6 Fakta Bunuh Diri Yohanes yang Menyayat Hati, Nomer 5 Wajib Dibaca Para Orangtua!

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Galih Pangestu Jati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Identitas mahasiswa yang ditemukan tewas gantung diri di Gang Tengkawang II No 05, Perum III, Jalan Nyi Ageng Serang, RT 02/ RW VI, Kelurahan Tanjung Hulu, Pontianak Timur, Rabu (29/3/2017) sekitar pukul 16.30 WIB. 2.

TRIBUNWOW.COM - Seorang pemuda bernama Yohanes Franky Delmas (22) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Jenazah Yohanes ditemukan di rumah yang beralamat di Jalan Nyi Ageng Serang, Gang Tengkawang 2, Pontianak Kota, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu (29/3/2017).

Baca: Benarkah BJ Habibie Meninggal? Begini Pernyataan Resmi Habibie Center

Berikut ini fakta-fakta yang berhasil dihimpun oleh Tribunwow.com terkait peristiwa bunuh diri yang dilakukan Yohanes tersebut.

1. Identitas Yohanes

Yohanes Franky Delmas lahir di Pontianak 18 Agustus 1995.

Dalam kartu identitas tercantum Yohanes beralamat di Nanga Entibab, Kelurahan Desa Dangkan, Kecamatan Silat Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu.

2. Yohanes Sosok Yang Ramah

Yohanes dikenal ramah oleh para tetangga di sekitar rumahnya.

Bahori, tetangga korban mengungkapkan hal tersebut kepada Tribun Pontianak.

"Di depan rumah sering mondar-mandir negur. Biasa nongkrong sama warga. Orangnya tak tertutup di ajak ngomong ya ngomong," ujar tetangga korban Bahori (53), Rabu (29/3/2017).

Baca: Merah Merona! Jessica Iskandar Tampil Bak Princess Bareng Geng Mama Mama Glamor

Bahori juga mengungkapkan bahwa Yohanes telah tinggal di Gang Tengkawang Dua sejak masuk kuliah.

Ia tinggal di rumah tersebut bersama dua adiknya, sedangkan sang ayah berada di Kapuas Hulu.

"Tinggal di sini 3 beradik. Bapak di Putussibau," jelas Bahori.

3. Sang adik histeris lihat abangnya sudah tergantung

Dua adik Yohanes, Ardetelya (19) dan Viana (17), tidak berada di rumah ketika kejadian nahas itu terjadi.

Adik kandung Yohanes, Ardetelya, diketahui berangkat kerja ke salon, Rabu (29/3/2017) sekitar pukul 10.00 WIB.

Sementara itu, adik sepupu korban, Viana (17) juga berangkat sekitar pukul 12.40 WIB untuk mengikuti kursus kecantikan.

Ardetelya pulang ke rumah sekitar pukul 16.30.

Sesampainya di rumah, Ardetelya mendapati kondisi rumah tampak sepi dan pintu terkunci dari dalam.

Baca: Sudah Beristri 4 Masih Selingkuh! Modus Ustaz Bikin Gelang-geleng Kepala

Hal ini disampaikan oleh Kapolsek Pontianak Timur, Kompol Abdul Hafidz.

"Lalu Ardetelya mengetuk pintu dan memanggil nama korban, namun tidak ada sahutan. Ardetelya saat itu sempat mengintip ke dalam rumah, namun nampak sepi, seperti tidak ada penghuni," ungkap Hafidz.

Tak habis akal, Ardetelya kemudian berusaha masuk lewat jendela rumah yang tidak terkunci.

"Setelah masuk rumah, di dapur Ardetelya mendapati korban sudah tergantung di seutas tali. Lalu adik korban menjerit dan menangis karna melihat kejadian ini. Selanjutnya Ardetelya memberitahukan kejadian ini ke tetangga sebelah rumahnya bernama Sutarto," ujar Hafidz.

4. Sebelumnya, Yohanes diduga makan racun nyamuk

Yohanes sempat memakan racun obat nyamuk bakar sebelum menggantung diri.

Hal itu diugkapkan oleh Kapolsek Pontianak Timur, Kompol Abdul Hafidz.

Baca: Gara-gara Ini Kematian Akbar di Dalam Perut Ular Piton Jadi Awal Ketakutan Warga

Hafidz mengungkapkan bahwa Yohanes telah terlebih dahulu memakan obat nyamuk bakar sebanyak satu kotak.

"Sebelum gantung diri, korban terlebih dahulu memakan obat nyamuk bakar merek Baygon sebanyak 1 kotak," paparnya, Rabu (29/3/2017) kepada Tribun Pontianak.

5. Tak kuat menanggung beban dari orangtua

Hafidz memaparkan kepada awak media bahwa Yohanes sudah tidak kuat lagi menanggung beban tanggung jawab yang diberikan oleh orangtuanya.

Hal itu terungkap dari hasil penyelidikan kepolisian terhadap laptop milik Yohanes.

Dalam laptop tersebut tertulis curahan hati Yohanes.

"Yang intinya korban sudah tidak kuat lagi menanggung beban tanggungjawab, yang diberikan oleh orangtuanya," ungkap Hafidz.

Baca: Ngeri! Gara-Gara Kelalaian Ibunya, Begini Nasib Balita Ini

Setelah diturunkan, jenazah korban lantas dibawa ke Biddokkes RS Bhayangkara Anton Soedjarwo, untuk dilakukan Visum et Repertum.

Namun pihak keluarga menolak diadakan otopsi.

"Pihak keluarga korban menolak untuk diadakan otopsi dan menganggap kejadian tersebut adalah musibah. Langkah yang telah kami ambil, mengamankan TKP, mencari saksi dan bahan keterangan, mengamankan barang bukti serta memintakan hasil Visum et Repertum jenasah korban," ujar Hafidz.

6. Yohanes Sempat Curhat di Facebook

Sebelum mengakhiri hidupnya melalui seutas tali gantungan, Yohanes sempat mengunggah curahan hatinya di media sosial.

Yohanes yang dikenal baik oleh keluarga dan teman-temannya ini mengunggah curahan hatinya di Facebook.

Dalam ungghahn tersebut, Yohanes menuliskan doa-doa dan pesan yang memilukan dan mengharukan.

Baca: Istri Pemain Cina Ngamuk dan Beberkan Perselingkuhan Suaminya di Media Sosial

Berikut ini isi curahan hati Yohanes di Facebook.

Doa ku..
Tuhan, aku datang dan berdoa kepadamu...
memuji dan memuliakan mu..
kami orang yg berdosa ini memohon dan meminta kepadamu...
jaga lah keluarga besarku
berikan lah rahmat kurnia mu kepada mereka semua...
lindungi mereka semua dari segala bahaya..
kuatkan hati dan iman mereka...
dan juga kepada org2 yg ku sayangi..
sahabat..teman seperjuangan..dan pacar ku..
semoga engkau berikan mereka berkah dan rahmat mu...
lindungi lah mereka dr sgla tipu muslihat dunia,,,
jadikan mereka baik dan penuh iman,,,
jadikan mereka kuat untuk mencapai cita2 dan keinginan mereka...
hanya kepadamu lah aku bisa berdoa dan meminta...
jadikan org2 yg jauh dari mu menjadi lebih dekat dan berdoa kepadamu...
ku serahkan semua nya pada tangan mu tuhan...
karena hanya engkau lah raja yg mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya...
amin. (Tribunwow.com/Fachri Sakti Nugroho)