TRIBUNWOW.COM - Jakarta bakal memiliki ikon baru.
Ikon tersebut adalah Simpang Susun Semanggi yang terletak di atas Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta.
Menurut rencana, Simpang Susun Semanggi bakal dioperasikan Juli 2017 mendatang.
Dihimpun TribunWow.com, berikut fakta-fakta soal Simpang Susun Semanggi ini:
1. Jembatan tersulit
Simpang Susun Semanggi menjadi jembatan tersulit yang pernah dirancang.
Hal ini tak lain lantaran bentuk jembatan yang melengkung membentuk lingkaran utuh.
"Ini merupakan bentang segmental lengkung terpanjang di Indonesia. Simpang Susun Semanggi ini berbentuk lingkaran memutari Simpang Semanggi. Panjangnya 1,8 kilometer," ujar General Superintend PT Wijaya Karya (Wika) Ketut Pasek Senjaya Putra yang menjadi pelaksana pengerjaan proyek Simpang Susun Semanggi kepada Tribunnews.com.
• Inilah Fakta Tersembunyi di Balik Film Si Manis Jembatan Ancol
Karena bentuknya yang melengkung, box grider yang dipasang satu persatu hingga menyatu menjadi jembatan, harus didesain sendiri-sendiri.
"Ini jembatan paling susah yang kami bangun karena bentuknya melengkung seluruhnya. Dari seluruh box girder, tidak ada yang sama. Jadi harus dicetak satu persatu karena bentuknya melengkung," lanjut Ketut Pasek.
2. Tersambung 100 persen
Rabu (26/4/2017) dini hari menjadi hari bersejarah.
Pasalnya, box grider terakhir pada jembatan ini akhirnya terpasang.
Dengan begitu, jembatan berbentuk lingkaran penuh ini akhirnya tersambung 100 persen.
Sebelum pemasangan box grider yang terakhir pemotongan tumpeng dilakukan.
Acara potong tumpeng itu dihadiri pula oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faizal, serta pimpinan PT Wijaya Karya (Wika) selaku pelaksanan proyek.
• Ternyata Bangunan Ini yang Menghubungkan Soekarno, Soeharto, dan Jokowi! Ahok Juga Dapat Bagian!
Pembangunan jembatan ini juga menggunakan teknologi kabel strand.
Box grider dipasang satu persatu kemudian ditarik dan diikat dengan kabel baja strand.
"Setiap box grider dirangkai dengan 20-38 kabel strand. Cara memasangnya juga harus satu persatu secara seimbang kiri-kanan. Setiap box grider yang dipasang, diikat dengan kabel strand," jelas Ketut Pasek.
3. Pembangunan berlangsung lebih cepat
Tersambungnya Simpang Susun Semanggi dilakukan dalam waktu setahun lebih empat bulan.
Ketut Pasek mengatakan, pembangunan Simpang Susun Semanggi dimulai pada 8 April 2016 dan akan tuntas Juli 2017.
Hal ini merupakan suatu yang membanggakan lantaran lebih cepat dari target yang ditentukan.
"Target pengerjaan 18 bulan, tapi bisa selesai dalam waktu 16 bulan. Jadi lebih cepat dua bulan dari target," ujar Ketut Pasek.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga memberikan pujian terkait pembangunan Simpang Susun Semanggi yang berjalan lebih cepat.
4. Telan dana fantastis
Untuk membangun jembatan yang akan menjadi ikon baru ibu kota tentunya tidak membutuhkan alokasi dana yang sedikit.
Setidaknya, Rp 360 miliar sudah digelontorkan pemerintah untuk proyek tersebut.
Dana tersebut berasal dari nilai kompensasi pengembang PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.
"Kami bangga dengan Wijaya Karya, dapat bekerja dengan cepat, ini satu pola yang sangat baik. Ketika (proyek) dikerjakan swasta baru dinilai itu jauh lebih murah dan cepat," kata Ahok.
• Bikin Heboh dan Macet, Wanita Berkacamata Hitam Pengendara Motor Caci Maki Kenek Kopaja
5. Atasi kemacetan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan adanya Simpang Susun Semanggi bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
Hal ini disampaikannya saat meninjau pemasangan box grider terakhir di jembatan tersebut.
"Ya kemacetan pasti akan berkurang. Memang banyak variabel yang jadi pengukurnya, tapi paling tidak 30 persen akan mengurangi kemacetan," kata Budi di Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (26/4/2017).
Tak cuma mengatasi kemacetan, Budi juga mengatakan Simpang Susun Semanggi bakal mempercantik wajah ibu kota.
"Di sini bisa mengurangi kemacetan dan monumen atau ikon Jakarta bertambah cantik," kata Budi.
Lantas bagaimana sistem lalu lintas yang diterapkan di jembatan ini demi mengurai kemacetan?
Dengan adanya simpang susun, kendaraan dari arah Slipi yang ingin ke arah Blok M, bisa naik simpang susun yang terletak sebelum "helai" Semanggi yang melayani kendaraan dari Jalan Jenderal Sudirman arah Bundaran HI yang ingin ke Jalan Jenderal Gatot Soebroto dan masuk tol atau masuk Plaza Semanggi.
Sehingga, nantinya tidak ada perpotongan atau konflik dengan pengendara dari arah tersebut.
Begitu pula di arah sebaliknya, pengendara dari arah Cawang yang ingin ke Bundaran HI tidak perlu melewati antrean kendaraan dari Jalan Jenderal Sudirman.
6. Resmi beroperasi Juli 2017
Gubernur DKI Jakarta mengatakan Simpang Susun Semanggi bakal beroperasi Juli 2017 mendatang.
Jadwal ini termasuk lebih cepat lantaran target sebelumnya adalah Agustus 2017.
"Harusnya Juli ini (Simpang Susun Semanggi) sudah bisa (beroperasi). Dulu (target awal) kan Agustus (beroperasi), bisa maju satu bulan," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta.
• Terungkap! Alasan Unik di Balik Aktifnya Jokowi di Media Sosial hingga Bikin Vlog!
7. Kolaborasi proyek Soekarno, Soeharto dan Jokowi
Simpang Susun Semanggi menjadi bangunan yang mengkolaborasikan proyek milik tiga Presiden Indonesia.
Pasalnya, jalan melingkar tersebut dibuat di atas Jalan Simpang Semanggi.
Simpang Semanggi sudah ada sejak zaman Presiden pertama RI, Soekarno.
Seiring berjalannya waktu, karya monumental jaman Soekarno tersebut dikembangkan oleh Presiden kedua RI, Soeharto.
Kini, Preseden ketujuh RI, Joko Widodo akan menyempurnakan mahakarya tersebut.
"Jembatan Semanggi ini dibangun Presiden Soekarno, dikembangkan Presiden Soeharto dengan jalan tol dan disempurnakan Presiden Joko Widodo dengan Simpang Susun ini," ujar Ketut Pasek Senjaya Putra, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (26/4/2017).
Tak cuma ketiga Presiden RI, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga akan kebagian peran.
Rencananya, peresmian jembatan ini akan dilangsungkan Juli 2017.
Pada waktu tersebut, Ahok pun masih akan menjabat sebagai Gubernur Jakarta.
"Iya (peresmiannya masih dengan saya), masih kebagian lah, he-he-he," ujar Ahok. (TribunWow.com/Dhika Intan)