TRIBUNWOW.COM - Beberapa waktu yang lalu warga Kaliabu, Sleman, digegerkan dengan penemuan dua mayat pada Jumat (28/7/2017).
Diketahui, kedua mayat tersebut ditemukan di sebuah rumah yang beralamat di Kaliabu RT 1, RW 12, Bayuraden, Gamping, Sleman.
Dua mayat tersebut merupakan pasangan suami istri.
Identitasnya adalah, mayat yang berjenis kelamin laki-laki tersebut bernama Daniel Priyana (47), seorang warga Dongkelan dan ditemukan dalam keadaan gantung diri di dalam rumah yang berdekatan dengan rel kereta api.
Astaga! Diduga karena Stres, Seorang PNS di Bone Kendarai Motor Tanpa Busana
Sedangkan mayat yang berjenis kelamin perempuan bernama Dwi Septi Respati alias Wiwik yang juga warga Dongkelan dan ditemukan di dalam sebuah mobil Ertiga putih bernomor polisi AB 1210 FJ yang terparkir di depan rumah.
Dalam kasus ini, tak hanya 2 mayat saja yang ditemukan, namun pihak kepolisian juga menemukan tiga surat wasiat yang ditemukan di lokasi kejadian.
Melansir dari Tribun Jogja, Panit Reskrim Polsek Gamping, Iptu Fendi Timur membenarkan hal tersebut.
Reaksi Mengejutkan Anak Bunga Zaenal ketika Tahu Ibunya Seorang Aktris
"Ada tiga surat, yang tulisannya berwarna hijau di atas meja, satunya di dekat korban gantung diri, dan satunya lagi di dalam mobil yang diparkir di luar rumah," katanya saat ditemui di ruangan Kanit Reskrim Polsek Gamping, Sabtu (29/7/2017).
Salah satu surat yang ditemukan tersebut tertulis seperti ini.
"Eni ora usah ngundang Polisi, langsung wae ak diterke neng Dongkelan" (Eni tidak usah panggil polisi, langsung saja diantar ke Dongkelan).
Waspada Modus Kejahatan Baru, Lebih Baik Bawa Helm Saat Masuk Ruang ATM Karena Alasan Ini!
Bahkan ada satu surat lagi yang pesannya cukup membuat merinding.
4 Kesalahan yang Jadi Penyebab Kamu Gagal Dapat Pasangan di Tinder, No 3 Pasti Sering Dilakukan!
"Barang siapa memisahkan jasad kami berdua, akan hantui selamanya sampai anak cucu kaliyan."
Hingga kini, kepolisian masih belum bisa memastikan siapa penulis dari ketiga surat tersebut.
Polisi akan terus melakukan penyelidikan mengenai penulis surat tersebut.
"Yang nulis siapa masih kita selidiki, identifikasi harus dilakukan mengenai itu (tulisan). Kita tidak bisa berandai-andai," jelasnya.
Perlakuan Manis Vishal Singh ke Jessica Iskandar: Memuji, Kenal El hingga Segera Melamar?
Dugaan kematian dua mayat ini
Melansir kembali dari Tribun Jogja, hasil olah Tempat Kejadian Perkara yang dilakukan Kepolisian Sektor Gamping di Kaliabu pada Jumat (28/7/2017) menemukan sebotol baygon di dalam mobil yang digunakan korban gantung diri.
Fendi Timur mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap isi korban, pihaknya menemukan sebotol baygon di dalam mobil tersebut.
Bahkan dari hasil pemeriksaan petugas inafis mengatakan bahwa terdapat aroma yang sama dari korban.
Suami Bunuh Diri, Pasangan Pasutri Asal Sleman Diduga Alami Hal Ini Sebelum Tewas
"Kita temukan baygon di dalam mobil, isinya sudah berkurang, dari hasil pemeriksaan inafis, muntahan yang keluar dari mulut korban gantung diri. Aromanya dari korban berbau baygon, sepertinya korban sebelum gantung diri meminum baygon itu," katanya saat ditemui di ruangan Kanit Reskrim Polsek Gamping.
Namun, untuk penyebab kematian istri korban, pihak kepolisian belum bisa memastikan.
Tetapi ditemukan bekas jeratan di leher perempuan tersebut.
Bisakah Pria dan Wanita hanya Bersahabat Saja?
"Secara kasat mata, menurut hasil pemeriksaan kondisi korban berjenis kelamin perempuan ada jeratan di lehernya. Dari bekasnya ada serat-serat seperti tali tampar di leher korban, kalau talinya belum kami temukan. Dugaannya mengarah kesana (dibunuh), tapi kami masih menunggu hasil dari Rumah Sakit untuk kepastian penyebabnya," pungkasnya.
Seperti yang dilansir dari Tribun Jogja, pihak kepolisian sebenarnya berupaya melakukan autopsi kepada kedua jenazah, namun pihak keluarga tidak menghendakinya.
Fendi Timur juga mengatakan bahwa kasus ini akan dilanjutkan prosesnya, karena berdasarkan bukti dan keterangan ahli terdapat pembunuhan.
Namun jika seumpama pelaku adalah suami korban, maka proses tidak bisa dilanjutkan.
"Keluarga keberatan jika dilakukan autopsi, jadi hanya visum luar saja dan hasilnya belum keluar. Proses berlanjut, kalau memang proses penyidikan butuh autopsi. Kami akan bongkar makam. Kalau memang pelakunya suami dan mati maka gugur dalam hukum," pungkasnya. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)