TRIBUNWOW.COM - Sekelompok militan bersenjata berat dari sebuah kelompok yang terkait dengan ISIS dilaporkan menyerang sebuah kota di Filipina hingga terjadi baku tembak dengan tentara setempat pada Selasa (23/5/2017).
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 waktu setempat.
Melansir dari The Independent, warga Kota Marawi, Filipina, di bagian Selatan negara tersebut, didesak untuk tetap berada di dalam rumah karena sedikitnya ada 15 orang bersenjata dari sebuah kelompok pemberontak Muslim yang bernama Maute menyerbu jalanan Kota Marawi sambil mengacungkan senapan.
Kembali Beraksi! Pasca Ledakan di Konser Ariana Grande, ISIS Unggah Video Peringatan
Kelompok tersebut dikenal sebagai Islamic State of Lanao yang diketahui mendapat dukungan dari pihak ISIS.
Pasukan kepolisian khusus dikerahkan ke kota tersebut setelah penduduk di desa tersebut meminta bantuan.
Presiden Rodrigo Duterte pun langsung mengumumkan keadaan darurat militer di Provinsi Mindano.
Sementara, Jenderal Eduardo Ano, seorang kepala staf militer, mengatakan setidaknya satu orang petugas tewas dan delapan tentara lainnya terluka dalam pertempuran itu.
Gubernur Provinsi Lanao del Sur, Mamintal Adiong Jr, mengatakan kepada surat kabar The Phillipine Star agar penduduk Marawi tetap tinggal di dalam rumah dan melindungi diri dengan bersembunyi jika mendengar suara tembakan.
Ia juga mengimbau warganya untuk harus mengunci pintu dan gerbang rumah mereka.
Waspada! Pejuang ISIS Sembunyikan Bom di Benda Sepele hingga Mainan Anak Sebagai Jebakan!
Laporan lokal mengabarkan bahwa kelompok militan tersebut telah memasuki dan menguasai rumah sakit setempat dan mengibarkan bendera hitam ISIS di atas atapnya.
Seorang saksi mata melaporkan bahwa telah melihat seorang pria berpakaian yang serupa yang dikenakan oleh gerilyawan ISIS yang berjalan di jalanan sebelum menembaki rumah-rumah dan gedung-gedung pemerintahan mengibarkan bendera tersebut.
Seorang penduduk sangat terkejut dengan serangan tersebut karena tidak ada tanda-tanda mencurigakan dari kelompok militan tersebut akan menyerang Kota Marawi.
Sementara berdasarkan pemberitaan Almasdar News, sekitar 500 gerilyawan ISIS dikatakan menyerang Kota Marawi.
Pejuang jihad bersenjata berat ini menguasai pusat kota dan mendirikan penghalang jalan di beberapa distrik.
Selain itu, kelompok militan ini menguasai penjara utama di Marawi yang lalu membebaskan lebih dari seratus tahanan, banyak di antaranya adalah simpatisan khilafah dan dapat bergabung dalam barisannya.
Mengutip dari KOMPAS.com, latar belakang serangan dari kelompok militan di Kota Marawi ini belum jelas.
Kelompok yang mendapatkan dukungan dari ISIS ini terdiri atas mantan anggota Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan sejumlah warga asing.
Diketahui, nama kelompok ini diambil dari nama pendirinya sendiri yaituu Abdullah Maute.
Pada Maret lalu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta para wali kota di kawasan selatan Filipina untuk mengatasi masalah kelompok militan Islam.
Duterte bahkan mengancam akan memberlakukan darurat militer jika masalah itu tak bisa ditangani. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)