TRIBUNWOW.COM - Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdul Aziz Al Saud berkunjung ke Indonesia pada 1 hingga 9 Maret 2017.
Dalam kunjungannya, Raja Salman bakal melakukan diskusi kenegaraan dengan Presiden Joko Widodo.
Di balik hingar-bingar pemberitaan tentang fasilitas super mewah yang diberikan untuk Raja Salman hingga investasi yang ditawarkan Arab Saudi ke Indonesia, ada sejumlah pihak yang memendam kekecewaan.
Mereka tak lain adalah keluarga korban jatuhnya crane di Mekah pada 19 September 2015 lalu.
Keluarga berharap soal kepastian santunan yang pernah dijanjikan Raja Salman.
Hal tersebut diungkapkan oleh Zainab, ibu dari korban meninggal dalam peristiwa jatuhnya crane, Ferry Maulidin.
"Kalau ada Alhamdulillah, bisa untuk membesarkan anak. Bisa untuk jaga kesehatan Linda (istri Ferry Maulidin) juga," terang Zainab dalam siaran Kabar Siang Kompas TV, Rabu (1/3/2017).
Ferry Maulidin meninggal saat menunaikan ibadah haji.
Saat itu, anaknya masih berusia 10 bulan.
Setelah Ferry meninggal, kehidupan keluarganya bergantung pada santunan yang diberikan PT Freeport, tempat Ferry dulu bekerja.
Senasib dengan Ferry, korban luka akibat jatuhnya crane di Mekah pun mengaku belum mendapat santunan.
Zulfitri Zaini, warga Solok, Sumatera Barat juga belum mendapat santunan.
Padahal, ia harus kehilangan satu kakinya lantaran diamputasi setelah terkena reruntuhan crane.
Untuk membeli kaki palsu, Zulfitri sempat memohon pinjaman ke Kementerian Agama namun justru disuruh menunggu santunan dari Raja Arab Saudi.
Sementara itu, keluarga korban meninggal dunia dijanjikan uang santunan senilai 1 juta real atau sekitar Rp 3.8 miliar oleh Raja Salman.
Sedangkan, korban luka bakal mendapat uang 500 ribu real. (Tribunwow.com/Dhika Intan N A)