Masa Kecil Kelam Jadi Korban Kekerasan Seksual, Kini Ia Jadi Inspirator Wanita di Dunia

Penulis: Cornelia Putri Indriastuti
Editor: Noorchasanah Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNWOW.COM - Waris Dirie dikenal dunia sebagai seorang model, aktris, dan aktivis sosial.

Ia juga pernah menjadi Duta Khusus PBB sejak 1997 hingga 2003.

Namun siapa sangka, di balik berbagai prestasi yang dimilikinya ternyata Waris memiliki sejarah hidup yang kelam.

Dilansir dari Theguardian.com, Senin (14/11/2013), Waris lahir dari keluarga nomaden Suku Herdsmen di daerah Padang Pasir Somalia.

Baca: Sadis! Seorang Wanita Tega Menghajar Temannya di Pinggir Jalan

Seperti wanita lain dalam kelompoknya, pada usia lima tahun Waris harus menjalani sunat perempuan atau yang lebih dikenal dengan Female Genital Mutilation (FGM) (Mutilasi Alat Kelamin Wanita).

Waris masih teringat kemarahan yang dirasakannya saat itu.

"Tuhan, biarkan aku tetap hidup. Kau berhutang padaku kali ini," kata Waris saat ia menjalani masa pemulihan di penampungan darurat, di bawah sebuah pohon.

Hal ini dikatakan Waris karena banyak gadis meninggal setelah menjalani FGM akibat kehabisan darah.

Saat Waris berusia 13 tahun, ayahnya mengatakan bahwa ia akan dinikahkan dengan pria berusia sekitar 60 tahun.

Baca: Detik-detik Ledakan di SPBU Maros Terekam CCTV

Waris menyadari bahwa pada saat itu kebanyakan wanita yang telah menikah dalam kelompoknya harus mau merelakan apapun.

Berbagai kekejaman dan keputusasaan harus mereka alami.

Di bawah ancaman pernikahan yang harus dihadapinya, Waris melarikan diri kepada kerabatnya di Mogadishu.

Ia berlari melintasi gurun tanpa menggunakan alas kaki apapun selama beberapa hari.

Dari Mogadishu Waris membuat rencana untuk pergi ke London, ke tempat bibinya yang menikah dengan seorang Duta Besar Somalia untuk Inggris.

Di sana Waris bekerja sebagai pelayan selama beberapa tahun.

Ketika kembali ke Somalia, Waris mempelajari bahasa Inggris dan mendapat pekerjaan di McDonald's.

Ketika bekerja di McDonald's, seorang fotografer menemukan Waris dan tertarik padanya.

Pada tahun 1990 Waris telah menjadi seorang super model.

Ia menjadi muncul dalam kampanye merek Chanel dan muncul dalam Film James Bond "The Living Daylights".

Kini Waris mengabdikan dirinya untuk membela hak-hak wanita terutama yang menjadi korban FGM.

Rabu (8/3/2017) merupakan Hari Perempuan Internasional.

Sebagai seorang aktivis wanita Waris mengunggah sebuah video di Instagram pribadinya @waris.dirie.

Waris menuliskan "Kepada pendukung Yayasan Desert Flower!

Selama bertahun-tahun hingga saat ini, saya telah memperjuangkan hak-hak perempuan di seluruh dunia!

Pada Hari Perempuan International 2017 ini, dengan berat hari aku harus mengatakan bahwa masih ada jutaan perempuan di berbagai belahan dunia yang dirampas haknya.

200 juta perempuan terkena dampak Female Genital Mutilation (FGM).

30 juta perempuan dan gadis di Afrika masih terancam FGM.

Ratusan dari ribuan perempuan di Eropa, Amerika Serikat, Kanada, dan Australia berada dalam keadaan bahaya!

Bersama, sebagai wanita kita harus menggunakan hak kita sebagai perempuan dan membantu perempuan yang sedang dalam keadaan tertekan.

Mohon dukung usaha Yayasan Desert Flower-ku dalam menghentikan kejahatan kejam ini!

LOVE

Waris

#InternationalWomensDay #support #womensright #adaywithoutawoman".

Simak pesan Waris selengkapnya pada video di atas! (*)