut merupakan barang yang ia bawa.
Lantaran khawatir dicuri orang, ampli yang ditaruh di jok motor ia bawa ke dalam masjid.
Pria ini pekerjaannya tukang servis tv dan tujuannya antar ampli ke rumah bos, tapi nahas saat mampir salat justru dibakar hidup-hidup.
Informasi ini dibantah polisi.
Meski pria tersebut seorang tukang servis tv tapi berdasarkan pernyataan marbot serta barang bukti yang diamankan polisi pria tersebut diduga polisi melakukan pencurian.
4. Keluarga pasrah, memaafkan dan tidak memperkarakan
Pihak keluarga dari pria ini memilih untuk pasrah dan memaafkan warga.
5 Fakta Penangkapan Bupati Pamekasan oleh KPK, Nomor 3 Paling Mengejutkan
Pria tersebut telah dimakamkan.
5. Warganet desak agar para pelaku diseret ke penjara
Desakan warganet sangat besar dan meminta keluarga untuk lapor ke polisi.
Bahkan ada beberapa netizen yang mengetahui kalau istri korban hamil 7 bulan menyatakan kalau menjadi pihak keluarga tak bakalan memaafkan tindakan biadap para pelaku.
Bikin Mewek! Begini Cara Coldplay Beri Penghormatan Bagi Chester Bennington
Netter lain meminta polisi untuk mengusut meski tanpa laporan karena kalau hal ini dibiarkan akan berlanjut di kemudian hari.
Diberitakan sebelumnya sebuah video amatir yang direkam warga beredar.
Tampak pada video pria dengan tubuh penuh api tergeletak di pinggir jalan.
Pria tersebut sempat embuskan napas terakhir sebelum meninggal.
Polisi menegaskan akan mengusut warga yang terlibat melakukan tindakan main hakim sendiri hingga seorang pria tewas. (TribunWow.com/Rimawan Prasetiyo)