TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat berpidato di hari pertama kerja usai libur lebaran, Senin (3/7/2017).
Hal ini menjadi tradisi baru di lingkungan pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta.
Pasalnya, tiap hari pertama kerja usai lebaran, kegiatan biasanya hanya diisi halal bi halal.
Melansir dari Kompas.com, Djarot dalam pidatonya menyampaikan beberapa masalah khusus hingga umum dan menyebutnya sebagai rapim luar biasa karena dihadiri begitu banyak PNS DKI.
Ingin Kembali Jadi PNS DKI Jakarta, Lasro Marbun Pernah Dipecat Ahok Lantaran Hal Ini
"Biasanya hari Senin kita itu rapim ya. Rapim biasanya hanya melibatkan SKPD tertentu untuk dapat satu keputusan. Tetapi karena ini pekan pertama bulan Syawal, saya sebut ini rapim luar biasa. Apa yang akan saya sampaikan juga akan dievaluasi pada rapim berikutnya," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (3/7/2017).
Djarot juga menyampaikan permintaan maafnya terlebih dahulu sebelum memberikan pengarahan.
Tak lupa, ia juga menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri dan permohonan maaf dari mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kepada mereka.
"Jumat kemarin saya sempat mengunjungi Pak Ahok, beliau sampaikan selamat Idul Fitri mohon maaf kepada saya dan seluruh keluarga besar Pemprov DKI Jakarta," ujar Djarot, dikutip dari Kompas.com.
Djarot untuk Pendatang Baru di Jakarta: Masuklah dengan Tertib!
PNS DKI yang hadir langsung bertepuk tangan setelah Djarot menyampaikan hal itu.
Sebelum masa jabatan berakhir
Dalam kesempatan tersebut, Djarot juga menyampaikan pesan kepada para PNS DKI agar "selamat" dalam pengelolaan anggaran.
Dia meminta kepada para asisten Sekda berkoordinasi dengan tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mengejar penyerapan anggaran 2017.
• Tak Ikuti Perkembangan, Ahok Tanya ke Djarot Soal Pembangunan Masjid di Kalijodo
APBD di tahun 2017 ini masih menjadi tanggung jawabnya.
Untuk itu, ia meminta supaya program-program yang sudah dikerjakan bisa dipercepat penyelesaiannya dan Inspektorat DKI terus mengawasi semua program.
"Kemudian bagi Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), pastikan untuk ketepatan penyelesaian APBD-P 2017," ujar Djarot.
Djarot juga meminta agar para PNS terus menggunakan sistem yang ada seperti e-budgeting, e-planning, dan lainnya.
• Djarot ke Mako Brimob, Ini yang Ditanyakan Ahok
Setelah itu, Djarot mengingatkan PNS harus berhati-hati selama menjadi pejabat daerah supaya tidak terkena kasus.
Ia lantas menceritakan mengenai pengalamannya ketika disoraki oleh beberapa tahanan di Rutan Cipinang yang ternyata adalah mantan pegawai DKI Jakarta.
"Disoraki saya, mereka bilang 'saya DKI Pak, saya DKI'. Waktu itu saya tidak mengerti dan mengira maksud mereka warga DKI. Saya jawab sama saya juga DKI. Lalu sipirnya bilang ke saya 'Pak, itu mantan pegawai DKI'," ujar Djarot, dikutip dari Kompas.com.
Cerita itu sengaja disampaikan oleh Djarot agar para PNS dapat mengambil pelajaran.
• Tanpa Pilkada, Djarot Saiful Hidayat Jadi Pemimpin Ketiga DKI Jakarta dalam Satu Periode
Djarot menambahkan, para mantan pegawai itu 'terpeleset' akibat sistem e-government yang belum terbangun dengan baik pada masa tugas mereka.
Oleh karenanya Djarot pun berpesan kepada para PNS untuk terus menggunakan sistem e-budgeting dan meminta agar model transaksi non-tunai terus dilakukan.
(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)