TRIBUNWOW.COM - Dikutip dari Kompas.com, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa perlu bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), karena ingin membicarakan banyak hal terkait berbagai isu, terutama soal tuduhan yang selama ini diarahkan kepadanya.
Permintaan SBY tersebut disambut baik oleh Presiden Jokowi.
Baca: Selfie dengan Fadli Zon, Raffi Ahmad Dinyinyir Netizen
Dikutip dari Warta Kota, pertemuan tersebut digelar di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, seusai Presiden Jokowi menerima ratusan penyanyi yang tergabung dalam Persatuan Artis, Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia, Kamis (9/3/2017).
Baca: Tak Seheboh Kunjungan Raja Salman, Jokowi dan JK Juga Bertemu Beberapa Pimpinan Negara Ini
Namun, sebelum kedua tokoh besar ini bertemu, sudah banyak perseteruan-perseteruan yang kedua belah pihak alami.
Perseteruan apa saja itu?
Baca: Jupe Unggah Foto Pesohor, Tak Ada Wajah Ayu Ting Ting, Kenapa?
Berikut rangkuman perseteruan SBY vs Jokowi yang sudah dirangkum oleh tim TribunWow.com, simak selengkapnya!
1. Jokowi Kritik Kasus Hambalang
Dilansir dari kompas.com, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah mengkritik pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla pada saat ia sedang berada di Pati, Jawa Tengah, 16 Maret 2016 silam.
SBY mengatakan, pemerintah sebaiknya tidak menguras anggaran di sektor infrastruktur. Terlebih lagi kondisi ekonomi Tanah Air sedang lesu.
Dua hari setelah itu, 18 Maret 2016, Presiden Jokowi tiba-tiba mendatangi proyek pembangunan pusat olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Proyek yang dibangun pada era SBY itu mangkrak sekaligus dibelit permasalahan hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca: Selfie dengan Fadli Zon, Raffi Ahmad Dinyinyir Netizen
Lima orang yang diduga terlibat korupsi proyek itu sudah dikenakan hukuman.
Jokowi mengaku sedih melihat kondisi proyek yang menelan anggaran negara Rp 2,7 triliun itu.
Baca: Memprihatinkan! Mirisnya Kehidupan Nenek Ini, Tinggal Sendiri dan Hanya Punya 1 Baju
Kesedihan Jokowi itu diungkapkan di akun Twitter-nya, @Jokowi.
"Sedih melihat aset Negara di proyek Hambalang mangkrak. Penuh alang-alang. Harus diselamatkan," tulis Jokowi.
2. Dokumen TPF Kasus Munir
Persinggungan selanjutnya, yakni keputusan Komisi Informasi Publik (KIP) yang meminta agar dokumen tim pencari fakta (TPF) kasus pembunuhan aktivis HAM Munir dibuka.
Ketika itu, pemerintahan Jokowi mengaku tidak memiliki dokumen tersebut.
SBY kemudian mengirim salinan dokumen TPF kasus Munir, tetapi Jokowi belum juga membuka isi dokumen.
3. Aksi 411
Dikutip dari Tribun Lampung, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menganggap ada pihak yang memberikan informasi salah kepada Presiden Joko Widodo.
Khususnya terkait Aksi 4 November dan aksi makar.
SBY juga mengatakan bahwa ia merasa terhina ketika dikatakan berada di balik aksi 411 tersebut.
Terlebih SBY mendapatkan informasi yang menuduhnya akan melakukan pemboman Istan Negara
Baca: Cantik Banget! Pemilik Spa Sebut Wanita Berbusana Penari Bali Ini Princessnya Raja Salman
SBY menyebut Presiden telah diberikan informasi yang tidak akurat soal hal tersebut.
4. Isu Penyadapan telepon antara SBY dan Ma'ruf Amin.
Diketahui, salah satu topik yang disinggung SBY dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Rabu (1/2/2017), adalah soal isu penyadapan percakapan dirinya dengan Ketua MUI, Ma'ruf Amin.
Awalnya, pihak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebutkan punya bukti hubungan telepon antara SBY dan Ma'ruf Amin di persidangan kasus dugaan penistaan agama.
SBY pun merasa, pernyataan Ahok menimbulkan dugaan adanya penyadapan.
Ia meminta aparat penegak hukum dan Presiden Joko Widodo bersikap terkait hal tersebut.
Presiden Joko Widodo kemudian merespons pernyataan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca: Ada Huruf Kapital di Kata Penista, Ahmad Dhani Banjir Komentar Jorok
Menurut Jokowi, beberapa isu yang keluar dari mulut SBY merupakan isu pada persidangan perkara dugaan penodaan agama atas terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Presiden pun heran mengapa SBY mengaitkan hal di dalam persidangan tersebut dengan dirinya.
5. Grasi Antasari
Tepat pada hari ulang tahun Mantan Presiden Megawati, Presiden Jokowi juga meneken surat keputusan presiden tentang mengabulkan permohonan grasi terpidana kasus pembunuhan, Antasari Azhar.
Baca: Ironi Masa Lalu Gamawan Fauzi, Ketika Penerima Award Perangi Korupsi Didakwa Korupsi
Lantaran grasi Jokowi, Antasari yang merupakan mantan Ketua KPK era SBY itu dinyatakan bebas murni.
Kebijakan Jokowi memberikan grasi ke Antasari juga dinilai menohok SBY. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)