TRIBUNWOW.COM - Tak ada yang tak mungkin di dunia ini.
Mungkin, itulah yang selalu diingat oleh seorang single mom dari provinsi Hubei, Tiongkok, ini.
Banyak hal ajaib jika orangtua yang melakukannya.
Doa orangtua akan selalu didengar oleh Yang Maha Kuasa.
Inspiratif! di Tengah Teknologi Canggih, Sebuah TK Punya Cara Mendidik yang Unik dan Anti Mainstream
Bahkan jika itu hal yang paling sulit dipercaya manusia lain sekalipun.
Zou Hongyan adalah ibu dari Ding Ding.
Mengutip Kwong Wah, saat hamil dokter telah memperingatkan Zou bahwa bayinya mengalami kondisi Celebral Palsy dan Asphyxia.
"Bayimu tidak butuh diselamatkan. Dia hanya bisa hidup lumpuh atau dengan tingkat kecerdasan yang sangat rendah. Kau harus merelakannya,"
Terpampang Nyata! Najwa Shihab Kenalkan Sosok Inspiratif yang Bikin Berdecak Kagum
Bahkan, dokter pun berkata seperti itu kepada Zou yang masih berusia 25 tahun kala itu.
Tentu saja hal ini membuatnya sedih.
Tapi, Zou menolak untuk menyerah.
Ia berbalik untuk meminta dukungan kepada suaminya.
Sayangnya, sang suami bahkan menyuruh Zou menggugurkan kandungannya.
Alasannya satu, agar tidak menyulitkan keluarga dari segi finansial.
Hal itu terdengar sangat jahat.
Zou akhirnya memilih satu jalan yang sangat mengejutkan.
Ia menceraikan suaminya agar dapat tetap menjaga kandungannya.
Zou membesarkan sendiri putranya.
Jelas hal ini sangat sulit, apalagi Ding Ding mengalami keterbelakangan.
Ding Ding belum mahir menggenggam sesuatu saat usianya masih 1 tahun.
Bahkan ia baru bisa berjalan pada usia 3 tahun.
Belum lagi, Ding Ding baru bisa melompat di usia 6 tahun.
Untuk bertahan hidup, Zou bekerja di siang hari dan mengantar sang putra untuk perawatan pada malam hari.
Saat istirahat makan siang, Zou kembali ke rumah demi bermain bersama Ding Ding.
Hal ini ia lakukan demi menstimulasi perkembangan kecerdasannya.
Bahkan ia menjadi terapis pijat dengan belajar otodidak demi melemaskan syaraf-syaraf kaku di tubuh sang putra.
Melansir World of Buzz, ada sebuah cerita yang membuat dokter menangis.
Saat itu, salju yang sangat lebat sedang turun di Tiongkok.
Padahal, Zou harus mengantar Ding Ding ke rumah sakit.
Akhirnya, ia mengantar putranya dengan sepeda.
Karena jalanan yang sangat licin, akhirnya ibu dan anak ini terjatuh ke dalam kubangan lumpur.
Sang dokter mengira mereka takkan datang karena salju yang sangat lebat.
Jawaban Zou membuat sang dokter meneteskan air mata.
"Perawatan anakku harus terus berjalan apapun yang terjadi!"
Perjuangan Zou tidak berhenti sampai di situ.
Demi membuat anaknya hidup normal, Zou bersikeras untuk mengajarkan Ding Ding memakai sumpit.
Memang berhasil, tapi butuh waktu 1 tahun untuk mengajarkannya.
Selain itu, Zou juga selalu memaksa dirinya untuk mengajarkan Ding Ding membaca pada tahun pertamanya.
Hal ini berhasil membuat Ding Ding menghafalkan 100 karakter bahasa Mandarin pada tahun keduanya.
Sangat mengagumkan!
Tapi, Zou tak pernah mau membantu sang putra mengerjakan PR.
Ia juga tak meminta DIng Ding untuk les.
"Jangan tanya aku, aku tak bisa baca dan tulis," ucap Zou tiap kali ditanya Ding Ding.
Alasan Zou adalah untuk merangsang pemikiran Ding Ding untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Kerja keras dan kesabaran Zou membuahkan hasil.
Putra yang didiagnosa dengan keterbelakangan terbukti hidup dengan normal.
Bahkan, Ding Ding berhasil lulus dari Universitas Peking dengan jurusan Environmental Science and Engineering School pada tahun 2011 lalu.
Untuk program magister, Ding Ding masuk ke jurusan International Law di universitasnya.
Kebahagiaan Zou kembali ditambah dengan pengumuman yang sangat mengejutkan.
Dua tahun setelah Ding Ding bekerja, ia dinyatakan masuk ke Universitas Harvard.
"Aku tak pernah bermimpi untuk masuk Harvard. Ibu yang selalu mendukung dan mendorongku ke sana," ungkap Ding Ding, seperti dikutip oleh Kwong Wah.
Cerita ini membuktikan bahwa kesabaran dan ketekunan bisa membuahkan hasil yang sesuai.
Bahkan, bisa jadi lebih baik. (TribunWow.com/Alya Iqlima)