TRIBUNWOW.COM - Dewi Fortuna memang sedang tak berpihak pada Timnas Argentina.
Setelah pemain bintangnya Lionel Messi absen, Argentina langsung dipermalukan oleh Bolivia pada kualiffikasi Piala Dunia 2018, Rabu (29/3/2017) dini hari WIB.
Argentina harus bertekuk lutut pada Bolivia dengan skor 2-0 di Estadio Hernando Siles, Bolivia.
Ironisnya, Messi resmi mendapatkan hukuman larangan empat pertandingan tepat sebelum laga kontra Bolivia berlangsung.
Baca: Diet, Ridho Rhoma Gunakan Narkoba Untuk Turunkan Berat Badan?
Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengumumkannya langsung dalam website resmi mereka www.fifa.com.
"Komite Disiplin FIFA telah mencapai keputusan terkait kasus Lionel Messi selama pertandingan antara Argentina dan Chile pada 23 Maret 2017 sebagai bagian dari kompetisi kualifikasi untuk Piala Dunia FIFA 2018 Rusia," tulis FIFA.
"Messi akan dilarang bermain selama empat pertandingan, dan dikenakan sanksi denda 10.000 Swiss franc (Rp 136 juta)," lanjut FIFA.
Keputusan itu langsung membuat Messi melewatkan empat pertandingan ketika Argentina harus menghadapi laga krusial dengan Bolivia, Uruguai, Venezuela, dan Peru.
Hukuman itu didapatkannya setelah pemain 29 tahun itu bertindak kasar pada wasit garis, Marcelo Van Gasse.
Baca: Inul Tak Tinggal Diam! Tanggapi Surat Terbuka Ahmad Dhani, Sebut Nama Raffi Gigi
Insiden itu terjadi kala Argentina mengalahkan Chile dengan skor tipis 1-0 di Estadio Antonio Vespucio Liberti, Argentina.
Pada laga itu, Messi tertangkap kamera melayangkan protes keras karena wasit tak memberikan hukuman pada pemain Chile yang melanggarnya.
Messi juga terlihat melontarkan kata-kata makian pada Gasse, "Persetan denganmu, Ibumu seorang pelacur!" seperti dikutip thesun.co.uk, Rabu (29/3/2017).
Messi terlihat sangat marah hingga menunjuk-nunjuk muka asisten wasit tersebut.
Tak hanya itu, usai pertandingan, Messi terlihat menolak berjabat tangan dengan Gasse, padahal Messi menyalami dua wasit lainnya yang tepat berada disebelah Gasse.
Ketua Federasi Sepakbola Argentina, Armando Perez, juga bereaksi keras atas perlakuan Messi tersebut.
"Jika perlakuannya di luar batas, dia seharusnya mendapat hukuman seperti pemain lain. Dia tidak seharusnya diperlakukan berbeda hanya karena dia pemain terbaik di planet," ungkap Armando.
Baca: Gara-gara Kehebohan Presenternya, KPI Hentikan Sementara Program Musik Dahsyat RCTI
Namun, sepertinya Timnas Argentina cukup berang dengan cara FIFA memberikan hukuman kepada Messi.
Timnas Argentina akan mengajukan banding dengan harapan FIFA akan meringankan hukuman pemain andalan mereka itu.
Menurut Sekretaris Timnas Argentina, Jorge Miadosgui, keputusan itu tidak seperti kenyataan yang dilaporkan oleh para wasit.
Ketika investigasi para wasit memang mengaku tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Messi.
"Aku tidak mendengar kata-kata hinaan dari Messi atau siapapun kepada diriku, selain itu, hanya reaksi normal pemain yang komplain selama pertandingan. Jika aku mendengar kata-kata hinaan, aku akan bereaksi sebagaimana dalam peraturan permainan," ungkap Sandro Ricci, wasit yang memimpin laga itu seperti dikutip espnfcasia.com.
Baca: Foto Pelanggar Lalu Lintas Ditilang Jadi Viral! Gara-garanya Sepele, Sesuatu yang Dibawa Polisi
Kabarnya legenda Argentina Diego Maradona mendukung hukuman yang diberikan kepada bintang Barcelona itu.
Hal itu Maradona sampaikan pada rekannya yang bekerja untuk FIFA melalui telepon.
Sementara itu, Federasi Sepakbola Chile membantah jika pihak merekalah yang mengirimkan permintaan terkait insiden yang menimpa Messi.
"Aku bisa memperitahumu dengan pasti. Seperti yang aku katakan pada wawancara hari Minggu. dimana aku mengatakan kepadamu kami tidak akan mengajukan permintaan terkait (apa yang terjadi pada) Messi. Kami percaya prosedur kedisiplinan FIFA dapat berfungsi bagi pemain," ungkap Sekretaris Federasi Sepakbola Chile, Sebastian Moreno.
Akibat kekalahan atas Chile itu Argentina harus puas berada di peringkat ke-5 dengan 22 poin, dan berjarak 11 poin dari Brazil yang memuncaki klasemen zona Amerika Selatan pada Kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia. (Tribunwow.com/Claudia Noventa)