Kok Bisa Oesman Sapta Dipilih jadi Ketua DPD? Manuver dan 'Rahasianya' Dibeber Djasarmen

Editor: Rimawan Prasetiyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Oesman Sapta Odong dengan latar belakang Ratu Hemas saat berikan keterangan pers dan kericuhan saat Rapat Paripurna DPD RI.

TRIBUNWOW.COM, JAKARTA - Pihak Oesman Sapta Odang disebut telah melobi para anggota DPD sejak lama agar bisa melenggang sebagai Pimpinan DPD.

Hal itu diungkapkan Anggota DPD dari Kepulauan Riau, Djasarmen Purba.

Lobi tersebut bahkan telah berjalan sejak sebelum Oesman Sapta menjadi Ketua Umum Partai Hanura.

Namun, lobi dilakukan tak langsung oleh Oesman Sapta melainkan oleh tim suksesnya.

DPD RI Ricuh, Tenyata Bukan Kali Pertama, Lihat Faktanya!

"Akhir 2016, kayaknya menjelang-jelang itu (Oesman Sapta jadi Ketua Umum Hanura)," kata Djasarmen di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4/2017).

Djasarmen mengakui dilobi oleh dua orang dari pihak Oesman Sapta.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terpilih Oesman Sapta Odang (kanan) bersama Anggota DPD Gede Pasek (kiri) saat Rapat Paripurna Pemilihan Ketua DPD di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/4/2017). Oesman Sapta Odang terpilih menjadi Ketua DPD RI secara aklamasi menggantikan Mohammad Saleh. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN )

Mereka adalah Anggota DPD dari wilayah timur.

Namun, ia enggan membeberkan nama.

Ia bahkan sempat dirayu akan diberikan kursi pimpinan DPD dari wilayah barat jika ikut mendukung Oesman Sapta.

7 Kejadian Ini Tak Sepatutnya Terjadi di Sidang DPD RI, Mungkinkah Nomer 5 Bakal Berbuntut Panjang?

"Pertama, saya dirayu. 'Nanti kalau di Sumatera itu, Pak Djasarmen saja yang menggantikan Saleh (Ketua DPD Mohammad Saleh)'," ujarnya menirukan rayuan tersebut.

Kedua, pihak Oesman Sapta mengimingi jatah anggaran yang lebih besar bagi DPD.

"Jika berganti pimpinan yang baru semua ini akan lebih banyak lagi anggaran. Artinya berjuang ke kementerian, DPR, berkali-kali lipat," tuturnya.

Memalukan! Video Aksi Saling Dorong Anggota DPD RI di Sidang Paripurna Kembali Terjadi

Ketiga, perjuangan terhadap amandemen Undang-Undang Dasar 1945 akan semakin terbuka.

Bahkan, jelang paripurna pemilihan pimpinan DPD 3 April, nama paket pimpinan telah beredar luas.

"Kampanye" juga dilakukan ke grup-grup Whats App anggota. Paket tersebut terdiri dari Oesman Sapta (dari wilayah tengah), Nono Sampono (dari wilayah timur) dan Mohammad Saleh (dari wilayah barat).

Namun, hasil rapat paripurna DPD Selasa dini hari menetapkan Darmayanti Lubis sebagai pimpinan dari wilayah barat dikarenakan Saleh tengah dirawat di rumah sakit.

Oesman Sapta Odang (Istimewa)

"Saya enggak kaget (Oesman Sapta terpilih) karena skenario ini sudah lama. Kalau pun menang, setahu saya adalah skenario trio. Itu sudah muncul di WA. Kan banyak grup," kata Djasarmen.

Sidang DPD RI Ricuh, Ratu Hemas Dilengserkan! Begini Kronologi dan Peristiwa Lengkapnya

Namun, ia menolak secara halus. Terlebih setelah putusan Mahkamah Agung (MA) soal uji materi Tata Tertib DPD Nomor 1/2016 dan 1/2017 keluar.

Putusan tersebut membatalkan dua tatib DPD yang mencantumkan masa jabatan pimpinan DPD 2,5 tahun.

Sehingga pergantian pimpinan dianggap melanggar hukum.

"Tidak boleh melanggar undang-undang. Sebab kalau terjadi seperti itu, lembaga lain bisa juga seperti itu," tutur dia. (Kompas.com/ Nabilla Tashandra)