TRIBUNWOW.COM - Daging steak memang sangat menggiurkan.
Apalagi, ada tiga jenis kematangan yang biasa ditawarkan sebuah restoran, yaitu rare, medium-rare, dan well done.
Medium-rare menjadi favorit banyak orang, tetapi tak sedikit juga yang tak menyukainya.
• Edric Tjandra Unggah Foto, Netizen: Sandra Dewi hamil?
Alasannya adalah karena cairan merah yang ada di daging saat kita memotong bagian-bagiannya.
Cairan merah seperti darang ini tak jarang membuat sebagian orang bergidik ngeri.
Pasti kita juga berpikir ulang jika menemukannya dalam makanan kita, bukan?
Tunggu dulu!
Tahukah kamu bahwa cairan merah itu sama sekali bukan darah?
• Beda dengan Warna Unicorn, Model Rambut Ala Artis Hollywood Ini Mulai Jadi Tren di Media Sosial
Jika kita pikir-pikir lagi, daging steak juga tidak terasa seperti darah, bukan?
Memang, karena cairan merah itu bukan darah.
Melansir The Sun, cairan merah itu adalah sebuah zat yang bernama myoglobin.
Zat ini hanya bisa ditemukan di jaringan otot saja.
Myoglobin membawa oksigen melewati otot dan memiliki pigmen berwarna merah.
Nah, itulah yang membuat otot daging berwarna merah.
Saat daging steak dimasak, myoglobin semakin berwarna gelap.
• Serangan Balajaer! Artis-Artis ini Pernah Disemprot Fans Ayu Ting Ting, Nomor 3 Serem Banget!
Saat steak dimasak dengan kematangan well done, warna myoglobin akan berubah menjadi abu-abu.
Bahkan, untuk menyimpan daging steak, distributor menggunakan karbon monoksida agar myoglobin tersebut tidak menguap.
Cairan merah itu membuat dagingnya terlihat segar, bukan?
Jadi, jangan takut untuk memesan steak dengan kematangan medium-rare.
Itu bukan darah, kok. (TribunWow.com/Alya Iqlima)