Kasus Korupsi EKTP

Kader Golkar Paling Banyak Disebut, Kasus EKTP Bisa Pengaruhi Elektabilitas di Semua Provinsi.

Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: e-KTP yang telah selesai dicetak.

TRIBUNWOW.COM - Dalam sidang dakwaan korupsi e-KTP, nama politisi partai Golkar paling banyak disebut.

Bahkan Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto disebut mendapat aliran dana Rp 574 miliar dari proyek e-KTP.

Ketua Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai mengaku sedih dengan hal tersebut.

Baca: Wiranto Akan Pimpin Upacara Pemakaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Mohammad Maruf

Yorrys Raweyai (Srihandriatmo Malau/Tribunnews.com)

"Kalau anda baca di dakwan kemarin nomor satu kan Golkar paling banyak. Dari pimpinan tertinggi sampai pimpinan ini menyedihkan," ujar Yorrys di kantor DPP Golkar, Jakarta, Jumat (10/3/2017).

Menurut Yorrys, semua partai punya aturan AD/RT jika ada kader yang terkena kasus korupsi.

Sanksi yang diberikan akan menunggu perkembangan kader yang terlibat dalam kasus e-KTP.

Baca: Mendagri Era Pemerintahan SBY, Muhammad Maruf Tutup Usia

"Semua partai punya aturan AD/RT tentang hak dan kewajban anggota punya sanksi-sanksi. Kita biarkan ini bergilir dan kita kawal itu," ungkap Yorrys.

Yorrys menambahkan kasus e-KTP bisa mempengaruhi elektabilitas Golkar di semua provinsi.

Karena itu sekarang internal partai sedang melakukan konsolidasi untuk membangun kekuatan politik.

"Bagaimana membangun soliditas baru karena ini politik. Teman-teman (media) memblow opini begitu hebat, ini bisa mempengaruhi elektabilitas Golkar," kata Yorrys. (Tribunnews.com / Adiatmaputra Fajar Pratama)