TRIBUNWOW.COM - "Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa"
Begitu penggalan bunyi Sumpah Palapa yang diucapkan oleh tokoh sekaligus panglima perang kenamaan di zaman Majapahit, Gajah Mada.
Gajah Mada memang tokoh yang sangat berpengaruh pada zaman itu.
Para sejarawan dan arkelog pada umumnya mengakui bahwa kerajaan yang muncul pada abad ke-14 ini merupakan cikal bakal bangkitnya kerajaan Hindu-Buddha.
Namun, belakangan sebuah tulisan karya Arif Baratadi situs portal-islam.id, terkait Gajah Mada dan Majapahit menjadi perbincangan hangat di jagat maya.
Benarkah Mahapatih Gajah Mada Berasal dari Lamongan?
Bagaimana tidak, tulisan yang mengutip buku 'Kesultanan Majapahit: Fakta Sejarah Tersembunyi' karya Herman Janutama itu menyatakan, Gajah Mada beragama Islam dan Majapahit pun merupakan kesultanan.
Ditayangkan pada 14 Juni 2017 lalu, karya tersebut seketika viral dan mengundang perdebatan.
Banyak warganet menilai tulisan ini justru membuat sejarah menjadi tidak jelas, seperti kata akun Jonner Tampubolon, "Meluruskan sejarah? Malah kabur!"
Namun, dari sekian banyak komentar, warganet juga tak dapat memberi penjelasan yang mendasar mengenai sejarah tersebut.
Pernah Diisukan Meninggal Karena Overdosis, Mantan Menantu Kerajaan Kelantan Ini Kini Jadi Pengusaha
Ditelusuri lebih lanjut, dalam sebuah diskusi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Kamis (22/6/2017) kemarin, arkeolog mengatakan bahwa ketika sejarah dan arkeologi tidak dipahami maka masyarakat bisa memiliki kesimpulan yang salah tentang Majapahit.
Dikutip dari KOMPAS.com, Arkeolog Universitas Indonesia, Hasan Djafar, mengakui bahwa artefak berbau Islam dari masa Majapahit banyak ditemukan.
Setidaknya ada 100-an nisan berhiaskan tulisan Arab yang berasal dari masa 1203-1533 Masehi.
Artinya, peninggalan bercorak Islam telah ditemukan sejak sebelum Majapahit berdiri pada tahun 1292.