Hacker Meletakkan Lambang Swastika di Banyak Akun Twitter, Bagaimana Bisa?

Penulis: Ika Alya Iqlima Ghaisani
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peretasan akun Twitter

TRIBUNWOW.COM - Para hacker meretas beberapa akun Twitter penting seperti BBC, Forbes, dan Amnesty pada hari Selasa (14/3/2017) kemarin.

Banyak petunjuk yang akhirnya ditemukan mengenai bagaimana mereka bisa meretas akun-akun Twitter penting tersebut.

Ternyata, mereka bisa melakukannya tanpa harus tahu password seseorang atau menggunakan PC orang lain.

Meskipun unggahan dengan lambang tersebut sudah hilang, namun banyak netizen yang menyimpan screenshot cuitan tersebut.

Termasuk cuitan Forbes dengan latar belakang bendera Turki.

Dilansir dari Metro.co.uk, Twitter berkata bahwa mereka mencabut akses untuk memblokir aplikasi tambahan.

Kemudian mereka meretas beberapa akun dan menyebarkan pesan pro-Turki.

Ahli keamanan komputer Inggris Graham Cluley juga menjadi korban insiden ini.

"Pesan itu dikirim dari akunku dan akun-akun lain lewat aplikasi tambahan bernama Twitter Counter," ujar Grahan menjelaskan.

Twitter Counter meminta akses untuk membaca dan menulis di akun Twitter seseorang untuk menghitung follower.

Graham pun memberikan akses itu pada bulan Oktober 2014 lalu.

"Fakta mengenai peretasan lewat aplikasi tambahan itu membuktikan bahwa para hacker tidak mengetahui password-ku. Namun, ini juga membuktikan bahwa mereka bisa meretas tanpa harus melewati Twitter Login Verification untuk menulis lewat akunku, dan akun-akun lainnya," tambah Graham.

Twitter Counter yang merupakan aplikasi tambahan Twitter dari Amsterdarm ini sedang melakukan investigasi mengenai kejadian yang baru saja terjadi, seperti dikutip dari Associated Press.

Akun yang diretas juga termasuk Gizmodo, Engadget, Guardian, UNICEF, Duke University, Amnesty International, dan Starbucks Argentina. (Metro.co.uk/TribunWow.com/Alya Iqlima)