TRIBUNWOW.COM - Terlihat ramah dan baik hati, Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat ternyata dikenal 'berdarah dingin'.
Hal ini diungkapkan oleh Djarot ketika ditemui oleh Kompas.com di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (13/7/2017).
"Kata orang Pak Djarot kok baik banget ya enggak pernah marah, ya ngapain saya marah. Tapi waktu di Jatim saya disebut teman sebagai wali kota yang berdarah dingin. Tanpa (saya) ribut, kalau (PNS) sudah macam-macam langsung potong," ujar Djarot
Usaha Luar Biasa Polisi Di Balik Penggagalan Penyelundupan 1 Ton Sabu dari Tiongkok
Djarot juga menyinggung mengenai sepak terjang rekannya, mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ia menilai jika Ahok masih baik hati karena sempat memarahi anak buahnya dahulu sebelum mencopot jabatan mereka.
Belum Sebulan Pimpin Jakarta, Djarot Sudah Bersiap Jadi Mantan Gubernur?
Sedangkan Djarot memilih untuk langsung memanggil pegawai yang bermasalah tersebut.
"Enggak benar ya kita panggil. Anda enggak cocok ya kita selesaikan. Enak kan? Fair," ujar Djarot.
Djarot juga mengingatkan kepada pejabat DKI yang dilantik untuk tidak mudah terlena pada jabatan yang diembannya.
Pasalnya, Djarot ingin menjalankan pemerintahan yang bersih dari praktik korupsi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Djarot menjalin kerjasama dengan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kepada Kompas.com, Djarot menceritakan jika niatan kerjasama ini terbesit saat dirinya bertemu dengan seorang Deputi Pencegahan KPK sebelum Lebaran.
Menurutnya, saat ini Pemprov DKI dinilai relatif bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Untuk mempertahankan kondisi positif tersebut, ia akan membuat perjanjian bersama KPK.
"Deputi KPK mau memastikan ini bisa dipertahankan dan dimatangkan. Supaya fair, kami mau bikin MoU dengan KPK," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta.
Ia menambahkan, pemerintah yang bersih tak bisa lepas dari sistem e-government seperti e-budgeting dan e-musrenbang yang diterapkan Pemprov DKI.
Sistem tersebut diharapkannya juga bisa diterapkan didaerah lain.
Djarot juga mengakui masih ada oknum yang tertangkap tangan terlibat pungli yang melibatkan pegawai Pemprov DKI.
Menurutnya, pegawai yang terlibat pungli atau korupsi sebaiknya dipecat.
"Bukan hanya dipecat jabatan, tapi pecat sebagai PNS. Karena kalau penyakit benalu kecil ini tidak dipotong, akan menular ke orang lain. Saya tidak ingin karena nila setiik rusak susu sebelanga," ujar Djarot. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)