TRIBUNWOW.COM - Foto postingan jual trofi sepatu emas mantan top skor Divisi Satu, Hapidin menjadi perbincangan selama sepekan terakhir.
Hapidin mengaku, melakukan hal tersebut untuk biaya terapi cedera yang dialaminya.
Mantan pemain Persibat Batang ini mengaku, sudah mengajukan bantuan kepada PSSI, APPI, dan Menpora, Imam Nahrowi, namun masih belum menemui hasil.
"Saya sudah kirim pesan lewat Instagram ke PSSI, APPI, dan Menpora. Cuma belum ada respon sama sekali," ujarnya saat ditemui di mess Fisioterapi, Minggu (26/2/2017).
Diakuinya, biaya terapi yang selama ini digunakan merupakan uang sumbangan dari teman-temannya dan sisa uang tabungannya.
Ia juga sadar bahwa dirinya bukanlah pemain profesional yang bermain di ISL (Liga Super) untuk diperhatikan oleh PSSI, APPI, dan Menpora.
"Dulu mau ajukan, tapi saya sadar diri belum menjadi pemain yang bermain di ISL, karena rata - rata kalau pemain yang di Liga Satu, semua pemainnya diperhatikan. Tapi kalau di bawah, jarang diperhatikan," tutur pemain yang berposisi sebagai pemain depan ini.
Hapidin berharap agar pemerintah yang berwenang juga memikirkan pemain yang berada di level bawah.
Hapidin merupakan mantan pemain Persibat Batang sekaligus top skor Divisi Satu musim 2014, yang kisahnya menjadi viral karena ingin menjual trofi sepatu emas miliknya untuk biaya terapi cedera engkelnya,
Ia mengalami kecelakaan setelah bertabrakan dengan keeper lawan saat bermain di Liga Tarkam di Pekalongan tahun 2015 lalu.
Hingga kini, ia masih dalam tahap penyembuhan cedera di klinik fisioterapi di daerah Surabaya, Jawa Timur. (TribunJatim.com / Ayu Mufidah KS)