Pengen Tau Si Doi Jujur atau Tidak? Tips Ini Akan Membantumu Deteksi Kebohongan

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNWOW.COM - Banyak pasangan kekasih maupun suami isteri yang gagal atau berujung perceraian lantaran ada kebohongan di antara keduanya.

Namun, seorang pakar bahasa tubuh, Judi James mampu memberikan tips untuk mendeteksi kebohongan.

Baca: Di Balik Sikap Bungkamnya, Al Habsyi Pernah Ungkapkan Hal yang Kini Meleset!

“Seorang pembohong yang buruk akan bekeringat dan memperlihatkan bahasa tubuh cemas saat menutupi kebenaran atau kelemahan diri. Sementara itu, pembohong yang pintar dan terlatih memperlihatkan sikap tenang dan percaya diri,” jelas James, seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca: Terus Menyerang Istrinya, Borok Ustaz Al Habsyi Dibongkar Mertua

Berikut ini pertanda kebohongan yang diuraikan oleh James:

1. Banyak jeda saat bicara

Seseorang yang berbohong, dalam tubuh dan otaknya mengirimkan proses yang kompleks.

Otak berpikir mengenai kebohongan yang diucapkan namun tubuh menunjukkan reaksi yang kontadiktif.

Maka dari itu orang yang berbohong memiliki jeda yang panjang ketika menuturkan ucapannya.

Selain jeda yang panjang, seseorang yang berbohong juga kerap melakukan tindakan defensif melalui balik bertanya kepada si penanya sebelumnya, "Kenapa menanyakan hal itu?"


2. Gerakan mata

Mata manusia tidak bisa berbohong meskipun otak berupaya keras menyembunyikan kebenaran.

Mata yang banyak mengarah ke kiri artinya otak sedang mengingat kembali sebuah memori.

Sementara mata yang mengarah ke kanan kala bicara berarti dia tengah berpikir hal-hal yang kreatif.

Orang yang berbohong biasanya kerap menghindari kontak mata dengan lawan bicara.

Misalnya, menatap ke bawah dan mata bergerak-gerak ke kanan kiri.


3. Helaan nafas

Berbohong atau menutupi fakta membuat tubuh memberikan respon balik.

Beberapa tanda fisik orang yang sedang berbohong adalah mulut mengering, berkeringat, detak jantung berpacu cepat, dan tarikan nafas lebih pendek.

4. Terlalu banyak penjelasan

Orang yang berbohong kerap memberikan penjelasan yang berlebihan demi memperoleh kepercayaan kepada lawan bicaranya.

Seorang pembohong juga jarang berkedip karena fokus memperhatikan lawan bicaranya apakah terpengaruh oleh ucapannya atau tidak.

5. Keinginan menyembunyikan wajah

Orang yang sedang berbohong mengalami tekanan dari dalam tubuh untuk menutupi wajahnya.

Hal ini juga mendorong pembohong tersebut untuk menutupi bagian mulut atau menyentuh hidung saat bicara atau sesudah bicara.

6. Membuat diri nyaman

Berbohong juga menimbulkan stress dan rasa tidak nyaman.

Alhasil, seorang pembohong akan melakukan tindakan-tindakan untuk membuat dirinya nyaman, seperti mengusap rambut, memainkan cincin, atau merapikan kemeja.

7. Mikro gestur

Mikro gestur ini dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam berbohong.

Mereka telah menguasai tanda-tanda tubuh dan sehingga mampu mengatur bahasa tubuh melalui perintah otak.

Namun ada satu hal yang tidak bisa dikendalikan oleh tubuh, yakni reaksi tubuh usai berbohong.

Orang yang berbohong, menunjukkan tubuh yang condong ke depan dan mata yang berputar cepat setelah berbohong.(Kompas.com/Tribunwow.com/Fachri Sakti Nugroho)