Chord Lirik Lagu
Chord Gitar dan Lirik Lagu Tanah Indah Untuk Para Terabaikan Rusak Dan Ditinggalkan - FSTVLST
Inilah chord kunci gitar dan lirik Lagu Tanah Indah Untuk Para Terabaikan Rusak Dan Ditinggalkan yang dinyanyikan FSTVLST.
Penulis: Magang TribunWow
Editor: Yonatan Krisna
rong>TRIBUNWOW.COM - Inilah chord kunci gitar dan lirik Lagu Tanah Indah Untuk Para Terabaikan Rusak Dan Ditinggalkan yang dinyanyikan FSTVLST.
Intro :
Verse :
di tanah tua yang tinggal hanya debu darah dan marah
diantara keranda prasasti janji ku bangun kendaraan
dari kayu pasak dan tali
bekas bakal rumah itu
Interlude :
Verse 2 :
ku bangun mesinnya dari logam senjatamu yang menyayat-nyayat
kurangkai sayapnya dari sampah serapahmu yang menampar-namparku
mengepul minyak bakar yang menetes kencang dari lebam yang menghitam
menjelajah ke ruang yang megah
mengarungi waktu yang entah
menengadah ke langit yang pemurah
pergi dari tanah yang runtah
Chorus :
kan kuajak mereka yang merasa serupa
kan kujemput jiwanya dirumahnya
jiwa-jiwa yang terabaikan rusak dan ditinggalkan
terundang terbang bersama
Interlude :
Chorus :
kan kuajak mereka yang merasa serupa
kan kujemput jiwanya di rumahnya
kita kan tinggalkan sauhnya dan abaikan kompasnya
tak berlabuh kemana saja
ruang yang megah
menjelajah waktu yang entah berpihaklah
langit yang permurah berkaitlah tanah yang indah kami datang
Outro :
Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Tanda - Yura Yunita: Ku Tarik Nafas Panjang saat Ini
Tentang lagu Tanah Indah Untuk Para Terabaikan Rusak Dan Ditinggalkan
FSTVLST, band asal Yogyakarta yang dikenal dengan identitas Almost Rock Barely Art, menghadirkan karya penuh makna lewat lagu Tanah Indah Untuk Para Terabaikan Rusak dan Ditinggalkan.
Lagu ini resmi dirilis pada 19 Desember 2014, sebagai bagian dari album perdana mereka berjudul Hits Kitsch.
Bukan sekadar musik, lagu ini hadir sebagai seruan menyentuh bagi mereka yang merasa terluka, diabaikan, dan ditinggalkan.
Lewat rangkaian lirik puitis, FSTVLST mengajak pendengar untuk menyadari bahwa negeri ini sesungguhnya kaya dan indah, namun sering kali keindahan itu ternoda oleh luka serta pengkhianatan.
Mereka menuliskan bait-bait metafor yang tajam, seperti “ku bangun mesinnya dari logam senjatamu yang menyayat-nyayat… ku merangkai sayapnya dari sampah serapahmu yang menampar-namparku…”.
Lebih dari sekadar lagu ini adalah nyanyian perlawanan sekaligus harapan.
FSTVLST berhasil membungkus keresahan sosial dalam bahasa seni yang khas, membuat karya ini tetap relevan hingga kini.
Tidak heran jika lagu tersebut kerap dianggap sebagai anthem bagi mereka yang ingin bangkit dari keterasingan dan luka.
(TribunWow.com/Peserta magang dari Universitas Sebelas Maret/Eky Varis Nur Hidayat)