TRIBUNWOW.COM - Perseteruan Antasari Azhar dan SBY sempat menjadi topik panas jelang Pilkada DKI jakarta 2017.
Setelah menjalani dua pertiga masa pidana, Antasari Azhar yang divonis 18 tahun penjara atas pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Bantaran, Nasrudin Zulkarnain, akhirnya bebas.
Selasa (14/2/2017), Antasari menyambangi kantor bareskrim Polri Jakarta didampingi adik Direktur Putra Rajawali Bantaran, Nasrudin Zulkarnaen, Andi Syamsudin.
Kedatangan keduanya ke Bareskrim Polri Jakarta adalah untuk mengungkap kasus dugaan SMS palsu yang membuat Antasari terjerat kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen.
Ia mengatakan, pada Maret 2009 didatangi CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo yang membawa misi dari SBY.
Menurut penuturan Antasari, Hary saat itu diperintah SBY agar menemuinya dan meminta tidak menahan Aulia Pohan yang terjerat kasus korupsi Bantuan Lembaga Bank Indonesia (BLBI).
Namun, Antasari menolak permintaan Hary Tanoe.
Dua bulan setelah itu, pada Mei 2009 Antasari Azhar ditangkap.
Antasari disebut menembak bagian kepala Nasrudin, di dekat mal Metropolis Town Square, usai bermain golf di kawasan Modernland, Tangerang, Banten pada 14 Maret 2009.
SBY Curhat: Apa belum puas fitnah saya?
Ramainya perseteruan Antasari dan SBY yang menjadi buah bibir netizen akhirnya membuat SBY 'gerah'.
Ia pun mencurahkan isi hati melalui akun Twitter-nya, @SBYudhoyono.
"Yang saya pikirkan terjadi. Nampaknya grasi kepada Antasari punya politik dan ada misi untuk serang dan diskreditkan saya (SBY) *SBY*," tulisnya.
"Satu hari sebelum pemungutan suara Pilkada Jakarta (saya duga direncanakan), Antasari lancarkan fitnah & tuduhan keji terhadap saya *SBY*," tulisnya lagi.
"Tujuan penghancuran nama SBY oleh Antasari & para aktor di belakangnya ~ agar Agus-Sylvi kalah dlm pilkada besok, 15 Feb 2017. *SBY*," lanjutnya dalam cuitan berikutnya."
"Luar biasa negara ini. Tak masuk di akal saya. Naudzubillah. Betapa kekuasaan bisa berbuat apa saja. Jangan berdusta. Kami semua tahu *SBY*."
"Dalam waktu dekat akan saya sampaikan bantahan & penjelasan saya. Saya ingin saudaraku rakyat Indonesia tahu kebenaran yg sejati *SBY*."
"Tuduhan Antasari seolah saya sebagai inisiator kasusnya, jelas tidak benar. Pasti akan saya tempuh langkah hukum thd Antasari *SBY*."
"Semua penegak hukum yg memproses kasus pembunuhan Alm Nasrudin masih ada. Insya Allah, mereka akan bicara fakta & kebenaran *SBY*."
SBY Mengadakan Konferensi Pers Tanggapi Tuduhan Antasari
Selasa (14/2/2017) malam, di kediamannya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, SBY mengadakan konferensi pers.
Berikut adalah 13 inti dari konferensi pers yang disampaikan SBY:
1. SBY sebut dapat serangan black campaign
2. SBY dan AHY bernasib sama, mendapat serangan di masa tenang
3. Perbuatan Antasari sudah lama diperkirakan SBY. Ia mengaku sudah mendengar kabar ini sejak dua bulan lalu.
4. 'Tampaknya' grasi Presiden Jokowi bermuatan politik
5. Serangan Antasari tidak muncul tiba-tiba, namun untuk merusak nama SBY dan AHY.
6. SBY Diserang Sejak November agar elektabilitas AHY menurun dan kalah dalam Pilkada.
7. SBY tempuh jalur hukum yang akan dilaporkan di kesempatan yang tepat.
8. Tuduhan Antasari tak berdasar
9. Kasus Antasari tidak ada hubungannya dengan Presiden Era SBY dan KPK era Antasari.
10. SBY berharap semua data terungkap gamblang.
11. Wajah demokrasi Indonesia mengalami ancaman serius.
12. SBY ingatkan penguasa agar berhati-hari dalam menggunakan kekuasaan
13. SBY ingatkan Agus-Sylvi untuk tetap tabah.
Perseteruan SBY vs Antasari Mendapat Tanggapan Berbagai Pihak
Pakar Hukum dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Dr M Mahfud MD angkat bicara mengenai 'manuver' Antasari Azhar terhadap Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ia beranggapan, serangan Antasari kepada SBY ada kaitannya dengan situasi Pilgub DKI Jakarta.
