Ribut dengan Istri, Jadi Supir Taksi, hingga Status Pertanda Kepergian Pahinggar Indrawan

Penulis: Maya Nirmala Tyas Lalita
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

TRIBUNWOW.COM - Video live gantung diri Pahinggar Indrawan di jejaring sosial Facebook ramai diperbincangkan masyarakat.

Meski video tersebut telah dihapus karena dianggap tidak layak dipertontonkan, tapi kronologi peristiwa gantung diri yang dilakukan pria asal Surakarta itu sudah terlanjur menjadi perhatian.

Baca: Sempat Cekcok dengan Istri, Begini Kronologi Sebelum Pria Jagakarsa Gantung Diri Live di Facebook

Ditemukan tewas tergantung di sebuah rumah kosong, Indra, sapaan pria 35 tahun ini, diduga melakukan hal mengerikan itu lantaran tak kuat menghadapi masalah rumah tangganya.

Benarkah alasan tersebut, seperti apa sosok Indra selama hidupnya.

Berikut rangkaian fakta kisah Pahinggar Indra sebelum meregang nyawa, sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com.


1. Supir taksi online

Mochamad Sidiq, Ketua RT 08, Jalan Kemenyan, ciganjur, Jakarta Selatan, tempat Indra tinggal, mengatakan warganya itu dikenal sebagai sopir taksi online.

"Dia dikenal di sini sopir taksi online," kata Sidiq.

Keluarga Indra juga dinilai berada, tetapi dalam menjalani profesinya sebagai sopir taksi online, ia meminjam mobil orang lain.

Hal itu diketahui ketika sang pemilik mobil mendatangi kediaman Indra setelah peristiwa tersebut untuk mengambil mobilnya.

"Semalam jam dua datang yang punya mobil, ngambil mobilnya. Saya pastikan dulu betul nggak dia pemiliknya," tambah Sidiq.

2. Punya 4 anak

Melalui pembicaraan dalam sebuah wawancara, Sidiq juga sempat mengatakan, Indra telah memiliki 4 orang anak.

"Kalau batas itu ngapain sih sampai mau pisah, kan anak udah empat. Tugas saya kan merukunkan tetangga," ungkap Sidiq ketika menceritakan prahara rumah tangga Indra.

Selain itu, pada akun Facebook (Remembering) Pahinggar Indrawan juga tampak beberapa unggahan foto lama.

Di antaranya terdapat gambar keluarga Indra yang terabadikan.

Tiga putri dan satu putra bungsu diduga merupakan keempat anak Indra.

3. Bertengkar hebat dengan istri

Istri Indra sempat menyatakan keinginannya untuk pisah sebelum suaminya itu meninggal dunia.

Kepada ketua RT-nya, Indra sempat mengutarakan permasalahan keluarganya yang tengah kacau.

"Istrinya bilang mau pisah saja. Saya bilang tahan, jangan," ujar Sidiq.

Sidiq juga telah menasihati istri Indra untuk mempertimbangkan keinginannya tersebut.

Seorang tetangganya pun mengaku, pasangan itu pernah bertengkar hebat hingga turun ke jalan dan ditonton oleh warga.

"Kan katanya kejadiannya itu pas abis salat Jumat, itu Indra ama istrinya sempat ribut. Lari ke rumah Pak RT, si Indra minta tolong kali istrinya enggak bisa didiemin," ujar Eti, tetangga di daerah setempat.

Bahkan, menurut Eti, Indra menceritakan kepada RT bahwa istrinya ingin membakar bantal.

"Si Indra minta tolong ke Pak RT, istrinya mau bakar bantal. Nah mungkin itu takut rumahnya dibakar," tambah Eti.

Namun, tidak diketahui secara pasti akar masalah yang diributkan oleh keduanya.

4. Rumah kosong milik orangtua

Naas, Indra kemudian malah memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dalam sebuah rumah kosong.

Ia bahkan menyiarkan peristiwa itu live-online di jejaring sosial Facebook.

Menurut pengakuan Sidiq, rumah tersebut milik ayah Indra yang tinggal di Solo, Jawa Tengah.

Rumah berukuran seita 8x11 meter itu disekat menjadi dua, satu sisi ditempati oleh Indra dan kelurganya, sisi lainnya di biarkan kosong.

"Iya rumahnya disekat, samping tidak kepakai untuk gudang," ujar Sidiq.

Di dalam rumah kosong itu lah Indra melakukan aksi mengerikannya hingga kemudian ditemukan tak bernyawa.

"Digantungnya disini. Tempatnya nggak tinggi, almarhum juga kakinya tertekuk," ungkap Sidiq.

"Jadi kalau berdiri tegak, sebetulnya talinya nggak sampai di atas kepala. Pendek lah talinya," tambahnya.

5. Status sebelum kepergian

Masih melalui akun Facebook yang sama, (Remember) Pahinggar Indrawan, almarhum sempat menulis beberapa status.

"MASA LALU SAYA ADALAH MILIK SAYA. MASA LALU KAMU ADALAH MILIKMU. MASA DEPAN ADALAH MILIK KITA BERASAMA"

Bunyi status pada laman Facebook tersebut pada 5 Maret 2017 silam.

Status Pahinggar Indrawan (Facebook)

Tidak hanya itu, laman media sosial itu juga menayangkan beberapa status lain yang diduga ditulis oleh almarhum.

Status Pahinggar Indrawan (Facebook)

"Dah coba berubah..tetep aja ga bs merubah keadaan..yg ada malah diinjek2...semua yg dah g lakuin and pertaruhkan ga da artinya...sampai kapanpun klo begini terus ga bakal bisa nikmatin hidup nantinya..b*****t emang hidup ini"

Bunyi status pada 24 November 2016 silam. (Tribunnews.com/Tribunwow.com/Maya Nirmala Tyas Lalita)