TRIBUNWOW.COM - Pada Kamis (23/2/2017) hingga Jumat (24/2/2017), sejumlah berita menarik muncul.
Dihimpun oleh Tribunwow.com, berikut ini adalah 5 daftar berita yang paling banyak dibaca.
1. Kunjungan Raja Arab Saudi ke Indonesia
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud, akan berkunjung ke Indonesia pada 1 hingga 9 Maret mendatang.
Sejumlah persiapan telah dilakukan terkait kedatangan tamu spesial tersebut.
Sebagaimana sudah diberitakan sebelumnya, tangga pesawat khusus hingga mobil mercy sudah dikirim dari Arab Saudi ke Indonesia.
Baca: Ke Indonesia, Bahkan Raja Ini Datangkan Tangga Khusus Turun Pesawat, Apa Saja yang Lainnya Ya?
Kunjungan Raja Arab kali ini merupakan yang pertama setelah 46 tahun lalu.
Rencananya, Raja Salman bakal membawa rombongan besar yang terdiri dari 1.500 orang.
Baca: Khusus Dibawa dari Arab, Apa Sih Keistimewaan Tangga Pesawat Raja Salman?
Sementara itu, 7 unit pesawat meliputi 6 tipe Boeing dan 1 Hercules akan difungsikan untuk mengangkut rombongan ini.
Dalam kunjungannya, Raja Salman akan melakukan pertemuan kenegaraan dengan Presiden Joko Widodo.
Beberapa topik yang akan dibahas meliputi penambahan kuota jemaah haji, peningkatan wisatawan Timur Tengah ke Indonesia serta perlindungan warga negara Indonesia yang bermukim di Arab.
Tak hanya itu, Raja Salman dan keluarga juga akan menghabiskan liburan di Pulau Dewata Bali.
Meski begitu, hingga saat ini belum bisa dipastikan mana saja tempat yang akan dikunjungi rombongan tersebut.
Baca: Fakta Mengejutkan Raja Arab Saudi ke Indonesia, Siapkan Hadiah untuk Orangtua Anggota Densus 88
2. Respon warga Bukit Duri setelah dikunjungi Anies, Ahok dan Rizieq Shihab
Rabu (22/2/2017) kemarin, Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab atau dikenal sebagai Habib Rizieq Shihab, sambangi korban banjir Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
Tak hanya Rizieq, warga Bukit Duri juga pernah kedatangan tamu spesial seperti Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Lantas, bagaimana perbedaan respon warga saat kedatangan tokoh ini? Berikut ulasannya:
Anies Baswedan
Dilansir dari Kompas.com, Anies Baswedan mendapat sebuah selendang yang dipakai untuk menggendong anak dari salah satu warga Bukit Duri, bernama Sadiah (50).
Selendang tersebut diberikan saat dia berkampanye di lokasi bekas gusuran di Bukit Duri, Senin (9/1/2017).
Wanita itu memberikan selendang agar jika Anies terpilih jadi gubernur, ia mau memperlakukan warga layaknya anak.
"Hanya rasanya beda aja ketika diberi selendang yang biasa dipakai menggendong anak sekarang diberikan ke saya, diminta untuk saya menggendong mereka," kata Anies.
"Bila amanah, saya akan menggendong mereka sebagai mana mereka menggendong cucunya, digendong dengan kasih sayang dan rasa cinta," tambah Anies.
Ahok
Beberapa hari lalu, Ahok menemui warga di Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan yakni pada Senin (20/2/2017) siang.
Melansir Tribunnews.com, Ahok menjelaskan, program Pemprov DKI Jakarta soal normalisasi sungai.
"Pasti dibongkar," kata Ahok kepada Rantiyah (62) warga RT 001/RW012.
Nenek lima cucu itu mengaku ikhlas rumahnya dibongkar.
Asalkan mendapat ganti rugi yang sesuai.
"Saya mah masih mikirin anak dan cucu saya saja pak. Ya saya mah bersedia (bila rumahnya dibongkar). Yang penting diganti rugi," katanya.
Kepada wartawan, Ahok pun mengatakan akan tetap melakukan penggusuran sebagai upaya penanganan banjir.
Sebab, menurutnya, sungai tersebut perlu dinormalisasi.
"Siapa pun jadi gubernur kalau gak melakukan normalisasi pasti dia gak kerja," kata Ahok.
Habieb Rizieq
Habieb Rizieq memberikan santunan untuk korban banjir di kawasan Bukit Duri.
Atas kedatangan Rizieq itu, warga mengaku senang.
Tak hanya itu, sejumlah warga bahkan mendoakan agar Rizieq bisa menjadi Presiden.
Baca: Ini Keunikan dan Bedanya ketika Warga Bukit Duri Dikunjungi Anies, Ahok dan Rizieq Shihab
"Terima kasih Bib, saya doakan jadi presiden," ucap seorang warga, Rabu (22/2/2017).
Menanggapi itu, Habib Rizieq hanya melepaskan senyuman.