Mahfud juga menambahkan bahwa yang melakukan serangan melalui Antasari ini adalah para pendukung Cagub/Cawagub dalam Pilgub DKI.
Sedangkan 'omongan' Yusril yang pernah ditulis Tribunnews.com 4 Oktober 2010 silam kembali mencuat di permukaan.
Saat itu, Yusril menyebut kondisi negara di bawah pemerintahan SBY-Boediono semakin tragis.
Negara seperti tidak hadir ketika terjadi ketidakadilan di mana-mana dan semua berawal dari amburadulnya Pemilu 2009 yang dimenangi SBY-Boediono.
Menurutnya, Sejak awal, Pemilu berlangsung buruk dengan manipulasi daftar pemilih, IT KPU yang amburadul, dan dugaan penggunaan dana bailout Bank Century untuk membiayai kampanye Pilpres SBY Boediono.
Ia lantas mengungkap kasus IT KPU yang diusut KPK saat itu diketuai Antasari Azhar.
Namun ujungnya, Antasari malah dijebloskan ke penjara atas tuduhan pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen.
Tanggapan Keluarga SBY Atas Tuduhan Antasari
Ramainya perseteruan Antasari vs SBY pun mendapat tanggapan dari keluarga SBY.
Menurut keterangan Agus pada Kompas.com, ia melontarkan pernyataan sebagai pembelaan terhadap ayahnya.
Agus mengatakan tak bisa diam saja karena fitnahnya sudah kelewatan dan di luar akal saat ditemui seusai mencoblos di TPS 6 RT 3.RW 3, Jalan Cibeber I, Kelurahan Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2017).
Sedangkan Aulia Pohan enggan diwawancarai ketika ditemui awak media di TPS 6 RT 3/RW 3, Jalan Cibeber I, Kelurahan Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2017).
Ia langsung pergi meninggalkan TPS dan hanya menjawab singkat pertanyaan media, "Sudah pensiun masih ditanya-tanya".
Berbeda dengan Agus dan Annisa, Ani Yudhoyono malah 'ngamuk' di kolom komentar Instagramnya.
"@bydecoo siapa yang bunuh Nasrudin? Tanya sama pengadilan yg waktu itu menyidang kasus AA. Saya kira berkas2nya masih ada"
"@kyaa2112 Dia bukan hanya bohong, tapi fitnah!!"
Di sisi lain, nama anak bungsu Presiden ke-6, Ibas, mendapat reaksi keras dari netizen karena tweet yang ditulisnya.
"Wahai Rakyatku & Saudara"ku. Janganlah kita larut dlm Demokrasi yg Menyesatkan (Fitnah). Masih bnyk cara yg lebih Ksatria menuju satu tujuan"
Cuitan Ibas tak hanya memicu trending topic, bahkan menjadi parodi atau plesetan tweet yang bikin terpingkal-pingkal namun juga protes karena netizen tak terima dipanggil 'rakyat' oleh Ibas.
Kapolri Beberkan 4 Barang Bukti Laporan Antasari
Kapolri Tito Karnavian yang ditemui dalam Rapat Kerja dengan Komisi III di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (22/2/2017) mengatakan Antasari melaporkan Pasal 318 yaitu adanya petugas yang membiarkan, yang seolah-olah melakukan rekayasa atau menghilangkan barang bukti.
Ada beberapa hal yang dijelaskan oleh Tito, di antaranya ada empat item yang dilaporkan Antasari yaitu tentang baju dan celana korban, tembakan peluru ke korban, SMS dan keterangan dua orang saksi.
Tito menjelaskan, Antasari melaporkan penyidik tidak menjadikannya baju korban, Nasrudin Zulkarnaen, sebagai barang bukti di persidangan.
Antasari juga mempertanyakan peluru dalam penyidikan dan dakwaan jaksa, yang disebutkan ada tiga tembakan kepada korban.
Namun, kenyataanya hanya ada dua tembakan dalam fakta persidangan.
Selanjutnya, tentang adanya pesan singkat atau SMS dari Antasari kepada Nasrudin sekitar dua bulan sebelum tewas ditembak.
Saat persidangan perkara Antasari, jaksa menyebutkan SMS tersebut berbunyi peringatan dari Antasari kepada Nasrudin.
Antasari tidak merasa pernah mengirimkan SMS tersebut dan hingga kini tidak dapat dibuktikan.
Tito membantah Polri terlibat settingan untuk menyerang mantan Presiden, SBY.
Sebab, justru Polri yang disasar Antasari terkait laporannya.
Dikutip dari Tribunnews.com, Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto membenarkan pernyataan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Ia mengatakan kasus yang dilaporkan Antasari dengan apa yang disampaikan di media massa berbeda dan tak saling terkait. (TribunWow/Elga Maulina Putri)