TRIBUNWOW.COM - Dua pelaku peledakan bom di Terminal Bus Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur dipastikan masuk dalam jaringan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Hal ini menyusul pernyataan ISIS sebagaimana diberitakan oleh kantor berita Amaq, Kamis (25/5/2017).
"Serangan terhadap sekelompok polisi di Jakarta itu dilakukan oleh satu dari militan ISIS," demikian pernyatan yang dilansir kelompok intelijen yang mengawasi pergerakan ISIS, SITE, seperti dikutip oleh Tribunnews.com.
4 Media Internasional Kabarkan ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Tragedi Bom di Kampung Melayu!
Sejumlah fakta kemudian terkuak berkaitan dengan klaim ISIS atas ledakan di Kampung Melayu tersebut.
Dihimpun TribunWow.com, berikut rangkumannya:
1. Pihak kepolisian sudah sejak awal menduga peran ISIS dalam bom Kampung Melayu
Dikatakan Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul, dilihat dari modus tindakannya, pelaku bom bunuh diri Kampung Melayu memang berhubungan dengan ISIS.
Ia juga mengatakan pihak kepolisian sudah menduga keterkaitan pelaku dengan ISIS sejak awal kasus ini bergulir.
"Dari awal sudah kita patut duga bahwa ini dilakukan oleh kelompok teror ISIS. Kelompok teror ini memiliki jaringan jaringan kemudian memiliki sel-sel," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/5/2017), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Diperjelas Martinus, pelaku teror di Indonesia yang terafiliasi ISIS biasanya melakukan aksi seorang diri serta menggunakan bom panci sebagai medianya.
"Dari pola serangan, kemudian dari konten atau komponen-komponen bahan peledak. Ini bisa mengindikasikan bahwa mereka adalah dari kelompok ISIS," kata Martinus.
"Memang kita sudah tahu bahwa mereka memang yang melakukannya," kata dia.
ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Bom Kampung Melayu, Ini Tanggapan Polisi!
2. Indonesia patut waspada
Berkaitan dengan klaim yang dirilis ISIS terkait kasus bom bunuh diri di Kampung Melayu, Wakil Sekjen Golkar Ace Hasan Syadizly menyatakan Indonesia patut waspada.
Hal ini lantaran ISIS bukanlah organisasi teroris yang ecek-ecek.
"Kalau benar bahwa ISIS bertanggungjawab atas Bom Kampung Melayu, kita harus betul-betul waspada. ISIS bukan isapan jempol," kata Ace melalui pesan singkat, Jumat (26/5/2017), sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com.
Lebih lanjut dikatakan Ace, ISIS semakin menunjukkan eksistensinya di dunia internasional termasuk Indonesia.
Anggota Komisi II DPR itu kemudian mengingatkan pemerintah dan warga Indonesia agar tak membiarkan ISIS menyebar di tanah air.
"Pemerintah dan pihak keamanan harus berani dengan tegas untuk menumpas ISIS ke akar-akarnya," kata Ace.
3. Indonesia jadi tempat pelarian ISIS
Menganggapi klaim ISIS atas ledakan bom di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama, KH Said Aqil Siradj mengatakan masyarakat Indonesia harus waspada.
Hal ini lantaran menurutnya, Indonesia menjadi tempat yang paling aman bagi jaringan teror tersebut untuk melarikan diri.
"ISIS dihancurkan pasukan Uni Eropa, Amerika Serikat. Larinya paling aman, paling enak, gampang, ya ke Indonesia," kata Said di Kantor PBNU, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2017), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Dikatakan Said, saat ini ISIS tengah melakukan peperangan dengan tentara Filipina.
"Mudah-mudahan belum banyak. Tapi ya kita harus wasapada, kan itu cuma harapan. Kan sekarang sudah sampai Filipina," kata Said Aqil. (TribunWow.com/Dhika Intan)