Saat menyambangi Bukit Duri, Habib Rizieq didampingi Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Pusat Zaitun Rasmin, Ketua Majelis Az-Zikra Ustaz Abdul Syukur.
Serta Ketua Umum DPD FPI Jakarta Habib Muhsin Ahmad Alatas, Dokter Sholeh Assegaf, dan istrinya, Syarifah Fadhlun Yahya.
3. Foto Bidadari Banjir
Beberapa waktu lalu, sosok perempuan tengah berdiri di genangan air banjir menjadi viral di media sosial.
Dia adalah Nur Aini Wulandaru (24), perempuan asal Bugul Kidul, Kota Pasuruan, Jawa Timur.
Saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Perumnas Bugul Kidul, wanita ayu ini mengatakan bahwa foto itu dibuat pada 26 Januari 2017.
Ketika itu, ia dan ibunya, Rr Siti Sumelawati, ingin menjenguk kakak iparnya, Siti Khodijah, di Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, yang sedang dilanda banjir besar.
Pada waktu yang sama, kakaknya baru saja mempunyai momongan bayi yang masih berumur 2 hari.
Tanpa berpikir lama, ia lantas menemani ibunya dan masih mengenakan pakaian tidur biru gelap.
Ia juga bahkan tidak sempat mandi.
"Saya kira memang hanya banjir biasa dan niatnya menjenguk, ya langsung cuz aja (berangkat) karena mama yang mengajak."
"Eh, di sana ketemu rombongan Pak Bupati yang sedang meninjau banjir," kata Wulan, Rabu (22/2/2017).
Karena jalan menuju rumah kakak iparnya ramai orang, Wulan menyempatkan diri untuk mengabadikan banjir tersebut dengan ponselnya.
Foto Wulan pun jadi meme di media sosial.
Bahkan, meme itu bisa ditemukan di akun Instagram miliknya, @r.nwulandaru.
Meme itu memperlihatkan perbandingan antara sebelum dan sesudah dievakuasi.
"Abang rela kelelep 3meter bareng neng"
Setelah di evakuasi (emoji)," begitu isi meme tersebut
4. Perseteruan Antasari Azhar dan SBY
Setelah menjalani dua pertiga masa pidana, Antasari Azhar yang divonis 18 tahun penjara atas pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Bantaran, Nasrudin Zulkarnain, akhirnya bebas.
Selasa (14/2/2017), Antasari menyambangi kantor bareskrim Polri Jakarta didampingi adik Direktur Putra Rajawali Bantaran, Nasrudin Zulkarnaen, Andi Syamsudin.
Kedatangan keduanya ke Bareskrim Polri Jakarta adalah untuk mengungkap kasus dugaan SMS palsu yang membuat Antasari terjerat kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen.
Ia mengatakan, pada Maret 2009 didatangi CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo yang membawa misi dari SBY.
Baca: Inilah Penjabaran Lengkap Perseteruan Antasari Vs SBY, dari Bebasnya Hingga Pernyataan Kapolri
Menurut penuturan Antasari, Hary saat itu diperintah SBY agar menemuinya dan meminta tidak menahan Aulia Pohan yang terjerat kasus korupsi Bantuan Lembaga Bank Indonesia (BLBI).
Namun, Antasari menolak permintaan Hary Tanoe.
Dua bulan setelah itu, pada Mei 2009, Antasari Azhar ditangkap.
Antasari disebut menembak bagian kepala Nasrudin, di dekat mal Metropolis Town Square, usai bermain golf di kawasan Modernland, Tangerang, Banten pada 14 Maret 2009.
5. Gaji Karyawan PT Freeport Indonesia
PT Freeport beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia.
PT Freeport Indonesia memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas, dan perak ke seluruh penjuru dunia.
Kompleks tambang milik Freeport di Grasberg (Papua) merupakan salah satu penghasil tunggal tembaga dan emas terbesar di dunia.
Grasberg berada di jantung suatu wilayah mineral yang memiliki sumber daya alam melimpah.
PT Freeport juga menyedot tenaga kerja dari berbagai daerah di Indonesia dengan gaji yang fantastis.
Berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara PT Freeport Indonesia (FI) dan Serikat Pekerja Freeport Indonesia, gaji pegawai baru Freeport yang merupakan lulusan baru (fresh graduate) sebesar Rp 20 juta, dan sudah mencakup berbagai macam tunjangan.
Baca: Wow! Jadi Sebesar Ini Gaji Karyawan PT Freeport Indonesia
"Kalau take-home pay Rp 20 juta. Itu ada tunjangan produksi dan tunjangan lainnya," ujar Sudiro kepada Kompas.com, Ketua Serikat Pekerja Freeport, Selasa (22/10/2013).
Sudiro mengatakan, gaji pokok untuk jabatan paling bawah di PT Freeport Indonesia atau disebut karyawan pratama mencapai Rp 8 juta.
Gaji tersebut akan meningkat seiring dengan jenjang karier.
"Secara keseluruhan, PT Freeport memiliki empat jenjang karier, yaitu pratama, muda, madya, dan utama," ungkap Sudiro. (Tribunnews.com/Dhika Intan N A)